#PDL Cerfet, Cerita Estafet



#PDL adalah Pernah Dilakukan. Tulisan ringan tentang apa saja yang pernah saya lakukan selama ini; tentang kejadian unik yang pernah saya lakukan dan/atau alami, tentang perjalanan menjelajah Pulau Flores, pun tentang perjalanan ke tempat-temat di luar Kota Ende.

***

Blogfam a.k.a. Blogger Family adalah komunitas blogger Indonesia dengan ribuan anggota yang eksistensinya bertahan cukup lama di ranah internet; bahkan sampai sekarang. Komunitas ini menyatukan begitu banyak blogger dari berbagai daerah di Indonesia dan blogger Indonesia yang menetap di luar negeri. Ragam profesi campur-aduk di Blogfam. Mulai dari guru, dosen, sastrawan, dokter, penulis, editor dari penerbit, ibu rumah tangga, fotografer dan videografer, desain grafis, musisi dan penyanyi, diver, web designer, orang-orang yang berbisnis, dan lain sebagainya. Bagi kami, Blogfam adalah rumah maya tempat kami kembali setelah riuh beraktivitas di dunia fana.


Baca Juga:


Salah satu sub di forum Blogfam waktu itu adalah Gallery Kreasi. Tempat anggota Blogfam mem-pos ragam tulisan seperti novel, cerpen, puisi, artikel opini, juga hasil foto, video, dan musik. Oleh Mbak Sa, anggota Blogfam yang waktu itu menetap di Belanda, saya diajak untuk cerfet-an. Cerfet singkatan dari cerita estafet. Layaknya lari estafet, tongkat cerita bakal di-over dari satu penulis ke penulis lainnya. Kami menentukan berapa chapter yang bakal ditulis, lantas karena waktu itu hanya berdua maka kami membagi jadwal pergantian tongkat estafet, sampai cerita selesai di chapter terakhir.

Contoh:

Cerfet Sketsa Hati Tuteh
Terdiri dari 16 chapter

Chapter 1 by Tuteh
Chapter 2 by Sa
Chapter 3 by Tuteh
Dan seterusnya ... sampai selesai 16 chapter tersebut.

Uniknya cerfet adalah setiap penulis yang tergabung di dalam proyek tersebut tidak saling tahu cerita apa yang bakal ditulis sama teman menulisnya sampai tulisan itu di-pos di forum. Misalnya seperti contoh di atas, chapter 1 by Tuteh, artinya sebelumnya Mbak Sa sama sekali tidak tahu jalan cerita dari chapter pilot yang saya tulis itu. Vice versa, saya juga tidak tahu pilot yang saya tulis itu bakal dikembangkan seperti apa oleh Mbak Sa sampai di-pos di forum kemudian. Ada perasaan deg-degan ditemani gereyangan pertanyaan seperti tokoh A bakal ngapain ya di chapter berikut?

Ada aturan untuk tidak menambah tokoh baru sampai chapter ke-empat. Saya rasa itu sangat adil mengingat kebanyakan tokoh seperti Triplet bakal bikin pembaca semaput.

Setelah sukses menulis Sketsa Hati Tuteh, saya dan Mbak Sa mengajak Rudyland yang waktu itu menetap di Australia untuk menulis cerfet berikutnya yang berjudul Tell Them What You Think (dimulai 12 Oktober 2004 dan 5 Januari 2005). Selanjutnya, cekidot skrinsyut berikut ini:


The Messenger adalah cerfet yang fenomenal yang ditulis oleh Mbak Sa, saya, Pak Jaf, dan Mbak Uyet yang oleh Maknyak Labibah Zain disebut JUST. Fenomenal karena kami terpisah di tiga negara yaitu Indonesia (saya dan Uyet), Pak Jaf (Singapura), dan Mbak Sa (Belanda). Cerfet ini kemudian diterbitkan oleh Gramedia dengan judul yang sama: The Messenger. Keunikannya kemudian dilirik oleh Andy F. Noya dari program MetroTV yaitu Kick Andy. Mbak Uyet diutus ke Kick Andy untuk mengikuti talkshow tersebut; harus merelakan ujian yang sudah lama hendak diikutinya. Terima kasih Mbak Uyet. Saya masih cari skrinsyut-nya belum ketemu, hahaha. Review The Messenger bisa dibaca di sini, ditulis oleh Mbak Na. Cover novel The Messenger bisa dilihat pada awal pos ini.

Cerfet Selebritiku Pulanglah yang bareng Pak Amril Taufiq Gobel sudah di e-book-kan. Review-nya silahkan baca di sini. Saya masih mencoba unduh tapi gagal. Semoga nanti bakal ketemu cerita lengkapnya. Karena ... ada kerinduan untuk membaca kembali cerfet-cerfet yang telah lama ngehits itu, hehe.



Gara-gara aktif menulis cerfet, oleh Blogfam saya pernah dinobatkan menjadi Aktivis Cerfet 2005.



Pernah, saya pernah seaktif itu menulis cerfet di sebuah rumah maya yang bikin saya bahagia: Blogfam. Bagaimana kabar Blogfam sekarang? Apakah masih aktif? Terakhir saya masih aktif menjadi admin Twitter @blogfam dan pernah menggawangi sebuah program TeleTimeLine bernama #BincangNgeblog di tahun 2015. Di program itu setiap hari Kamis kalau tidak salah saya bakal mewawancarai para blogger yang pernah bergabung sama Blogfam. Salah satunya yang dirangkum dengan baik adalah wawacara bersama Ucha. Silahkan baca di sini betapa genitnya saya memandu program online itu. Jadi pengen ketemu Ucha lagi, si tuan rumah paling ramah waktu saya ke Makassar hahaha.
#PDL kali ini membikin saya rindu, rindu pada semua momen itu. Kapan lagi? Karena pasang surut kehidupan adalah hal biasa, apalagi pasang surut komunitas. Mari bersatu-padu kembali, saling memotivasi, saling menginspirasi.
Semoga ...
Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak