#KakiKereta: Jembatan Bambu

Photo by David Mossar. Di Jembatan Bambu Kilometer 9.

Masih, dari cerita #KakiKereta dadakan ke Kecamatan Detusoko tanggal 12.1.2017 kemarin, inilah penampakan jembatan bambu di kilometer 9 tempat kami mampir untuk foto-foto. Karena saya kepengen difoto di jembatan ini, maka saya harus mau merasakan jantung jatjut gegara kondisi jembatannya.

Jembatan ini dibangun menggunakan kayu dan bambu (untuk pijakannya terbuat dari bilah bambu yang disusun rapi), juga kawat-kawat untuk jembatan. Yang seru adalah ketika berjalan di atasnya, otomatis jembata akan berayun dengan sangat dahsyat. Dan yang paling seru adalah sore itu kami harus bergantian dengan seorang Mama yang memikul kayu dari daratan sebelah ke daratan sebelahnya. Hehe. Setiap kali saya sudah siap hendak difoto, mendadak jembatan bergoyang dahsyat, lihat di ujung sana si Mama sedang berjalan dengan cepatnya sambil mengusung ikatan kayu bakar di atas kepala. Adow, tanpa ba bi bu, saya segera bangkit, dan lari ke ujung sebelah menyelamatkan perasaan yang teraniaya hahaha.

Seru juga sih ... untuk menghasilkan satu foto saja perlu perjuangan bolakbalik seperti itu, dan lutut gemetar ... bagaimana jadinya puluhan foto? Duh, tak sanggup ane jadi model haha. Lagipula, tak cocok pun.

Tapi pemandangan jembatan ini bagus ... saya suka. Apalagi kita ketemu sama teman-teman Zigizeo yang didalangi sama Martozzo Hann itu. Seru lah yaaa, videonya dapat dilihat di Facebook maupun Youtube.

Pengen segera #KakiKetera lagi ah ... ke arah barat Kota Ende ... mungkin?



Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak