5 Manfaat Tidak Menonton Televisi



Televisi merupakan salah satu sumber informasi dan hiburan dalam keluarga. Ragam berita tentang kehidupan dinosaurus dan anak cucu dikemas apik dengan host yang kalau tidak ganteng pasti cantik, dan tentu saja cerdas. Berbagai gosip mulai dari gosip artis sampai gosip calon artis disajikan lezat bak sekotak alu ndene dalam kardus. Belum lagi aneka talkshow, filem, kisah petualangan, sampai reality show yang tidak real itu. Semua itu digenapkan dengan suguhan sinetron yang dulu saya sebut industri air mata. Industri air mata ini, dari yang saya dengar, sudah berkembang menjadi industri yang lebih menakutkan, industri percontohan kehidupan anak sekolah.

Coba yaaa itu anak sekolah di kehidupan nyata tidak pakai rok mini di atas lutut secara langsung dipanggil guru BP buat diceramahin tiga jam. Coba yaaa itu anak sekolah di kehidupan nyata zaman dulu itu berani menantang mata guru saja sudah kena hukum. Di sinetron, anak sekolah berani baku jawab dengan guru bahkan bersikap kurang patut. 

Baca Juga: 5 Blogger Kocak

Karena di saya sering nonton televisi sampai larut, maka saya kemudian memutuskan untuk membeli televisi sendiri yang diletakkan di dalam kamar. Sehingga saya menonton televisi menggunakan Tekomvision sedangkan Mamatua menonton televisi menggunakan parabola model lama yang ukurannya lebih besar.

Dulu, saya menyukai beberapa program dari stasiun televisi Indonesia seperti TransTV, Trans7, dan NET. Seringnya saya menonton stasiun televisi luar seperti National Geographic, StarWorld, Fox, AXN, AFC, TLC, E!, dan lain sebagainya. Saya penikmat serial-serial ketje seperti Law & OrderCriminal Minds, NCIS, Castle, Grey Anatomy, Royal Pain, dan tentu saja The Walking Dead. Pssst, saya pernah bolos kerja hanya karena jam tayang The Walking Dead pindah ke pukul 10.00 Wita. Haha. Koplak. Jadi ingat waktu SMA juga sering bolos setiap Sabtu demi menonton filem Vampir China di RCTI. 

Mamatua saya tercinta yang baru berulangtahun pun gemar menonton televisi setiap usai shalat Subuh. Mama Dedeh! Mamatua dan Mama Dedeh itu sulit dipisahkan. Televisi akan dimatikan (mati?) setelah pukul 06.00 Wita usai lagu Indonesia Raya berkumandang. Dulu, lagu Indonesia Raya di rumah saya merupakan lagu wajib yang disetel kencang. Volume televisi FULLvolume receiver FULL. Hasilnya tetangga hanya bisa mengelus dada dan saya melenting dari kasur dengan mata nanar.

Sampai kemudian, piala dunia tahun 2014, kakak saya meminjam parabola besar punya Mamatua. Akhirnya Mamatua harus rela menonton sambungan pararel dari kamar saya. Itu pun tidak lama karena kemudian kalau tidak salah di tahun 2015 sesuatu terjadi pada jaringan Telkomvision, sumber penghiburan di televisi di rumah. Entah apa yang terjadi sehingga parabolanya tidak bisa menangkap sinyal yang diteruskan ke receiver. Saya sempat mati gaya. Mamatua bingung karena tidak dapat melihat wajah bulat manis Mama Dedeh dan tidak bisa mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Mamasia jadi nganga kalau kerjaan sudah beres karena tidak ada yang bisa dia lakukan. Hasilnya Mamatua dan Mamasia menonton Mama Dedeh menggelar turnamen congklak.

Tapi hidup terus berjalan. Ya iya laaah hahaha. Dan setelah bertahun-tahun tidak ada televisi saya merasakan manfaat yang mungkin juga sudah duluan dirasakan oleh Om Gustri Brewon. Adalah Om Gusti, aktivis yang saya tahu memperjuangkan hak-hak penderita HIV dan Aids di NTT, yang pernah bercerita pada saya bahwa dirinya dan keluarga tidak menonton televisi. Awalnya saya terkejut. Tapi tentu Om Gusti punya alasannya sendiri. Dan ternyata saya kemudian juga tidak menonton televisi untuk waktu yang cukup lama - sampai sekarang.

Baca Juga: 5 Peserta Favorit Kelas Blogging

Jadi, apa saja manfaat tidak menonton televisi?

1. Menghemat Listrik


Mungkin ada yang bakal ngetawain saya menulis ini, tapi faktanya memang demikian. Karena tidak menonton televisi, penggunaan listrik menjadi jauh lebih hemat. Mungkin kalian juga bisa menerapkan aturan jam televisi boleh dinyalakan di rumah untuk menghemat listrik. Tapi bagi kami selama sekitar tiga tahunan belakangan ini, manfaat tidak menonton televisi adalah terjadinya penghematan listrik yang sangat signifikan. Maklum, kadang saya sendiri sering ketiduran saat sedang menonton televisi hahaha. Gantian televisi yang menonton saya.

2. Tidak Menjadi Korban Industri Air Mata


Setidaknya saya tidak lagi melihat Mamatua atau Mamasia mengomel  saat dan/atau setelah menonton sinetron di televisi. Pasang wajah sedih, dan nyaris menangis! Ketika ditanya, mereka bilang kasihan sama si Anu yang ternyata tokoh sinetron. Mereka kini lebih sering menggelar turnamen congklak. Qiqiqiq.

3. Selalu Ada Waktu Untuk Menulis


Ya, selalu ada waktu untuk menulis dan membaca. Dulu, bisa berjam-jam duduk di depan televisi, bahkan sambil tiduran dan ketiduran di kasur. Tapi sejak tidak menonton televisi, rasanya punya waktu cukup banyak untuk nge-blog; menulis dan blogwalking. Bahkan saya juga punya lebih banyak waktu untuk membaca buku-buku yang masih dibungkus plastik (saking lamanya menumpuk di lemari). Setiap malam sebelum tidur pun saya masih membaca puluhan artikel dari banyak situs favorit.

4. Kerja Otak Lebih Baik


Ini yang saya rasakan. Kerja otak menjadi lebih baik karena lebih banyak menulis dan membaca. Rasanya tidak perlu emosian sama tingkah suami artis Anu, tidak perlu emosian sama juri-juri ajang pencarian bakat menyanyi, dan lain sebagainya. Menulis, membaca, bermain game, menonton filem, traveling ... betul-betul mengisi waktu dengan baik versi saya. Heran ya ... dulu saya bisa menonton televisi berjam-jam bahkan sampai ketiduran dan membiarkan televisinya terus menyala sampai pagi!

5. Tidak Kecanduan


Karena tidak menonton televisi untuk waktu yang cukup lama, dengan sendirinya kecanduan televisi luntur dan hilang. Awal tidak menonton televisi rasanya sakau. Aduh ini gimana ya. Aduh sudah sampai mana ya The Walking Dead-nya. Aduh ... tapi sekarang tidak lagi. 

Tidak menonton televisi ternyata bermanfaat kan? Toh segala informasi dan hiburan pun bisa diperoleh dari internet.

Baca Juga: 5 Kelas Blogging

Semua poin yang tertulis di atas merupakan apa yang betul-betul saya alami dan rasakan setelah sejak 2015 tidak menonton televisi. Jelas, hemat listrik itu pasti hahaha. Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian masih menonton televisi? Apakah ada yang kecanduan televisi? Apakah ada yang seperti saya tidak menonton televisi? 

Share yuk di komen :)


Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak