Mostheme From Indra Bagus


Hari Sabtu kemarin, ternyata setelah Hari Jum'at, dan ternyata sebelum Hari Minggu.

*dikeplak berjamaah*


Seriusnya, Hari Sabtu kemarin saya dihubungi seorang blogger perempuan cantik multi talenta bernama Ajeng. Lebih dikenal Ajengveran. Multi talenta karena sebagai seorang blogger dia tentu jago menulis, dia juga seorang travel blogger, dia bisa main alat musik macam gitar dan piano (atau orgen?) apalah namanya itu, dan bisa bernyanyi dengan sangat baik. Kalian sudah subscribe channel Youtube si Ajeng? Kalau belum, buruan subscribe! Jangan lupa untuk juga men-subscribe Himawan Sant, yess.

Apa pasal Ajeng menghubungi saya via WA (chat only!) itu? Ceritanya Ajeng menawarkan bantuan Iwan Indra Bagus buat masang tema di blog saya. Temanya: Most Theme yang penampakannya bisa kalian lihat di awal pos. Wah, mau lah saya! Tidak sampai 350 tahun kayak Indonesia dijajah Belanda, Indra membalas chat WA itu dan dari situ mulailah perburuan dinosaurus langka penggantian tema. Untung Indra ini baik banget, saya yang kesulitan dengan ini itu soal HTML karena kemampuan otak yang terbatas dengan RAM dan ROM 1GB, dibantu dengan senang hati.


Hasilnya ... TRA-DA ...

Akhirnya tema Most Theme-nya Bung Frangki sudah jadi wajah baru blog saya :D

Saya suka! Saya suka! Menjadi lebih rapi, lebih responsive, lebih cepat loading baik di laptop maupun gadget. Banyak hal lain yang tidak bisa saya tulis di sini, yang juga diperbaiki sama Indra. Kan luar biasa dunia blogger ini. Teknologi, indeed, mempermudah hidup umat manusia. Coba bayangkan kalau tidak ada aplikasi WA, misalnya, proses penggantian tema atau template blog ini bisa memakan waktu berbulan-bulan karena saya harus naik perahu ke rumah Ajeng, lalu ke rumah Indra, lalu balik ke rumah saya, eeeh ada yang lupa, kirim surat beserta pesan eror-nya (kalau pakai perahu kan lebih sopan secara saya penerima hibah haha) ke Indra, dibalas, terus saya balas lagi.

Guuuuubrak ... itu aneh *tunjuk kalimat terakhir di atas*

What's next?

Tetap menulis. Berusaha agar semangat menulis tetap menyala. Meskipun saking menyalanya itu semangat, banyak juga pos yang saya tulis lebih dulu dan dijadwal untuk terbit qiqiqiqi. Soalnya saya kuatir kalau terlalu lama mengendap ide menulisnya, lantas menguap. Alhamdulillah semangat menulis ini masih (terus) ada. Karena menulis merupakan salah satu cara paling elegan menyimpan sejarah. Tsaaaah.

Baiklah, sebelum saya mengakhiri pos ini, ada satu informasi penting yang harus di-share. Cekidot!

SOLIDARITAS UNTUK KAMPUNG ADAT NGGELA (NUA NGGELA)

Dua puluh dua  sa'o atau rumah adat di Nua NGGELA, sebuah kampung tua di Kecamatan Wolojita, kabupaten Ende, Flores terbakar ludes siang ini, Senin 29 Oktober 2018. Cuaca panas dan berangin menyebabkan api yang bermula dari  atap Sa'o Labo rumah adat keempat  dari arah Utara, dengan sangat cepat menyambar sa'o-sa'o di sekitarnya.

Semuanya bangunan kayu, bambu dan beratap ilalang. Hanya berselang satu setengah jam dari pukul 13.00 waktu setempat api sudah menghanguskan ke 22 sa'o beserta 1 balai pertemuan adat (Keda) dan 10 rumah warga rata dengan tanah. Saat ini tidak kurang dari 32 keluarga sangat membutuhkan solidaritas kita untuk membantu mengatasi situasi darurat.

Atas bantuan anda kami warga NUA NGGELA mengucapkan banyak terima kasih.

DONASI berupa barang dapat diantar ke Posko Ende di Dasi Guest House (Didi Dasi Muda) - Jalan Durian Ende.

DONASI berupa uang bisa ditransfer ke no.rekening bank BNI : 0759972495 Atas nama IBU FRANSISKA FILOMENA WEKI BHERI.

NARAHUBUNG:
1. IBU SERE (081353522308)
2. IBU SISKA (081337200351)
3. ANTONIA NONA (082342112116)
4. IBU ERTA PORA (08129548790)

Nggela, Kampung/Desa Adat yang baru saja hendak saya tulis untuk blog travel tentang upacara adat Joka Ju (tolak bala) setelah menulis tentang Joka Ingga, terbakar habis. Padahal Kampung Adat Nggela dengan Joka Ju-nya itu terkenal sampai ke mana-mana. Membangun rumah adat pun tidak sekedip mata. Mengembalikan trauma korba pun tidak sekedip mata. Mari berdo'a untuk saudara-saudara kita di Kampung Adat Nggela. Semoga kejadian kampung adat terbakar (seperti yang terjadi di Gurusina) pun tidak terulang kembali. Manusia hanya merencanakan, Tuhan menentukan.

Semoga.

Anyhoo, ada yang bisa ngasih tahu saya, kenapa saya tidak bisa membalas komentar kalian?


Cheers.

17 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. Rupanya rezeqi nomplok itu bisa datang dari mana aja, misalnya di beri item gratis sama temen ngeblog.. Ini rezeqi juga lhoo..

    Selanjutnya nanti kalau ada yg bagi bagi tema geratis Teh Tuteh bisa hub saya... Jangan sungkan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihihi indahnya dunia per-blogger-an kan :D Okay okay ...

      Hapus
  2. Makin enteng loading blognya, selamat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih, Om. Ini bisa ngebales pakai Chromium hihihi

      Hapus
  3. Dulu waktu pertama berkunjung saya kira mbak tuteh sengaja menggunakan tema itu karena ingin ciri khas. Jadi mau kasih saran buat beralih ke tema yang kekinian takut..

    Dengan ini mantab sudah blog mbak tuteh..saya betah bolak balik kesini selain karena tema isinyalah yang bikin senantiasa ingin berkunjung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba kalau dulu ngasih tahu aja hahaha nggak apa-apa. Saya tipe yang terima masukan/kritikan loh :D makasih yaaaa... makasih banget.

      Hapus
  4. Kuperhatikan, eh# kurasakan template baru blog kak Tuteh dari mas Indra Bagus [ dengan nama belakang Yanuari, kan 🙂 ] ini lebih responsive loadingnya.
    Keren.

    Selamat ya buat tampilan template barunya,kak.
    Juga terimakasih namaku ditulis diatas 🙏😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Himawan hhehehehe :) Iya saya juga merasakan lebih cepat loadingnya ya wkwkwkwk :D

      Hapus
  5. Wah, makin bagus bnagat tampilannya dan loadingnya juga oke bangat. Semoga makin rajin posting juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe Terimakasih. semoga makin rajin posting ya 🤗😀

      Hapus
  6. Alhamdulillah akhirnya pakai tampilan baru nih Kak Tuteh. Semoga makin semangat nulis ya. Hehe

    tapi saya turut bersedih atas kejadian yang menimpa warga Nua Nggela tersebut Kak Tuteh, semoga lekas terselesaikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Ajeng!

      Btw, iya kasihan sama para korban dari kebakaran kampung adat Nggela itu ... untuk membangun sebuah kampung adat, butuh waktu, uang, dan pikiran yang tidak sedikit.

      Hapus
  7. iyah...setuju dengan komentar para blogger senior diatas, sukeren pisan tema blognya...lebih melongo mulutku saat liat iklannya yang ditengah bisa ngikutin turun naik...sukeren abies deh.

    @kecup basah ah dikit, supaya tambah semangat ngblognya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahah makasih ... blognya dikecup basah :D

      Hapus
  8. wah iya temanya makin kece, mbak. senangnya punya teman baik yaa

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak