Buku yang Memotivasi


Adalah kebiasaan saya untuk membeli buku, menerima hibah buku dari teman-teman, atau merampok buku dari siapa pun, lantas menyimpannya di lemari. Tidak ada jadwal pasti untuk membacanya, akan tetapi setiap hari di dalam tas saya harus ada satu buku yang nangkring manis yang akan dibaca saat waktu luang atau waktu istirahat di kantor. Biasanya setelah satu buku selesai, random saja saya pilih dari tumpukan buku yang ada. Bagi saya membaca buku konvensional (bukan e-book) itu selalu lebih menarik dan menantang. Dulu waktu masih aktif di Goodreads, saya sering mengikuti tantangan berapa buku yang terbaca dalam satu tahun / sepanjang tahun. Nanti ke Goodreads lagi ah.

Baca juga:
 
Salah satu buku yang saya baca akhir-akhir ini berjudul Mission Ini Possible; Spiritualitas Kerja Menggapai Cita. Buku yang ditulis oleh Misbahul Huda ini diberikan oleh Oombymz. Oombymz ini anggota Komunitas Blogger NTT yaitu Flobamora Community yang telah lama berpulang ke pangkuan sang Pencipta. Al Fatehah. Setelah sekian lama ngetem di dalam lemari akhirnya buku ini keluar kandang juga.

Buku Mission Ini Possible dengan pengantar dari Dahlan Iskan ini sangat menarik di setiap lembarnya. Isinya merupakan pengalaman membangun dari si penulis; motivasi yang luar biasa. Saya mencintai buku-buku Ajahn Brahm tapi saya juga mencintai buku yang ditulis oleh Misbahul Huda ini. Bahkan pada halaman awal saya sudah terpesona:


Jika anda tidak berubah, anda akan punah. Kalimat yang sama pernah saya dengarkan saat sosialisasi oleh Telkomsel di Fakultas Ekonomi - Universitas Flores. Betul juga. Apalah kita ini jika terlalu idealis dengan dunia yang dulu. Menerima perubahan dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif jauh lebih baik ketimbang membuang enerji untuk menolak perubahan yang terjadi. Setidaknya tidak perlu menolak, duduk diam-diam dan tenang-tenang saja lah ... menanti menjadi punah :p hehehe.

Ingat:
Satu-satunya bagian dari kita yang tak berubah adalah menjadi.

Dengan kata lain, perubahan adalah sesuatu yang terus berubah di dunia ini.

Misbahul Huda berhasil menanamkan (kayak filem Inception, ya) kepada pembacanya dalam hal ini: saya, tentang konsep melakukan terobosan dalam hidup dan bagaimana mengelola hidup. Dia memotivasi pembacanya untuk jangan takut menghadapi hidup, selalu berserah diri pada Allah SWT, selalu bersyukur, dan harus ada usaha yang keras untuk bisa berubah.


Gambar di atas, bagian favorit saya. Masalahnya adalah siapapun yang mau menikah artinya harus siap hidup mandiri. Seperti kata si penulis; tour berkeliling di sekitar rumah orangtua dan mertua sudah harus dipikirkan sejak awal. Berhenti bergantung pada orangtua kalau memang ingin menikah! Kayuh bahtera rumah tangga sendiri agar bisa menata masa depan. Kalau hanya berada di ketiak orangtua ... mau jadi apa? Namun, apabila kita berada pada titik terendah hidup, orangtua tentu masih mau membantu. Asal ... jangan keseringan, cuy. Ayo, mandiri lah! Apalagi kalian diberi kesehatan yang baik oleh Allah SWT dan dengan indera yang lengkap.

 
Memang tidak baik menambahkan tulisan di buku; merusak buku saja! Hehe. Tapi tangan saya gatal untuk menggarisbawahi atau menambahkan komentar yang tidak perlu ... sebenarnya. 

Buku ini sangat saya rekomendasikan kepada kalian semua. Isinya bagus. Ditulis dengan bahasa yang sangat mudah dipahami dan kadang-kadang menggunakan istilah-istilah bahasa Jawa. Kutipan-kutipan kalimat bijak yang diselipkan, selain sesuai dengan sub buku, juga sangat memotivasi pembacanya. Kadang, ketika ada orang yang tidak mau berubah, hanya dengan membaca sebuah buku niscaya dia akan berubah. Percayalah. Pendorong itu bukan hanya orangtua, pacar, suami/isteri, sahabat, tapi juga sebuah buku.

Bagaimana, kawan ... weekend ini mau membaca buku apa dan/atau mau menonton filem apa? Apabila hendak membaca buku, saya sarankan buku Mission Ini Possible saja. Kalian tidak akan menyesal.


Cheers.

6 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. Kirain mission imposible ternyata ada ini nya xixixi

    BalasHapus
  2. Sayapun sampai sekarang juga lebih memilih buku yang ada fisiknya dibanding dengan e-book, karena lebih enak untuk dipegang dan tidak kehabisan batterai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahah betul sekali itu. Ada suatu kebanggaan tersendiri apabila membaca buku fisik / konvensional.

      Hapus
  3. Jika belum menikah dan belajar mandiri bagaiman? tujuannya untuk membiasakan diri ketika nanti bersama pasangan hidup sudah tidak merepotkan orang tua. betewe salam sungkem kepada blogger senior. hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika belum menikah kan lebih baik lagi hueheheh :D
      Jadi sudah belajar hidup mandiri dan sudah bisa mempersiapkan ini itu bekal kelak jika sudah menikah.
      Ya ampyuuun blogger senior apanya hahaha :D

      Hapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak