Ine, Maaf Ya!



Temans...

Tadi sore saya ingin sekali berendam di kolam di Kilometer 8, Kota Ende. Kolam ini memang tidak seperti kolam di kota besar, tapi cukuplah mewujudkan keinginan cebar-cebur sambil cuci mata. Haha. Keinginan itu tiba-tiba muncul di tengah desakan mata untuk tidur. Ketimbang hibernasi, mending cebar-cebur kolam saja, sekalian membuktikan pada semua orang bahwa saya tidak bisa berenang. Sebelum ke kolam, saya menjemput Cungkring di warnet. Secara saya tau pasti dia lagi di warnet, bukan di rumah *sebelumnya ketemu sih ;p*

Dari rumah ke arah Wolowona semuanya aman-aman saja. Kecepatan motor pun tidak seberapa. Maklum, saya lagi pengen menikmati sore yang cerah *tsaaah* hehehe. Lama nggak jalan-jalan sore. Melintasi depan Barata, parkiran motor nampak ramai. Wah, rupanya ada yang sedang berlatih grass-track di sirkuit baru ... baru dibuka :p hehehe. Oke, perjalanan dilanjutkan hingga tiba di areal pasar Wolowona, Kilometer 5.

Guys, Pasar Wolowona terkenal dengan hiruk pikuk kendaraan, gerobak makanan hingga manusia yang kadang nyebrang tanpa tanda baca. Di kiri saya nampak satu truk yang siap mengangkut para Ine (mama) pulang ke kampung setelah dagangan hasil buminya laku terjual di Pasar Wolowona. Ndilalah, mendadak nongol seorang Ine dengan lambu warna merah, nongol dari moncong bis (sebelumnya tubuh si Ine tersembunyi bodi bis), tepat di depan motor. Reflek saya injak rem tapi tetap saja tabrakan manis itu tidak bisa dihindari.

---BRAGH---

*elap keringat*

Buru-buru parkir motor. Cek Cungkring; tidak kurang suatu apa kecuali emang jiwanya sudah terganggu sejak lama :p

Cek Si Ine, saya yang gemetaran segera mengelus-elus pundaknya. Beliau sudah bangun dan ketawa-ketawa. Beliau malah dimarahi oleh semua orang yang ada di situ. Hiks, jangan marahi si Ine dooonk, dia kan juga syok sama seperti saya. Hiks.

"Mari Ine, minum air dulu," ajak saya menuju toko di depan TKP (kayak OVJ aja).

Saya membelikannya minum, membeli obat merah tapi tidak ada jadi diganti dengan minyak tanah. Eh, minyak tawon. Saya menggosok minyak di luka di bibir dan di keningnya, juga di bagian tubuh yang kena tabrak. Lantas saya memintanya untuk minum lagi untuk mengurangi syok. Saya sendiri sudah berkurang gemetarnya waktu tahu kondisi Ine itu tidak apa-apa. Memang kesenggol dan jatuh, tapi tidak keras benturan itu.

Yang membuat saya trenyuh adalah semua orang yang ada, semua saksi mata, malahan memarahi Ine karena ceritanya hari itu si Ine memang Kanga-ranga-day! Kanga-ranga itu seperti biaya'an kata Orang Jawa. Bolakbalik nyebrang jalan tidak kehitung jumlahnya daaaaaan tidak pake liat kanan-kiri pula. Ngeri juga nih.

"Kau tu tidak liat-liat! Buat macam di kampung saja nyebrang tidak liat kanan kiri!"

Ada juga yang bilang begini, "biar lepas saja! Dia dari tadi kanga ranga!"

Ada lagi, "Untung yang bawa motor perempuan, coba kalo anak ojek atau laki-laki? Kau su mati mungkin eeee..."

Jantung saya langsung lemas lagi.

Aduuuh... jangan doooonk. Kasihan si Ine. Saya rasa kita semua yang ada di atas jalan raya, pengguna jalan raya, sama-sama benar, sama-sama salah. Okay mungkin sekarang semua orang boleh bilang saya yang benar dan si Ine yang salah. Bagaimana dengan besok-besok bila kita berada di posisi yang salah? Bisa dimaki orang, malah dipukuli!

Hhhhh. Setelah diobati dan kami ngobrol baik-baik di mana si Ine masih saja diumpati sama teman-temannya, sesama para Ine, hehehe, saya pun mengantarnya kembali ke bis kayu. Saya syok lagi melihatnya. Dengan lincah si Ine ini naik ke bis kayu tanpa kesusahan. Sarung? Aaaah kecillll! Tinggal angkat sarung, panjat sudah itu bis kayu! Betul-betul kejadian langka! Hahaha. Itu hal unik! Kebiasaan menjepret hal-hal unik terlupakan gara-gara syok duluan hhehehe. Maybe next time ya, Ine, kalo kita ketemu lagi dalam kondisi yang lebih baik.

Hmmm hari ini satu lagi pelajaran yang saya petik. Satu lagi pelajaran yang saya ajarkan ke Indra saya kecap sendiri ... bahwa ... mengendarai kendaraan bermotor dengan kecepatan pelan = menekan angka kecelakaan fatal.

Thanks God for today!


Cheers.

6 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. Maaf ya, Ine... maaf... semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi dalam hidupmu...

    BalasHapus
  2. trus jadi lanjut ke kolam bwt cebar-cebur g mbk..:D

    BalasHapus
  3. hahaha..bisa aja, "kanga ranga day"wkkkkk..

    BalasHapus
  4. Tiny and Rose : hahahaha begitu sudah yang terjadi. Masih teteup nyebur2, secaraaaa hal seperti itu jangan sampe mematahkan semangat nyebur :p wkwkwkwkw...

    BalasHapus
  5. Tuteeeeh,

    untung ga knapa2... Btw eniwei, blog ranirina dot com udah ga ada, pindah wordpress... Apdet yaaaa... Hihihi aku link juga yaa :-*

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak