tag:blogger.com,1999:blog-181066392024-03-12T20:13:47.536+08:00BlogPackerI Write My AllTutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.comBlogger1379125tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-3874265397607669042024-03-12T20:12:00.005+08:002024-03-12T20:12:56.180+08:00Kunjungan Rumah Baca Sukacita Di Taman Firdaus Nanganesa Bersama Sekami BCA<p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDVBQWxK4WzmKP65kI7Pcg30ryPgsdpnG4UIF4YxOYCsY9Y2Q80jIbTMpi1vRXduNC7iDpEBfl4c6S5ui-Kgd74j0u3sso85KY5PXWLDJ34LeOf5WJzbwmm0YPskSLi03JzWhahufaOKwM-4JoMHJScCWBa3AMBEjmuxGB5TsnzKJaHYJIkzQK_g/s1920/Volunteer%20LPPM%20di%20RBS%20Nanganesa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDVBQWxK4WzmKP65kI7Pcg30ryPgsdpnG4UIF4YxOYCsY9Y2Q80jIbTMpi1vRXduNC7iDpEBfl4c6S5ui-Kgd74j0u3sso85KY5PXWLDJ34LeOf5WJzbwmm0YPskSLi03JzWhahufaOKwM-4JoMHJScCWBa3AMBEjmuxGB5TsnzKJaHYJIkzQK_g/w640-h360/Volunteer%20LPPM%20di%20RBS%20Nanganesa.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Senin, 11 Maret 2024 adalah kesempatan bagi saya dalam mengikuti kegiatan volunter LPPM Uniflor. Dimana pada hari yang lalu saya mengajukan diri untuk mengikuti kegiatan ini, setelah ada pemberitahuan dari ibu Tuteh Pharmantara selaku penanggung jawab volunter LPPM Uniflor adanya kegiatan kunjungan Rumah Baca Sukacita (RBS) ditaman Firdaus Nanga Nesa. Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan dari komunitas bunda Ef dan pak Denis yang dimana mereka adalah kenalan baik dari ibu Tuteh. Dalam kesempatan ini saya dan teman-temam volunter LPPM turun kelokasi kegiatan. Adapun rasa canggung yang menjadi beban saya ketika berada dilokasi kegiatan ini adalah saya belum mengerti bagaimana jalannya kegiatan ini, tetapi dengan berbagai bantuan dan bimbingan para senior saya kk Nova, kk Elma dan kk Ema saya makin berani dan semangat dalam menjalankan kegiatan ini.</p><p style="text-align: justify;">Pada kegiatan volunter LPPM ini saya bisa membangun persahabatan baru dengan orang-orang baru yang dimana sebelumnya tidak saling kenal. Dan pada kegiatan ini juga terjadi komunikasi yang efektif baik dengan sesama peserta volunter LPPM, maupun dengan semua Induvidu yang terlibat dalam kegiatan ini, seperti Pa Denis yang kita wawancarai, ibu pembimbing anak-anak, serta adek-adek yang begitu semangat melihat kehadiran kami.</p><p style="text-align: justify;">Beberapahal yang menarik dari kegiatan Rumah Baca Sukacita (RBS) ini adalah tempatnya yang strategis yang jauh dari permukiman warga, suasana alamnya yang indah yang memikat hati dengan sejuknya udara pantai Nanga Nesa, sehingga proses kegiata belajar berjalan dengan baik. Selain saya mengambil foto dan video untuk volunter LPPM, saya juga mendapat ilmu baru dari kegiatan Rumah Baca Sukacita yang dilakukang di Nanga Nesa, seperti cara memberikan bimbingan belajar kepada para anak-anak non sekolah dan TK sampai SD. Karena saya dari PRODI PGSD dan nantinya akan menjadi guru SD saya bisa banyak belajar dari kegiatan ini untk mendidik peserta didik nantinya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Resume oleh Rul Duek.</p><div style="text-align: justify;"><br /></div>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-77170044788188846942024-03-09T14:50:00.002+08:002024-03-09T14:50:22.645+08:00Resume Visitasi Akreditasi Fakultas Hukum<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir8GubUW2Grj2kh7oIH35BHACw8RR6AJO6OCqMkItC_Fz0GDwhRJWMUTXLGdR0ulQoh-mvr6gGqUyEp4ySOAwlJV6mxuYMjGj6nT33MLtYmWyBBykZiFl9b0m1rTacCIxCcp7xr-VsIS-x-Hj1RjSjFkE2faeXJmqSf7HOT7iqUDcAF-1aFOAIdA/s1920/Belajar%20menyusun%20resume.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir8GubUW2Grj2kh7oIH35BHACw8RR6AJO6OCqMkItC_Fz0GDwhRJWMUTXLGdR0ulQoh-mvr6gGqUyEp4ySOAwlJV6mxuYMjGj6nT33MLtYmWyBBykZiFl9b0m1rTacCIxCcp7xr-VsIS-x-Hj1RjSjFkE2faeXJmqSf7HOT7iqUDcAF-1aFOAIdA/w640-h360/Belajar%20menyusun%20resume.jpg" width="640" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Resume adalah rangkuman kegiatan yang saya ajarkan kepada para Volunteer LPPM (cikal bakal UKM Jurnalistik) sebagai berita mentah (kumpulan <i>footage</i>). Beberapa mahasiswa menonjol di dunia tulis-menulis ini seperti Nova, Warda, Emma, Siska, Ismi, Virant, Aiidin, dan lainnya. Biasanya resume berita saya edit lagi dan tunjukkan pada mereka perbedaan antara berita mentah dan berita jadi (siap publis). Semoga ini dapat bermanfaat bagi mereka ketika lulus dan terjun ke masyarakat nanti.</p><p style="text-align: justify;">Berikut adalah resume yang disusun oleh Nova. Mari kita simak!</p><p style="text-align: center;">π₯</p><p style="text-align: justify;">RESUME VISITASI AKREDITASI FAKULTAS HUKUM</p><p style="text-align: justify;">Ende β Segenap Dosen, Pegawai, dan beberapa mahasiswa antara lain pengurus BEM Fakultas Hukum pada hari ini Jumat (8/3/2024).</p><p style="text-align: justify;">Melaksanakan Akreditasi Fakultas Hukum yang akan dihadiri oleh Tim Asesor, untuk menentukan serta menilai apakah Fakultas Hukum layak mendapatkan Akreditasi A, dikarenakan pada saat ini FH masih mendapatkan Akreditasi B. Dengan kami sebagai volunters LPPM, kameramen dan penanggung jawab LPPM mengikuti kegiatan Visitasi Akreditasi Fakultas Hukum, melihat bahwa persiapan FH begitu maksimal untuk bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. </p><p style="text-align: justify;">Dari sini juga kami sebagai volunters LPPM sendiri mendapatkan banyak sekali pembelajaran, dengan didampingi (Ibu Tute) selaku penanggung jawab dan pendamping volunters LPPM, memberikan banyak sekali arahan untuk kami, agar mulai mampu mempelajari. Dimulai dari pembuatan resume, tata cara mewawancarai serta pembuatan berita yang didapat dari tiap liputan yang kami ikuti.</p><p style="text-align: justify;">Dan pada Visitasi Akreditasi Fakultas Hukum kali ini, kami diajarkan langkah β langkah serta apa yang patut untuk dipersiapkan untuk mewawancarai beberapa Narasumber. Seperti yang akan dimulai dengan; Siapakah Tim Asesor dalam artian Tim yang dikirim untuk mengunjungi Perguruan Tinggi dan menilai apakah PT tersebut layak diakreditasi, Dokumentasi/ Pengambilan gambar selama kegiatan berlangsung, Mengetahui siapakah Dekan dan Tanggapan Dekan FH mengenai hal ini, Siapa sajakah yang mengikuti atau yang berada ditempat Akreditasi berlangsung, dan yang paling penting nama beserta gelar Narasumber yang akan diwawancarai pada saat Akreditasi berlangsung.</p><p style="text-align: justify;">Disini kami sebagai volunters LPPM begitu antusias dalam mengikuti, memberi tanggapan serta masukan yang didapatkan selama kegiatan, sehingga setiap kegiatan yang kami lakukan benar-benar bisa kami terapkan dengan baik. Sekian Resume Visitasi Akreditasi Fakultas Hukum pada hari ini. Thankβs for the timeο.</p><p style="text-align: justify;">Penulis</p><p style="text-align: justify;">Novantri Paramitha Goβo Ora</p><div style="text-align: justify;"><br /></div>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-57033784217873220192024-03-07T21:57:00.008+08:002024-03-07T21:58:23.817+08:00Taping Video Bumper Podcast GESA<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhinFnlwc_ZGG8L7AuLOxNGXdYRZcXIKiKgH8_zOrhdf-iKfDoeCoe_JSDi-C-wcfCwr-PxhxFrshF85i2fg2I7UhjSOCPi4Hp66aq2utgAhYDiFiHmys6ahIg6Zjv5RxuGMMdgHKsf8DPOcmgTWxYVVYxJ8qMv_Ij1JkIjbFVZOJY65wdnVvdT5Q/s1920/Taping%20Bumper%20Gesa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhinFnlwc_ZGG8L7AuLOxNGXdYRZcXIKiKgH8_zOrhdf-iKfDoeCoe_JSDi-C-wcfCwr-PxhxFrshF85i2fg2I7UhjSOCPi4Hp66aq2utgAhYDiFiHmys6ahIg6Zjv5RxuGMMdgHKsf8DPOcmgTWxYVVYxJ8qMv_Ij1JkIjbFVZOJY65wdnVvdT5Q/w640-h360/Taping%20Bumper%20Gesa.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Kamis,
07 Maret 2024<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Tema
Kegiatan : Tapping Video Bumper Podcast GESA</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Bersama
:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 39.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">Β·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Ibu Tuteh<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 39.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">Β·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Pak Ricky<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 39.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">Β·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Pak Ihsan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 39.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">Β·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Pak Denis<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 39.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">Β·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Peserta Volunteer LPMM <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Kamis
(07/03/2024), para volunteer LPPM kembali mendapatkan kesempatan untuk mengikuti
kegiatan pembuatan video podcast. Kegiatan yang berlangsung di Ruangan Transit
Magister Manajemen lantai III gedung rektorat ini, diikuti oleh 5 orang
mahasiswa yang telah mengajukan diri saat mendapatkan informasi dari Ibu Tuteh,
selaku koordinator tim. Karena merupakan pengalaman pertama, perkenalan awal
dari beberapa volunteer sedikit canggung. Namun, sebagai seorang yang
berpengalaman, ibu Tuteh mampu mencairkan suasana yang awalnya kaku menjadi
lebih segar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Dalam
kesempatan ini, beliau berbagi ilmu mengenai dunia jurnalistik dan menceritakan
perjalanan karirnya dari awal hingga mencapai titik sekarang ini. Selain itu,
kami juga diberikan saran dan kesempatan untuk lebih terbuka tentang ide dan
tentang diri kami. Awalnya, kegiatan ini akan dimulai pada pukul 11.00 wita,
namun karena terdapat beberapa pihak yang masih menjalankan kegiatan di tempat
lain, kegiatan ini akhirnya dimulai lebih lama dari jadwal seharusnya. Setelah
semua anggota dari podcast bergabung, proses pembuatan video podcast dimulai.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Proses
pembuatan podcast ini dibuat sebagai langkah awal dari peluncuran channel
podcast baru dengan nama GESA. Melalui penjelasan yang diberikan, nama GESA
sendiri diambil dari bahasa daerah setempat, yakni bahasa Ende yang berarti
obrolan santai. Dengan peluncuran podcast ini diharapkan mampu memberikan
informasi maupun motivasi bagi siapa saja yang menonton, yang dikemas lewat
beragam obrolan santai bersama mahasiswa, Dosen, maupun tokoh-tokoh inspiratif
lainnya. Melalui podcast ini juga, diharapkan agar bisa menjadi ide awal
berdirinya UKM di bidang jurnalistik di Universitas Flores yang nantinya bisa
menyalurkan kreativitas mahasiswa yang memiliki minat di bidang jurnalistik.
Proses pembuatan video bumper dari podcast GESA ini cukup menyenangkan. Dan tentu
saja, kami mempelajari banyak hal melalui kegiatan ini. Seperti, cara
pengambilan video, cara berbicara dan berekspresi di depan kamera, cara
memanfaatkan fasilitas dan ruangan yang seadanya, dan sebagainya. Kami juga
melihat secara langsung <i>behind the scene</i> dari pembuatan video bumper
dari podcast Gesa. Video podcast yang berisi tentang pengenalan podcast GESA
ini direkam menggunakan dua kamera dan berlangsung lebih dari satu jam.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Setelah
memastikan semua video yang dibutuhkan untuk proses editing bumper podcast
selesai, kami diarahkan menuju ke kantin kampus dan ditraktir oleh ibu Tuteh.
Sembari menyantap makanan yang telah dibeli, kami sekali lagi diberikan
kesempatan untuk mendengarkan saran dan motivasi dari ibu Tuteh di bidang
jurnalistik. Dengan mengikuti kegiatan ini saya selaku salah satu peserta
volunteer LPPM, merasa sangat bersyukur. Karena hanya dalam kurun waktu kurang
dari sehari, saya mendapatkan begitu banyak ilmu dengan gratis. Harapan saya ke
depannya, semoga kegiatan seperti ini akan terus berlanjut serta semakin sukses
sehingga bukan hanya saya yang bisa mendapatkan kesempatan berharga ini, tetapi
juga teman-teman lain yang belum sempat bergabung di kesempatan kali ini.
Sekian dari saya, Go Go Volunteers!<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><o:p> </o:p></span></b><b style="text-align: right; text-indent: -72pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Penulis</span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><b style="text-align: right; text-indent: -72pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Emerensiana
Woe</span></b></p><p align="right" class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: right; text-indent: -72.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: center; text-indent: -72pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">π₯π₯π₯</span></b></p><p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-size: 14.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></b></p><p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-size: 14.0pt; line-height: 107%;">TAPING/SYUTUNG VIDEO BUMBER PODCAST
GESA<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Universitas Flores, Ende (7/3/2024) Suasana
ceria dan penuh semangat mewarnai kegiatan taping video bumper podcast GESA
(Ngobrol Santai) di Ruangan Transit Magister Manajemen lantai III gedung
rektorat Universitas Flores (Uniflor). Kegiatan ini menandakan langkah awal
peluncuran channel podcast baru yang mana kegiatan tersebut dihadiri oleh Pak
Ricky, Pak Denis, dan 5 peserta LPPM.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">GESA Podcast hadir sebagai media edukasi dan
hiburan yang ingin menjangkau masyarakat luas. Berbeda dengan podcast pada
umumnya, GESA Podcast akan dikemas dengan format yang lebih santai dan
interaktif, menghadirkan obrolan ringan dan informatif seputar berbagai topik
menarik.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Taping video bumper GESA Podcast berlangsung
dengan penuh antusiasme. Pak Ricky, Pak Denis, dan 5 peserta LPPM berkolaborasi dengan kompak,
menunjukkan kekompakan dan semangat mereka dalam menghadirkan GESA Podcast.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Meskipun dengan keterbatasan ruang dan
peralatan, tim GESA Podcast mampu menyulap Ruangan Transit Magister Manajemen
menjadi studio mini yang nyaman dan menarik. Dekorasi sederhana dan pencahayaan
yang apik menciptakan suasana yang kondusif untuk proses taping.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Kegiatan taping video bumper ini menjadi
langkah awal yang penting dalam persiapan peluncuran GESA Podcast. Tim GESA
Podcast optimis bahwa GESA Podcast dapat menjadi media yang bermanfaat bagi
masyarakat untuk mendapatkan informasi dan edukasi dengan cara yang lebih
santai dan menyenangkan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Tim GESA Podcast mengundang seluruh
masyarakat untuk menantikan peluncuran channel podcast ini. GESA Podcast akan
hadir dengan berbagai konten menarik dan informatif yang dikemas dengan format
yang santai dan interaktif.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Dukungan dari masyarakat sangatlah penting
untuk pengembangan GESA Podcast. Masyarakat dapat memberikan dukungan dengan
cara subscribe ke channel GESA Podcast, memberikan komentar dan like pada
video, serta membagikan informasi tentang GESA Podcast kepada teman dan
keluarga.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Bersama GESA Podcast, mari ciptakan ruang
edukasi dan hiburan yang bermanfaat bagi masyarakat! <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN"> </span><span style="text-align: right; text-indent: 36pt;">Penulis</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -72pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Calibri",sans-serif; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-fareast; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Wardania
Putri Sarjan </span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -72pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Calibri",sans-serif; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-fareast; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: center; text-indent: -72pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Calibri",sans-serif; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-fareast; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">π₯π₯π₯</span></b></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -72pt;"><br /></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-50010129656105503592024-03-06T12:10:00.003+08:002024-03-06T12:20:11.086+08:00Pengalaman Ikut Taping Perdana Podcast GESA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDVk9lBh8-7QeqUpYJ-XozJ-MqWdxiZozq-hYolSdKahWrdnKOTyl7FfhDc8-108HSmJ9VtMISUt-HXjg-1JK4bXLUB6FeRA6cwbzTdrMSfU51gmDyxoONTI0iu4M2sjUzN7Q6z_oPhTTwGO9x9ZqkWNPLM4-n_ujXQgR_0pZ9BFatFywsPqnQcg/s1920/Ikut%20Taping%20Perdana%20Podcast.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDVk9lBh8-7QeqUpYJ-XozJ-MqWdxiZozq-hYolSdKahWrdnKOTyl7FfhDc8-108HSmJ9VtMISUt-HXjg-1JK4bXLUB6FeRA6cwbzTdrMSfU51gmDyxoONTI0iu4M2sjUzN7Q6z_oPhTTwGO9x9ZqkWNPLM4-n_ujXQgR_0pZ9BFatFywsPqnQcg/w640-h360/Ikut%20Taping%20Perdana%20Podcast.jpg" width="640" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Tema Kegiatan : Tapping Podcast;</p><p style="text-align: justify;">Juara Bertahan Futsal Ekonomi Cup Universitas Flores oleh SMANSA BAJAWA</p><p style="text-align: justify;">Bersama <span style="white-space: pre;"> </span>: 1. Pak Asraf ( Bung Alex ); selaku Host</p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: normal;"><span style="white-space: pre;"> </span> 2. Pak Romans; selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMANSA BAJAWA</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: normal;"><span style="white-space: pre;"> </span> 3. Pak Tommy Huik; selaku Guru Ekskul Olahraga / Coach SMANSA BAJAWA</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: normal;"><span style="white-space: pre;"> </span> 4. Pak Joseph Mario Nono ( Pak Mario ); selaku Kru dari SMANSA BAJAWA</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: normal;"><span style="white-space: pre;"> </span> 5. Pak Justin ; selaku Pembantu Wakasek SMANSA BAJAWA </span></p><p style="text-align: justify;">ISI Podcast<span style="white-space: pre;"> </span>: 1. Juara Bertahan, dalam beberapa tahun terakhir semenjak diadakannya Futsal Ekonomi Cup oleh BEM EKONOMI UNIFLOR, SMANSA BAJAWA menjadi salah satu juara bertahan yang menjuarai piala tersebut.</p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: normal;"><span style="white-space: pre;"> </span> 2. Hasil Seleksi Terbaik, dari beberapa sekolah dan perguruan tinggi yang mengikuti Futsal Ekonomi Cup, SMANSA BAJAWA merupakan salah satu sekolah yang mempunyai tingkat seleksi yang cukup ketat sehingga benar-benar menghasilkan pemain yang berkualitas dan mempunyai semangat yang tinggi untuk mengembangkan eksul tersebut yang pada saat ini banyak diminati semua kalangan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: normal;"><span style="white-space: pre;"> </span> 3. Harapan SMANSA BAJAWA, dalam hal ini yang benar-benar diharapkan ialah semakin berkembang peminat dalam meningkatkan ekskul ini, sehingga menjadi ekskul yang bisa membuka peluang lainnya dan bukan hanya sekedar basa-basi untuk menyenangkan hati, tetapi sekaligus membantu perekonomian bagi para pencinta dan ahli dalam bidang ini.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: normal;"><span style="white-space: pre;"> </span> 4. Peluang dalam Tantangan, kita mengetahui bahwa pasti terdapat tantangan ataupun hambatan dalam menjalani segala hal yang ingin kita tuju, entah dalam bentuk apapun itu. Tapi dalam podcast kali ini kita sekaligus mendapatkan pembelajaran bahwa </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: normal;"><span style="white-space: pre;"> </span>βselama tujuan kita baik, selama kita mempunyai keinginan serta kegigihan, dan yang paling penting selagi kita masih bisa melihat peluang dalam langkah yang ingin kita tuju sekecil apapun itu dan mampu memberikan perubahan yang besar, tetap melangkah dan keyakinan yang kuat semuanya pasti dan mampu kita gapai.β </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: normal;"><span style="white-space: pre;"> </span>Seperti kata pepatah : no pain no gain ( artinya tiada keberhasilan tanpa usaha)</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: normal;"><span style="white-space: pre;"> </span>ALWAYS BE CONFIDENT AND STAY ENTHUSIASTIC.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: normal;"><span style="white-space: pre;"> </span> 5. Ucapan Terima kasih, Pesan dan Kesan serta Harapan dari SMANSA BAJAWA untuk Universitas Flores, sebelum memgakhiri podcast ini selain ucapan terima kasih, pesan dan Kesan yang disampaikan, terdapat besar harapan dari SMANSA BAJAWA untuk Universitas Flores agar bisa terus berkolaborasi dan bukan hanya mementingkan kemenangan namun juga kedisiplinan, keamanan, kenyamanan, dan bisa membuka peluang untuk memberikan Beasiswa bagi para mereka yang memiliki potensi yang besar untuk berkembang dalam mengharumkan nama bangsa dan negara, serta terus berjaya seiring berjalannya perkembangan zaman.</span></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Penulis</p><p style="text-align: justify;">Novantri Paramita Goβo Ora </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: center;">π₯π₯π₯</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Resume Tapping Podcast: Juara Bertahan Futsal Ekonomi Cup Universitas Flores*</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Host: Bung Alex</p><p style="text-align: justify;">Narasumber: Coach Tomi Huik (Guru Olahraga dan Pelatih Futsal), Bapak Romans (Wakil Kepala Sekolah)</p><p style="text-align: justify;">Tema: Keberhasilan Tim Futsal SMANSA Bajawa sebagai juara bertahan dalam kompetisi Ekonomi Cup Universitas Flores</p><p style="text-align: justify;">Dalam podcast ini, Bung Alex memandu diskusi dengan Coach Tomi Huik, seorang guru olahraga dan pelatih futsal, serta Bapak Romans, yang menjabat sebagai wakil kepala sekolah. Mereka menjelajahi perjalanan dan kisah sukses tim futsal SMANSA Bajawa dalam mempertahankan gelar juara di Ekonomi Cup Universitas Flores.</p><p style="text-align: justify;">Bapak Romans memberikan wawasan tentang dukungan yang diberikan oleh sekolah, termasuk peran guru dan staf dalam mendukung tim futsal serta pentingnya integritas dan nilai-nilai karakter dalam olahraga dan pendidikan</p><p style="text-align: justify;">Coach Tomi Huik memberikan wawasan mendalam tentang strategi tim, kualitas individu, dan kerja sama tim yang menjadi kunci kesuksesan mereka. Dia juga membahas peran pelatih dalam membangun mental juara dan mengelola tekanan kompetisi.</p><p style="text-align: justify;">Host Bung Alex dengan cermat memandu percakapan, menyoroti aspek-aspek kunci yang membuat tim futsal SMANSA Bajawa menjadi contoh keberhasilan dalam menghadapi tantangan dan meraih kemenangan. Dia juga menekankan pentingnya dedikasi, disiplin, dan semangat juang dalam mencapai tujuan</p><p style="text-align: justify;"> Di akhir podcast, Coach Tomi Huik dan Bapak Romans mengungkapkan harapan mereka untuk Universitas Flores agar semakin berkembang dan jaya. </p><p style="text-align: justify;">Podcast ini menggugah semangat untuk meraih prestasi dalam olahraga, serta memberikan inspirasi bagi pendengar untuk menggali potensi mereka di luar bidang akademis dan mengambil inspirasi dari keberhasilan tim futsal SMANSA Bajawa dalam meraih prestasi gemilang dalam Ekonomi Cup Universitas Flores.Selain itu juga Podcast ini tidak hanya memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang membentuk kesuksesan tim futsal, tetapi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara sekolah dan universitas dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pertumbuhan dan prestasi siswa secara menyeluruh</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Penulis</p><p style="text-align: justify;">Cindy Salsabillah</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;">π₯π₯π₯</span></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Resume By Wardania Putri Sarjan:</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Tapping Podcast Juara Bertahan Futsal Ekonomi Cup Universitas Flores (Uniflor), Smansa Bajawa</p><p style="text-align: justify;">β’ Tanggal: Ende, 1 Maret 2024</p><p style="text-align: justify;">β’ Waktu : 18.00-19.00</p><p style="text-align: justify;">β’ Tempat : Ruang Magister Manajemen, Lantai III Gedung Rektorat Uniflor</p><p style="text-align: justify;">β’ Tujuan Kegiatan :</p><p style="text-align: justify;">1.) Meningkatkan daya tarik pendengar terhadap Uniflor khususnya dibidang olahraga, yaitu futsal melalui bincang santai atau yang biasa disebut sebagai "gesa" dengan juara bertahan Ekonomi Cup Uniflor "Smansa Bajawa".</p><p style="text-align: justify;">2.) Kegiatan ini juga sebagai bentuk nyata pentingnya kolaborasi antara sekolah dan universitas Flores dalam mendukung pertumbuhan dan prestasi siswa di luar bidang akademis. Dalam hal ini Smasa Bajawa menjadi inspirasi bagi mereka karena telah berhasil meraih prestasi gemilang sebagai juara bertahan dalam Ekonomi Cup Uniflor.</p><p style="text-align: justify;">β’ Host : Bung Alex</p><p style="text-align: justify;">β’ Narasumber : 1.) Coach Tomi Huik (Guru Olahraga dan Pelatih Futsal Smansa Bajawa). 2.) Bapak Romans (Wakil Kepala Sekolah Smansa Bajawa).</p><p style="text-align: justify;">β’ Peserta Podcast : 4 Mahasiswa Universitas Flores</p><p style="text-align: justify;">Podcast diawali dengan sapaan dan perkenalan singkat dari bung Alex selaku Host yang memandu podcast dan juga perkenalan dari dua narasumber, yaitu Bapak Romans dan Coach Tomi. Setelah itu, kedua narasumber berbagai cerita perjalanan dan kisah sukses tim Futsal Smansa Bajawa dalam mempertahankan gelar juara di Ekonomi Cup Uniflor. Coach Tomi menjelaskan pengalamannya sebagai pelatih dari tim futsal Smansa Bajawa, dengan memberikan wawasan mengenai strategi tim, kualitas pemain dan juga kerja sama tim yang menjadi kunci keberhasilan mereka. Coach Tomi juga menjelaskan mengenai peran Pelatih dalam membina dan membimbing anak-anak agar selalu optimis dan pantang menyerah. Beliau juga berbagi cerita mengenai hambatan serta halangan yang ia lalui selama menjadi pelatih futsal di Smansa Bajawa. Bapak romans selaku Wakil Kepala Sekolah Smansa Bajawa menjelaskan bahwasanya sekolah Smansa Bajawa memberikan dukungan penuh terhadap tim futsalnya. Beliau juga memberikan wawasan mendalam mengenai peran guru dan staff dalam mendukung tim futsal mereka. Bapak Romans juga mengingatkan bahwasannya yang paling penting adalah kegiatan belajar di sekolah, sehingga beliau menekankan pihak sekolah harus bertanggung jawab dalam memanajemenkan waktu latihan futsal agar tidak menggangu dan memperhambat jam belajar para pemain.</p><p style="text-align: justify;">Sebelum mengakhiri podcast, Bapak Romans dan Coach Tomi menyampaikan pesan dan kesan mereka terhadap Universitas Flores, khusunya Fakultas Ekonomi yang telah menyelenggarakan kegiatan Futsal Ekonomi Cup Universitas Flores.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;">π₯π₯π₯</span></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Resume Tapping Podcast</p><p style="text-align: justify;">Bincang-bincang santai alias βGASAβ</p><p style="text-align: justify;">(Juara bertahan Futsal Economy and business Cup, SMA Negeri 1 Bajawa)</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Host: Pak Arsaf </p><p style="text-align: justify;">Narasumber: Bapak Romanus sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bajawa, dan Coach Tomi Huik sebagai Guru Olahraga dan Pelatih Futsal Tim SMA Negeri 1 Bajawa.</p><p style="text-align: justify;">Futsal ekonomi dan bisnis CUP adalah ajang olahraga futsal yang diadakan setiap tahun oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Flores Ende. Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga yang seru, tetapi juga memiliki dampak yang luas bagi pengembangan bakat, hubungan sosial dan peluang karier bagi pemainnya.Dampak baik ini tentunya telah dirasakan oleh pemain-pemain yang pernah bertanding di FE Cup, salah satunya oleh SMA Negeri 1 Bajawa, yang sudah meraih prestasi sebagai juara bertahan Futsal Ekonomi dan Bisnis Cup Universitas FloresFlores.</p><p style="text-align: justify;">Podcast yang dipandu oleh Pak Arsaf atau yang biasa sapa Bung Alex ini membahas tentang kisah keberhasilan Tim dari SMA Negeri 1 Bajawa yang berhasil meraih prestasi sebagai juara bertahan dalam turnamen Futsal Economi and Business Cup Universitas Flores, dengan Narasumbernya Bapak Romanus dan Coach Tomi.</p><p style="text-align: justify;">Bapak Romanus menceritakan perjalanan singkat olahraga futsal di SMA Negeri 1 Bajawa. Bahwa, SMA Negeri 1 Bajawa menetapkan olahraga futsal sebagai ekstrakurikuler utama yang bertujuan menghadirkan bibit-bibit berprestasi yang kemudian menjadi kekuatan dalam Tim Futsal SMANSA Bajawa. </p><p style="text-align: justify;">Coach Tomi juga menjelaskan tentang lika likunya selama menjadi pelatih Tim SMANSA Bajawa, dimana ia selalu mengutamakan kedisiplinan tim karena menurutnya displin adalah kunci utama keberhasilan timnya. Selain itu faktor-faktor seperti konsistensi performa, strategi yang kuat, serta kebersamaan tim menjadi kunci kesuksesan mereka. </p><p style="text-align: justify;">Diakhir podcast, Bapak Romanus dan Coach Tomi pada podcast ini menyampaikan harapan mereka untuk Universitas Flores agar jaya selalu dan tetap mengedepankan pedidikan baik akademik maupun non-akademik nya sehingga tidaknya hanya ilmu pengetahuan yang diasah tetapi juga soft skill generasi-generasi muda juga ikut terasah, terutama dibidang olahraga Futsal. </p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Penulis</p><p style="text-align: justify;">Viranth Mame</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;">π₯π₯π₯</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;">Volunteer LPPM, bakal anggota UKM Jurnalistik Uniflor, selalu mengikuti kegiatan peliputan dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan reportase dan jurnalistik. Semangat mereka selalu bikin senang (ngelihatnya).</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-33487152852804194052024-02-10T08:30:00.007+08:002024-02-10T08:30:00.186+08:00Cerita 13 Tahun Bersama UPT Publikasi dan Humas Uniflor<p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcruTj292Pbu4Z_nF7WG_YE2BGOlXIPe4AKKET6-QPv3bLNmzGTD4iSO1do2ntLL6Odb3zYbxQPfCAM8ORIRyyP4kA7HtaS_iF5654Hwcq94bjIXWVfG3-_l48KJaBVX7e4ffgSJl7JbtIlr87supxEPb8NDjSn7CX0H8r6aiOvegvB1AMOBpyeg/s1920/Campus%20Journalist.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcruTj292Pbu4Z_nF7WG_YE2BGOlXIPe4AKKET6-QPv3bLNmzGTD4iSO1do2ntLL6Odb3zYbxQPfCAM8ORIRyyP4kA7HtaS_iF5654Hwcq94bjIXWVfG3-_l48KJaBVX7e4ffgSJl7JbtIlr87supxEPb8NDjSn7CX0H8r6aiOvegvB1AMOBpyeg/w640-h360/Campus%20Journalist.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">11 Februari 2011, mulai bekerja di <b style="background-color: #fce5cd;">Universitas Flores</b> (Uniflor), beralamat di Jalan Sam Ratulangi. Ditempatkan di <b style="background-color: #d9ead3;">Lembaga Publikasi</b>, saat itu dipimpin oleh <b style="background-color: #cfe2f3;">Pak Umar Ibnu Alkatab</b> (dosen Prodi Pendidikan Sejarah) yang karib kami sapa Pak Ibnu, Kepala Tata Usaha (KTU) <b style="background-color: #d9d2e9;">Mila Wolo</b>. Lembaga Publikasi menempati satu ruangan di kompleks Fakultas Bahasa dan Sastra, Kampus I. Bagi masyarakat Uniflor, Fakultas Bahasa dan Sastra (juga Fakultas Pertanian) adalah definisi tepat dari 'naik-naik ke puncak gunung'. Kala itu, belum ada Kampus III (sebelumnya Kampus IV) yang kemudian menggantikan definisi 'naik-naik ke puncak gunung yang jauh lebih tinggi'. π</p><p style="text-align: justify;">Tahun 2012 kantor Lembaga Publikasi dipindah. Kami menempati salah satu ruang transit di Auditorium H. J. Gadi Djou, Kampus I. Lebih dekat dengan jalan raya, lebih dekat dengan Warung Damai; warung yang mendamaikan amukan asam lambung pada tubuh manusia π Lalu, Pak Ibnu diterima mengabdi di Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali. Yang saya tahu, Pak Ibnu secara resmi sudah mengakhiri jabatannya sebagai Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali per tanggal 21 Juni 2022. </p><p style="text-align: justify;">Ketika Pak Ibnu Pindah, hadirlah <b style="background-color: #fce5cd;">Pak Yohanes Sehandi</b> (dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) menggantikannya sebagai Kepala Lembaga Publikasi, KTU tetap Mila Wolo β</p><p style="text-align: justify;">Bersama Pak Yan kami melakukan banyak hal, termasuk meneruskan pelatihan <i>blog</i> bagi dosen dan karyawan, melanjutkan majalah ilmiah bernama <b style="background-color: #fff2cc;">Indikator</b>, melanjutkan acara/<i>talkshow </i><b style="background-color: #d9ead3;">Universitaria</b> yang merupakan kerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI), membikin kliping kegiatan Uniflor yang dimuat di berbagai media cetak, mengurusi fotografer wisuda dan foto-foto pemindahan kucir, hingga Pak Yan membuat terobosan baru yaitu terjadinya kontrak Uniflor pada halaman di harian umum Flores Pos dengan rubrik bernama <b style="background-color: #cfe2f3;">Suara Uniflor</b>. Setiap Sabtu satu halaman di harian tersebut memuat 2 berita seputar kegiatan kampus dan 1 opini dosen atau karyawan.</p><p style="text-align: justify;">Asyik sekali. Saya dan <b style="background-color: #cfe2f3;">Eka Wangge</b> bertugas sebagai <b style="background-color: #f4cccc;">Jurnalis Kampus</b>. Tetap asyik meskipun Lembaga Publikasi kemudian diubah nama menjadi <b style="background-color: #d9ead3;">UPT Publikasi dan Humas Uniflor</b>.</p><p style="text-align: justify;">Pada masa itu, Kampus III Uniflor sebenarnya adalah Pusat Komputer (Puskom) yang terletak di Jalan Irianjaya (dekat rumah saya). Setelah Gedung Rektorat dan Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif) dan gedung-gedung lainnya selesai dibangun, maka Kampus III disematkan pada kompleks pergedungan baru tersebut. Puskom juga pindah ke kompleks pergedungan baru tersebut sehingga Uniflor praktis mempunyai Kampus I, Kampus II, dan Kampus III.</p><p style="text-align: justify;">Pada tahun 2012 pun UPT Publikasi dan Humas kemudian dipindah lagi, menempati salah satu ruang kantor di Lantai I Gedung Rektorat. Sedihnya, meskipun pimpinannya tetap Pak Yan, tapi KTU diganti. Mila digantikan oleh <b style="background-color: #ead1dc;">Pak Frans Pitu</b>. Dan ya, Pak Yan pun digantikan oleh <b style="background-color: #fff2cc;">Pak Alexander Bala</b> (dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia).</p><p style="text-align: justify;">Hidup dan pekerjaan berjalan sebagaimana mestinya. Demikian pula potensi diri ditempa pengalaman. Pada akhirnya saya dan Eka menjadi Jurnalis Kampus yang bekerja bergantian untuk meliput dan memberitakan melalui situs resmi Uniflor, rubrik Suara Uniflor di harian Flores Pos, hingga media sosial Facebook. Saya masih mengurusi Universitaria di RRI yang diudarakan setiap Kamis bersama para narasumber dari lingkungan kampus. Tahun 2012 itu, pasukan Jurnalis Kampus kemudian bertambah dengan hadirnya Makcik <b style="background-color: #d9d2e9;">Rosa Budiarti</b>. </p><p style="text-align: justify;">Tahun 2014 atau 2015, saya lupa persisnya, UPT Publikasi dan Humas Uniflor dipindah ke Lantai III Gedung Rektorat, lalu pada tahun 2023 dipindah ke Lantai III Gedung Rektorat. </p><p style="text-align: justify;">Kembali ke tahun 2019, UPT Publikasi dan Humas Uniflor dipimpin oleh <b style="background-color: #fce5cd;">Ibu Eta Larasati</b> (dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia), KTU Kak <b style="background-color: #d0e0e3;">Shinta Degor</b>. Saya diangkat menjadi Kabag Publikasi dan Dokumentasi, Kakak Rossa diangkat menjadi Kabag Humas, sementara Eka Wangge telah mengundurkan diri. Tahun 2022 dibentuklah Tim Kreatif. Sehingga secara SK saya bekerja di UPT Publikasi dan Humas, secara Surat Tugas saya juga bekerja bersama Tim Kreatif untuk membikin konten-konten promosi.</p><p style="text-align: justify;">Sejak 2011 sampai dengan 2024 awal, terjadi pergantian 4 pimpinan UPT Publikasi dan Humas. Pak Ibnu, Pak Yan, Pak Alex, dan Ibu Eta Larasati. Sedangkan KTU terjadi pergantian 5 kali yaitu Mila, Pak Frans, Pak Robby Waturaka, Ibu Sedes, dan Kak Shinta Degor. Produk-produk UPT Publikasi dan Humas Uniflor berkurang. Tidak ada lagi Universitaria di RRI, tidak ada lagi Suara Uniflor di Flores Pos (yang juga sudah menjadi media daring), tidak ada lagi kliping, tidak ada lagi majalah ilmiah Indikator. Yang bertahan adalah pemberitaan karena berita merupakan ujung tombak Uniflor di masyarakat. Masyarakat tahu semua <b style="background-color: #cfe2f3;"><i>good news from</i> Uniflor</b> dari pemberitaan di situs <b><a href="http://www.publikasi.uniflor.ac.id">Publikasi Uniflor</a></b> maupun media sosial.</p><p style="text-align: justify;">Saya berteman dengan hampir semua wartawan di Kabupaten Ende. Om Pius dari Global Flores, Om Willy dari Flores Pos (sejak luring hingga daring), Om Fian dari RRI, Om Ansel dari Ekora NTT, Om Tommy dari Pos Kupang (luring dan daring), dan om-om lainnya. Menyenangkan sekali bekerja bersama mereka. Menyiapkan rilisan, konferensi pers, hingga distribusi berita-berita dari mereka sebagai media <i>partner</i> kami.</p><p style="text-align: justify;">7 Februari 2024, setelah 13 tahun, akhirnya saya pindah kantor. Dari UPT Publikasi dan Humas Uniflor ke <b style="background-color: #ead1dc;">Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat</b> (LPPM) Uniflor dengan jabatan Kasubag Publikasi Non-Ilmiah. Pengumuman yang mengejutkan sekaligus menyenangkan, tapi juga menoreh rasa sedih π Sedih, karena meskipun selama ini ada keinginan pindah kantor/ruangan/unit tapi tetap saja sedih. Iyalah, 13 tahun itu perjalanan yang cukup panjang dan menjadikan dunia jurnalis sebagai denyut jantung saya, meskipun jabatan di tempat baru pun saya pikir masih tidak jauh dari Jurnalis Kampus.</p><p style="text-align: justify;">Terima kasih UPT Publikasi dan Humas. Atas tugas-tugas yang diberikan baik dalam kota maupun luar kota hingga lintas kabupaten di Pulau Flores, dari kampus ke kampus, dari fakultas ke fakultas, prodi, hingga kegiatan tingkat mahasiswa. Perjalanan 13 tahun ini membikin saya kenyang pengalaman dan bertambah ilmu selain Ilmu Hukum. Saya jadi tahu soal inovasi teknologi, tentang pertanian, tentang dunia pendidikan, tentang dunia ekonomi dan bisnis, tentang dunia teknik sipil dan arsitektur, tentang dosen-dosen hebat, pegawai-pegawai luar biasa, dan prestasi-prestasi keren mahasiswa.</p><p style="text-align: justify;">Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya.</p><p style="text-align: justify;">Dan sekarang, saya siap bekerja di tempat baru, meskipun dengan tugas yang masih sama. </p><p style="text-align: justify;"><i>Allah SWT</i> memberkati kita semua.</p><p style="text-align: justify;">Semangat selalu!</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-18301297182426108322024-02-08T17:07:00.005+08:002024-02-08T17:20:01.536+08:00Kecintaan Nabi Muhammad SAW pada Allah SWT dan Umatnya<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCxF5zdDaAxEEUNtCAXhrq8Q8_He9KDM5ujMPmbORKBMlNVcBptUkNsyiz-0qTHDCTdwQKf8ultL-7KMyKJxEi1JDPYiNwqYVjB33sxsz4fwqO0ZUsjST0KYjvzLmBlBNoe_VMQdfq7Fu6xLkYJb94TURwhDCliw8sijgzVzPGkf10gQp-NHt4GA/s1920/Isra%20Miraj%202.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1030" data-original-width="1920" height="344" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCxF5zdDaAxEEUNtCAXhrq8Q8_He9KDM5ujMPmbORKBMlNVcBptUkNsyiz-0qTHDCTdwQKf8ultL-7KMyKJxEi1JDPYiNwqYVjB33sxsz4fwqO0ZUsjST0KYjvzLmBlBNoe_VMQdfq7Fu6xLkYJb94TURwhDCliw8sijgzVzPGkf10gQp-NHt4GA/w640-h344/Isra%20Miraj%202.jpg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p></p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #fce5cd;">Isra' Mi'raj</b>. Isra' Mi'raj merupakan hulu dari perintah menjalankan shalat lima waktu (Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya) yang merupakan kewajiban paling utama umat Muslim. Tegakkan shalat, maka imanmu akan tegak pula di jalan Allah SWT. Meskipun kedua perjalanan tersebut berbeda tapi keduanya merupakan dwi-tunggal yang tidak dapat dipisahkan. Isra' merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW (diberangkatkan) dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa. Setelah itu beliau dinaikkan ke langit sampai ke tempat tertinggi yaitu Sidratul Muntaha dimana perjalanan ini disebut Mi'raj. Di sini, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan shalat lima waktu.</p><p style="text-align: justify;">Isra' Mi'raj, bukti kecintaan Baginda Rasulullah SAW pada Allah SWT, dan juga pada umatnya. Dan tahun 2024, jatuh di bulan cinta, katanya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-17553946452197171592024-01-23T17:01:00.002+08:002024-01-23T17:01:22.693+08:00Rohingya dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia<p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0r1aQ8elPxmxuS-ofUg2ODT4idXrlZ9lHO2rtTDOx_Fl7jCylogOY_ZiafF04ss_5i4tkALwTXHo4DV7I6Pj5nLvkVsUXTET8aXCh3InPjzuBpBDpNS9fyr6NATfghdnOIl4BX5eG-f68qbw80PUiMe3H5zpm3gFmEVgAa_TD_7xoxVosuFKfEQ/s1920/Rohingya%20dan%20Keadilan%20Sosial%20Bagi%20Seluruh%20Rakyat%20Indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0r1aQ8elPxmxuS-ofUg2ODT4idXrlZ9lHO2rtTDOx_Fl7jCylogOY_ZiafF04ss_5i4tkALwTXHo4DV7I6Pj5nLvkVsUXTET8aXCh3InPjzuBpBDpNS9fyr6NATfghdnOIl4BX5eG-f68qbw80PUiMe3H5zpm3gFmEVgAa_TD_7xoxVosuFKfEQ/w640-h360/Rohingya%20dan%20Keadilan%20Sosial%20Bagi%20Seluruh%20Rakyat%20Indonesia.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Nama <b style="background-color: #fce5cd;">Rohingya</b> gencar muncul di berbagai media pada akhir tahun 2023. Pemberitaan tentang kedatangan mereka di Indonesia, tepatnya di Aceh, dibarengi dengan segala macam polemik. Sebut saja protes pengungsi pada makanan yang diberikan (bahkan sampai membuang makanan tersebut), tingkah laku oknum pengungsi yang melarikan diri dan berbaur dengan masyarakat pribumi, oknum pengungsi melakukan pelanggaran dan/atau kejahatan, sampai oknum pengungi yang BAB di tambak milik warga. Satu hal yang patut saya acungi jempol adalah optimisme mereka untuk tetap eksis dengan menambah keturunan meskipun biaya hidup seorang anak tidaklah murah, apa lagi mereka berstatus pengungsi.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Catat, ya ... <a href="https://www.tuteh.com/2023/09/bagi-psikopat-kebaikan-orang-lain.html">Bagi Psikopat Kebaikan Orang Lain Adalah Kewajiban</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Bagaimana sejarah Etnis Rohingya? Mari kita cari tahu.</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-large;">Sejarah Singkat Rohingya</span></b></p><p style="text-align: justify;">Melansir dari berbagai sumber di internet, tersebutlah sebuah wilayah bernama Arakan. <b style="background-color: #d9ead3;"><a href="https://islamdigest.republika.co.id/berita/qf09jg430/rohingya-pewaris-negeri-arakan-1">Republika</a></b> menulis, Arakan adalah dataran di sepanjang pantai timur Teluk Benggala, membentang dari Sungai Naf di perbatasan Chittagong ke Semenanjung Negarise. Lokasinya tepat di sebelah timur Bangladesh. Secara politis, Arakan masuk wilayah negara Myanmar meskipun secara fisiografis alam Arakan terpisah dari negeri yang dulu bernama Burma itu. Arakan adalah kerajaan yang sudah berdiri pada tahun 2666 SM.</p><p style="text-align: justify;">Kemunculan pemukiman Muslim di Arakan/Rakhine sebagai cikal bakal kelompok Rohingya terlacak sejak zaman Kerajaan Mrauk U, khususnya pada zaman Raja Narameikhla (1430β1434). Sejarawan Inggris Daniel George Edward Hall menulis bahwa warga etnis Burma yang sekarang berkuasa di Myanmar baru menetap di Arakan pada awal abad ke-10 M. Mereka berada di utara dekat Akyab. Sementara itu, pedagang Muslim Arab dan Persia pertama datang ke Arakan pada abad ke-8 M. Pedagang Arab dan Persia berlayar menyusuri pesisir Samudra Hindia dalam perjalanan dagang menuju Cina.</p><p style="text-align: justify;">Dengan berjalannya waktu, jumlah Muslim di Arakan mulai meningkat. Pedagang Arab telah menjalin hubungan sangat baik dengan orang-orang lokal dan menikahi perempuan setempat. Keturunan para pedagang Arab dan masyarakat etnis Arakan itu kemudian disebut dengan nama <b>Rohingya</b>. Sementara, warga Arakan yang beragama Buddha dikenal dengan nama Etnis <b>Rakhine</b>. Sehingga, nenek moyang orang Rohingya bukanlah orang Bangladesh melainkan campuran dari Arab, Turk, Persian, Afghan, Bengali, Moors, Mughal, Pathans, Maghis, Chakmas, Belanda, Portugis dan Indo-Mongoloid. </p><p style="text-align: justify;">Berkaitan dengan Inggris, menurut <b style="background-color: #cfe2f3;"><a href="https://www.bbc.com/indonesia/dunia-40676548">BBC</a></b>: Narasi resmi yang digunakan Myanmar adalah bahwa Rohingya sebagai pendatang gelap dari Bangladesh yang sebelumnya dibawa oleh penjajah Inggris ke Myanmar- ketika itu disebut Burma - untuk bekerja di ladang. Mereka pada umumnya tinggal di Rakhine. Rohingya sendiri meyakini mereka adalah penduduk asli Rakhine yang semestinya diperlakukan sama dengan etnik mayoritas Rakhine.</p><p style="text-align: justify;">Karena tidak masuk dalam daftar 135 etnik yang diakui sah sebagai warga negara Myanmar berdasarkan undang-undang 1982, Rohingya tak mendapat akses leluasa, misalnya ke layanan kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja. Jika ingin menjadi warga negara, mereka harus mengikuti proses naturalisasi dengan bukti-bukti dokumen panjang bahwa mereka sudah menetap di Myanmar, tetapi selama ini akses mereka untuk memperoleh dokumen dibatasi. Lagipula, mereka tidak boleh mengklaim diri sebagai Rohingya. Artinya, mereka harus menanggalkan atribut itu sama sekali.</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-large;">Terjadinya Bentrokan</span></b></p><p style="text-align: justify;">Sejak kekerasan komunal antara komunitas Buddha dan Muslim pada 2012, kaum nasionalis Buddha mengklaim terjadi 'peningkatan penduduk Muslim karena angka kelahiran tinggi' sehingga mereka perlu 'melindungi' ras dan agama mereka sebagai identitas Myanmar. Etnik mayoritas Rakhine, yang beragama Buddha, dan kelompok Muslim Rohingya tidak hidup berdampingan sejak kerusuhan komunal besar di negara bagian Rakhine, Myanmar, pada 2012.</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-large;">Mengungsi ke Indonesia</span></b></p><p style="text-align: justify;">Menurut <b style="background-color: #ead1dc;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pengungsi_Rohingya_di_Indonesia">Wikipedia</a></b>, pengungsi Rohingya di Indonesia adalah warga etnis Rohingya yang melarikan diri ke Indonesia dari upaya genosida yang dilakukan oleh pemerintah junta militer Myanmar. Seperti para pengungsi Rohingya di Bangladesh, Indonesia bukanlah menjadi negara tujuan para pengungsi untuk mendapatkan suaka politik, melainkan hanya sebagai negara transit atau persinggahan. Kemudian para pengungsi Rohingya di Indonesia akan dibantu oleh Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) untuk dibantu menuju negara tujuan.</p><p style="text-align: justify;">Menurut UNHCR pada 2016, jumlah warga Rohingya yang mengungsi ke Indonesia ada sekitar 897 orang. Setahun berikutnya jumlah tersebut meningkat menjadi 959 orang. Pada periode 2019, jumlah pengungsi Rohingya sudah menurun menjadi 582 orang, seiring dengan proses transisi demokrasi Myanmar. Namun jumlah tersebut semakin meningkat pada 2020 menjadi 921 orang seiring meningkatnya kekerasan di Myanmar yang berujung pada kudeta Myanmar pada 2021.</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-large;">Saat Ini</span></b></p><p style="text-align: justify;">Jumlah total pengungsi Rohingya yang mendarat ke Aceh sejak pertengahan November 2023 lalu mencapai 1.543 orang. Data itu diperoleh dari <b>United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR)</b> per 10 Desember 2023. Adapun total kapal yang mendarat di Aceh mencapai 9 unit. Saat ini imigran gelap tersebut ditempatkan di lokasi penampungan sementara di sejumlah daerah di Aceh. Namun bukan tanggung jawab penuh Indonesia terhadap para pengungsi ini karena bukan termasuk negara yang menandatangani Konvensi 1951 dan Protokol 1967.</p><p style="text-align: justify;">Sebagaimana ditulis oleh Taufik Akbar, S.IP., M.A. dan Riski Dwijayanti, S.E., MGPP. pada <b style="background-color: #d0e0e3;"><a href="https://setkab.go.id/upaya-penanganan-pengungsi-luar-negeri-di-indonesia/">artikel yang satu ini</a></b>:</p><p style="text-align: justify;">Sampai dengan saat ini, Indonesia belum meratifikasi Convention Relating to the Status of Refugees (Konvensi 1951) dan Protocol Relating to the Status of Refugees (Protokol 1967), sehingga Indonesia sesungguhnya tidak memiliki kewajiban untuk menerima pengungsi yang masuk ke wilayahnya. Namun demikian, Indonesia bersedia menjadi negara yang menampung sementara para pengungsi luar negeri dengan alasan kemanusiaan. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Konvensi 1951 yang meminta negara-negara yang tidak termasuk Negara Pihak menganut prinsip <i>non-refoulement</i>, yaitu tidak memulangkan paksa seluruh migran yang datang mencari suaka ke negara asal.</p><p style="text-align: justify;">Dikatakan semua biaya operasional pengungsi bukan ditanggung oleh Pemerintah Indonesia. UNHCR berkoordinasi dengan pihak-pihak tertentu untuk mengatasi/menanggungnya.</p><p style="text-align: justify;"><b>Sampai kapan pengungsi dapat tinggal di negara transit, seperti pengungsi Rohingya di Indonesia?</b></p><p style="text-align: justify;">Telah ada Peraturan <b style="background-color: #fff2cc;">Presiden Republik Indoneia Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi Dari Luar Negeri</b>. Namun di dalam peraturan tersebut tidak memuat ketentuan jangka waktu pengungsi perada di negara transit. Padahal seharusnya ini menjadi fokus tersendiri karena jika dibiarkan berlarut-larut dan berlama-lama di negara transit, termasuk Indonesia, mereka akan enggan menuju negara tujuan penampung pengungsi seperti Australia, Amerika, dan Kanada. Apa lagi ada bumbu-bumbu merasa nyaman dan bisa mendapatkan pekerjaan. Yaaaa yang semacam itulah. Kalian tahu lah narasi-narasi yang ada di Youtube.</p><p style="text-align: justify;">Sudah benar Indonesia bukan termasuk negara yang menandatangani Konvensi 1951 dan Protokol 1967. Karena akan berdampak pada berbagai lini kehidupan; ekonomi, sosial, politik, dan lain sebagainya. Tapi secara kemanusiaan, ada tanggung jawab moral di sini. Tapi, jika pengungsi berlama-lama di negara transit, perlu dilihat lagi, ketika pengungsi tidur di tempat pengungsian, sesungguhnya masih banyak masyarakat Indonesia yang tidur beralaskan tanah dan beratapkan langit. Masalah masyarakat Indonesia sangat kompleks dan belum semua dapat ditangani/diatasi. Sebagaian masyarakat Indonesia sudah pasti merasakan kebijakan-kebijakan oke dari pemerintah seperti misalnya KIS, tapi sebagian lagi belum tentu, apa lagi mereka yang 'hidup di jalanan'.</p><p style="text-align: justify;">Harapan saya, ketegasan pemerintah bisa diatur di dalam peraturan perubahan dari peraturan yang sudah ada, yang juga memuat jangka waktu pengungsi boleh berada di negara transit. Itu harus! Karena Indonesia sudah menyatakan diri tidak ikut mengurusi pengungsi dalam Konvensi 1951 dan Protokol 1967. Dan tentu saja pemerintah berkewajiban hadir dalam mengatasi fakir miskin dan anak terlantar agar terjadinya <b style="background-color: #d9ead3;">keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia</b>. Sementara itu, sesama masyarakat Indonesia juga sudah saling membantu, jadi saya pikir bebannya agak berkurang ... misalnya ada orang per orang atau lembaga swasta yang mau mengurusi ODGJ dan anak terlantar. </p><p style="text-align: justify;">Emang ada?</p><p style="text-align: justify;">Ada dong. Pak Purnomo, pak polisi melalui <i>channel</i> Youtube <a href="https://www.youtube.com/@PURNOMOBELAJARBAIK"><b style="background-color: #fce5cd;">PURNOMO BELAJAR BAIK</b></a>. Pak Purnomo menampung ODGJ, mengobati, mendidik, hingga ada loh yang bisa dipulangkan ke keluarga. Ada pula <b style="background-color: #cfe2f3;"><a href="https://www.youtube.com/@PratiwiNoviyanthi">PRATIWI NOVIYANTHI</a></b> yang membantu anak terlantar termasuk ODGJ dan anak si ODGJ. Luar biasa masyarakat Indonesia. Salut! Masih banyak yang lainnya, biar kalian cari sendiri ya π</p><p style="text-align: justify;">Semoga do'a dan harapan kita terkabul ... Amin.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-5325438801011501602024-01-22T16:04:00.004+08:002024-01-22T16:04:30.629+08:00Misteri Youtuber Mokbang Kate Yup<p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUSDcFLvD0agexP2t3xEcLbDxJmBCds_bgf5vDSldK1TcxDRbEYf254ST-sD0iUBMQ13YxobaPCLgxJ17boInc1Y5xA3p0kLVBJ2zUsDK_hWVFqg2RNoesogR2temA_Ve_XpCMCtIetRlyHay_WhxKbUjiW7sJ-fLsh9I-ngWBa_L0bPwudKtLww/s1920/Misteri%20Kate%20Yup.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUSDcFLvD0agexP2t3xEcLbDxJmBCds_bgf5vDSldK1TcxDRbEYf254ST-sD0iUBMQ13YxobaPCLgxJ17boInc1Y5xA3p0kLVBJ2zUsDK_hWVFqg2RNoesogR2temA_Ve_XpCMCtIetRlyHay_WhxKbUjiW7sJ-fLsh9I-ngWBa_L0bPwudKtLww/w640-h360/Misteri%20Kate%20Yup.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #f4cccc;"><a href="https://www.youtube.com/@KateYup">Kate Yup</a></b>, nama ngetop di jagad Youtube yang terkenal sebagai <b style="background-color: #fce5cd;">Youtuber mokbang</b> spesialis <i>sea food</i>. Dia siap menghabiskan menu makan buat 10 orang, menikmatinya, menimbulkan <b style="background-color: #d9ead3;"><i>autonomous sensory meridian response</i> (ASMR)</b> yang mengacu pada perasaan menyenangkan dan sering kali tidak disengaja yang didapat penonton dari menonton video "merangsang" sensorik tertentu. Mokbang memang identik dengan ASMR. Ciri khas Kate Yup adalah topeng yang menutupi setengah wajah, dari batas hidung ke atas. Dengan demikian, <b style="background-color: #cfe2f3;">tidak ada seorangpun yang tahu identitas asli Kate Yup</b>, selain berhidung mancung, sampai pada detik saya mempublis artikel ini.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Ada saja <a href="https://www.tuteh.com/2024/01/suka-duka-migrasi-ke-mode-profesional.html">Suka Duka Migrasi ke Mode Profesional Facebook</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Banyak situs yang menyatakan Kate Yup berasal dari Vietnam. Tapi <span style="background-color: #ead1dc;"><b><a href="https://youtube.fandom.com/wiki/Kate_Yup">Wikitubia</a></b></span> menulis (sudah dialihbahasa menggunakan Google Translate π):</p><p style="text-align: justify;">Kate, lebih dikenal secara online sebagai Kate Yup, adalah seorang YouTuber yang mungkin orang Amerika atau Prancis, terkenal karena mengunggah video mukbang dirinya sedang makan makanan laut. Ikon salurannya adalah gambar stok. Meskipun ada bukti bahwa dia berkewarganegaraan Prancis, tidak ada cukup bukti yang mendukung hal tersebut. Saat ini, kewarganegaraannya tidak diketahui; satu-satunya hal yang diketahui tentang dia adalah dia bisa berbicara Perancis dan Inggris (pada tingkat yang lebih rendah).</p><p style="text-align: justify;">Tapi ya memang Kate Yup ngetop duluan di Vietnam.</p><p style="text-align: justify;"><i>Anyhoo</i> ...</p><p style="text-align: justify;">Jika ditelusuri di <i>channel</i>-nya, Kate Yup memulai video mokbang pada tahun 2019. Kegegeran dimulai pada video yang diunggah pada 21 Juni 2019. Di video itu nampak bekas luka di bibir kiri bawah dan lengannya (kayaknya bagian kiri juga). Tubuhnya juga terlihat lebih kurus dari biasanya meskipun ya tidak terlalu kelihatan. Lalu muncul <i>pop up notes</i> di video tersebut. Tulisan-tulisan itu antara lain "<b>I lOoOve SEAFOOD SO MUCH</b>" yang kalo dibaca huruf kapitalnya saja, jadi "<b>I LOOSE A FOOD SO MUCH</b>". Ada juga "<b>The meat is So delicioOousS, soft and tender</b>" yang kalau dibaca huruf kapitalnya saja kecuali huruf T menjadi SOS."</p><p style="text-align: justify;">Dari situ, satu teori konspirasi pun datang. Kate Yup diculik dan dimanfaatkan oleh penculiknya untuk memperoleh keuntungan di Youtube dengan tetap memanfaatkan Kate Yup sebagai Youtuber mokbang. Dicurigai, Kate Yup yang selalu mengumbar dirinya sendirian dalam membikin konten, sebenarnya ditemani oleh orang lain (yang disinyalir para penculik) di mana terdengar suara-suara tertentu, dan gerakan-gerakan tertentu. Jelas sekali si Youtuber mokbang sedang dalam tekanan berat, menghabiskan semua hidangan yang tersaji di hadapannya.</p><p style="text-align: justify;"><b>Namun demikian ...</b></p><p style="text-align: justify;">Jika Kate Yup benar diculik, mungkinkah dia yang menyampaikan kode/kalimat di dalam video tersebut? Seperti permintaan tolong dan lain sebagainya. Karena, si penculik tentu yang merekam, menyunting, dan mengunggah ke Youtube bukan? Apakah ada kemungkinan Kate Yup sendiri yang menyunting dan mengunggah? Jika Kate Yup memberi kode melalui gerakan tangan, mungkin masih masuk akal (bagi saya pribadi). Mungkinkah kalimat/kode itu lolos dari sensor para penculik? Bagaimana menurut kalian? </p><p style="text-align: justify;"><i>Paragraf di atas adalah paragraf dengan tanda tanya terbanyak π</i></p><p style="text-align: justify;">Kemudian, jika ternyata Kate Yup tidak diculik, apakah ada kemungkinan tim-nya menjadi maruk dan bertindak sebagai penculik?</p><p style="text-align: justify;">Banyak orang berspekulasi dalam kebingungan. Termasuk saya. </p><p style="text-align: justify;"><b>Tapi ada satu pelajaran penting yang dapat kita petik ...</b></p><p style="text-align: justify;">Identitas adalah sesuatu yang privat dan tidak boleh dibagi seenak udel di rimba internet. Namun identitas dasar saya pikir masih perlu dibagi di rimba internet sehingga netizen tidak terjebak dalam spekulasi demi spekulasi. Andai Kate Yup tidak menutup sebagian wajahnya, tentu masih mudah mencari tahu siapa dia, di mana alamatnya, keberadaannya, dan lain sebagainya. Tapi ciri khas Kate Yup yang seperti itu, pada akhirnya meninggalkan misteri bagi kita semua.</p><p style="text-align: justify;">Semoga ada jalan terang mengungkap siapa Kate Yup dan bagaimana kondisinya saat ini.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-3610930629666975072024-01-12T16:47:00.004+08:002024-01-12T16:47:21.028+08:00 Ketika High Table Terpaksa Mematuhi Aturannya Sendiri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja6Sg8Es9NecxDEZzauOVNQB6h7G4_l5uA6rsps6YpQm00p9Q9CQ9_iEnXxmy8d2PkUGWerRbNsFf9WveWbKyy7TQIwzoJfbGnPgrDKGgoW37EiuM8TeKOqLAPlDT-eSM3iLZDmh4wv5YVxtc_Kd053A9TaGSZOPf3uVFGX12piG2gaaDgX_ld1w/s1920/John%20Wick%20Chapter%204.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja6Sg8Es9NecxDEZzauOVNQB6h7G4_l5uA6rsps6YpQm00p9Q9CQ9_iEnXxmy8d2PkUGWerRbNsFf9WveWbKyy7TQIwzoJfbGnPgrDKGgoW37EiuM8TeKOqLAPlDT-eSM3iLZDmh4wv5YVxtc_Kd053A9TaGSZOPf3uVFGX12piG2gaaDgX_ld1w/w640-h360/John%20Wick%20Chapter%204.jpg" width="640" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #fff2cc;">John Wick: Chapter 4</b> sudah tayang sejak Maret 2023 tapi saya baru menontonnya Januari 2024. Cukup mencengangkan bagi kalian yang hidup di kota besar berfasilitas bioskop papan atas. Kecuali jika sedang berada di kota besar berfasilitas bioskop papan atas, maka saya hanya bisa menyaksikan film-film incaran setelah layanan Video On Demand (VOD) membeli izin siarnya. Dan, terima kasih <b><a href="https://www.tuteh.com/2022/10/mencoba-vod-amazon-prime-video.html" style="background-color: #d0e0e3;">Amazon Prime Video</a></b>, akhirnya bisa juga menonton John Wick: Chapter 4 dan bisa merasakan betapa menegangkan film ini.</p><p style="text-align: justify;">Saya menulis ini dengan penuh riset, sehingga inilah yang tersaji setelah dipangkas sana sini, tapi ternyata tetap menjadi artikel yang panjang. Selamat menikmati! β</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Tetap ngakak kalau nonton <a href="https://www.tuteh.com/2016/05/deadpool.html">Deadpool</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Sebelum menonton John Wick: Chapter 4, nonton dulu <i>chapter-chapter</i> sebelumnya: John Wick (2014), John Wick: Chapter 2 (2017), John Wick: Chapter 3 - Parabellum (2019).</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-large;">Singkatnya ...</span></b></p><p style="text-align: justify;">John Wick yang berstatus <i><b>excommunicado</b></i> membuatnya menjadi target semua pembunuh bayaran di seluruh dunia atas perintah High Table. Membalas dendamnya, dia membunuh The Elder, lantas harus berhadapan dengan si congkak anggota <b>High Table</b> baru, Marquis Vincent (Bill Skarsgard). Marquis yang diberi wewenang oleh High Table sangat membabi buta memburu John Wick. Dimulai dengan membunuh asistennya Winston (Ian McShane) yaitu Charon (Lance Reddick), menghancurkan salah satu <i>signature</i> High Table <b>New York Continental</b>, merekrut pensiunan High Table Caine (Donnie Yen) yang tuna netra, hingga kekacauan besar di <b>Osaka Continental</b>. Di Osaka Continental inilah manajernya, Koji Shimazu (Hiroyuki), dibunuh oleh Caine dalam duel yang sengit.</p><p style="text-align: justify;">Banyak orang yang dendam sama High Table, meskipun terlihat mereka setia. Terlebih kebrutalan Marquis yang diangkat oleh High Table dan diberi sumber daya penuh hanya karena menjamin mampu membunuh John Wick. Selain John Wick dan King Bowery (Laurence Fishburne) dari klan intelijen bawah tanah New York, nampaknya Winston juga sangat mendendam pada Marquis atas kematian Charon. Maka, satu-satunya jalan untuk membebaskan John Wick, termasuk juga mengembalikan kedaulatan New York Continental, jalan yang ditempuh adalah John Wick harus berduel dengan Marquis. Duel satu lawan satu. Tapi sayang, duel tersebut hanya bisa dilakukan oleh anggota High Table. Maka Winston menyarankan John Wick untuk kembali ke keluarganya. Ruska Roma.</p><p style="text-align: justify;"><b>Putar balik <u>peraturan</u> dan <u>konsekuensi</u></b>. John Wick berangkat ke Berlin, tapi dia tidak langsung diterima kembali dalam keluarga Ruska Roma yang telah membesarkannya dan membekalinya berbagai kemampuan menjadi seorang pembunuh bayaran. Jika dikeluarkan dari Ruska Roma John Wick harus membunuh banyak orang, maka untuk kembali menjadi anggota keluarga dia hanya cukup membunuh Killa Harkan (Scott Adkins). Killa Harkan dipercaya sebagai pemimpin cabang High Table di Jerman. Oleh karena itu, Killa seakan terlihat seperti penguasa kota Berlin, dan tentu saja dia punya koneksi dengan Marquis. Gara-gara itu, Killa diperintahkan untuk mengeksekusi Pyotr, paman asuh John Wick di Ruska Roma. Oleh karena itu, Ruska Roma saat ini dipimpin oleh Katia (Natalia Tena), sang anak.</p><p style="text-align: justify;">Semua berjalan sesuai keinginan. Winston mengantarkan permohonan duel oleh John Wick pada Marquis. Marquis menyetujui dan dihadapkan pada pertemuan pra duel bersama John Wick. Setelah memilih jenis senjata (pistol), waktu, dan tempat, mendadak Marquis bermanuver. Dalam duel satu lawan satu itu, yang dihadapi John Wick bukanlah Marquis, melainkan sahabatnya sendiri, Caine. Tapi Marquis memang punya hak untuk itu sehingga tidak ada yang protes. Sebelum duel, Marquis bermain kotor dengan meningkatkan harga nyawa John Wick sehingga sampai sebelum fajar pun John Wick sudah kelelahan menghadapi para pembunuh bayaran. Tapi untungnya Caine dan Mr. Nobody atau Tracker (Shamier Anderson) menyelamatkan situasi sehingga John Wick tetap hadir sesuai kesepakatan duel.</p><p style="text-align: justify;">Ucapan Harbinger (Clancy Brown), utusan Marquis dan agen dari High Table sebelum duel, <b>"Kupersembahkan jiwa kalian kepada Tuhan. Hidup sejati dimulai setelah kematian. Abu kembali ke abu. Debu kembali ke debu. <i>Fire!</i>"</b></p><div style="text-align: justify;">Saat duel, dua kali saling tembak <i>head to head</i> ini sama-sama bikin ngeri. Pada tembakan ketiga (sepuluh langkah), nampak sekali John Wick telah sangat payah. Dan dia terjatuh. Melihat peluang John Wick sudah sangat tidak berdaya, Marquis berkata pada Caine, <b>"Hentikan! Sebagai pendampingmu aku menuntut tembakan pamungkas."</b></div><p style="text-align: justify;">Saat hendak menembak John Wick, Winston memanggil Marquis dan berkata, <b>"<u>Peraturan</u>. Dasar bajingan angkuh. Dia tidak menembak."</b></p><p style="text-align: justify;">Disambar John Wick dengan satu kata, <b>"<u>Konsekuensi</u>."</b></p><p style="text-align: justify;">Tumbangnya Marquis oleh John Wick memang akhir dari segalanya. John Wick bebas, Caine dan puterinya (yang selama ini diancam oleh Marquis) bebas, Winston bebas dan bisa kembali menjadi manajer New York Continental yang pasti dibangun kembali. Dan memang merupakan akhir dari segalanya karena John Wick pun meninggal dunia. Terlihat dari Winston dan King Bowery di makamnya John Wick.</p><p style="text-align: justify;">Aaaah masa. Benarkah demikian? Menurut saya, tidak. Kita harus sama-sama sabar menunggu kabar munculnya John Wick: Chapter 5, karena High Table masih harus diungkapkan dan dihancurkan. Menurut sayaaaa.</p><p style="text-align: justify;">Ya, inilah saat ketika High Table terpaksa mematuhi aturannya sendiri.</p><p style="text-align: justify;">Sekarang, mari kita lihat hal-hal yang perlu diperhatikan.</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-large;">Penjagaan The Elder Yang Minim</span></b></p><p style="text-align: justify;">High Table beranggotakan 12 penguasa kriminal dari 12 keluarga yang memiliki kuasa di High Table dan berposisi sebagai High Council. Beberapa keluarga High Council yang sudah diketahui sejauh ini adalah Mafia Rusia, kelompok Cosa Nostra, Yakuza, Triad, βNdrangheta, kelompok Bratva, serta para kartel yang berasal dari Latin dan Selatan Amerika. Meskipun demikian, pemimpin dari High Table yang secara langsung bisa diketahui dijuluki <b>The Elder</b> (tingkatnya tentu di bawah High Council).</p><p style="text-align: justify;">The Elder adalah sosok misterius dan berkuasa yang menjadi pemimpin The High Table. The Elder sendiri tinggal di wilayah gurun pasir, untuk sebuah alasan yang masih belum diketahui. Sebagai otoritas tertinggi di High Table, sudah wajar jika The Elder dilindungi oleh pasukan tangguh. Namun di awal John Wick: Chapter 4, pasukan yang menjaga The Elder sangat minim, cuma 3 orang berkuda! Bandingkan dengan pasukan penjaga Marquis yang sangat banyak, dipersenjatai lengkap dan canggih, dan kuat. </p><p style="text-align: justify;">Agak membagongkan. Penjagaan pemimpin alias The Elder vs Marquis yang anggota baru congkak. Bagaimana menurut kalian?</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-large;">Apa Sih Peran Tracker?</span></b></p><p style="text-align: justify;">Tracker ini, meskipun beberapa kali seakan menyelamatkan John Wick, sebenarnya dia sendiri juga bernafsu pada uang atas nyawa John Wick. Melihat perannya di film ini saya percaya dia hanyalah tokoh persiapan untuk <i>chapter</i> berikutnya (harapan saya, π). Kehadirannya nanggung sekali. John Wick bisa saja diskenariokan diselamatkan oleh Akira (Rina Sawayama) di Osaka Continental, bukan oleh Tracker. Bisa juga John Wick berhasil melarikan diri tanpa ada adegan-adegan baku hantam tambahan lainnya. Ketika mengajukan diri kepada Marquis pun saya agak heran dengan adegan ini. Karena setelahnya Tracker hanyalah memberikan petunjuk-petunjuk pada Marquis yang sebenarnya anak buah lain si Marquis bisa melakukannya.</p><p style="text-align: justify;">Ayo donk sepakat dengan saya, bahwa Tracker dipersiapkan untuk <i>chapter</i> berikutnya!</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-large;">Dendam Akira Harus Terbalaskan</span></b></p><p style="text-align: justify;">Akira menyaksikan sendiri sang ayah, Koji, duel dengan Caine di mana Koji kemudian meregang nyawa. Melarikan diri dari Osaka Continental, Akira bertemu John Wick di dalam kereta. Dia akan membalaskan dendamnya kepada High Table, terutama pada Caine, yang telah menyebabkan ayahnya meninggal. Sepanjang menonton film ini saya menyangka akan kembali bertemu Akira dalam duel, atau dalam adegan-adegan selanjutnya, untuk membalas dendam. Tapi Akira menghilang, sementara dia punya janji.</p><p style="text-align: justify;">Ayo dong sepakat dengan saya, bahwa Akira akan dipersiapkan untuk <i>chapter</i> berikutnya!</p><p style="text-align: center;">π₯π₯π₯</p><p style="text-align: justify;">Seru juga.</p><p style="text-align: justify;">π</p><p style="text-align: justify;">Kenapa saya yakin masih akan ada John Wick berikutnya? Karena pernah terjadi pada Superman. Setelah dinyatakan meninggal dunia, kemudian Superman dihidupkan kembali. Kecurigaan saya, John Wick tidak meninggal dunia. Ada dua skenario yang bisa disusun:</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Coba pahami pikiran <a href="https://www.tuteh.com/2015/10/mr-holmes-sebuah-pencarian-ingatan.html">Mr. Holmes, Sebuah Pencarian Ingatan</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Pertama: John Wick memalsukan kematiannya.</p><p style="text-align: justify;">Kedua: Winston dan King Bowery membantu John Wick memalsukan kematiannya.</p><p style="text-align: justify;">Apa tujuannya? Hanya satu: semua orang yang berbenturan dengan High Table harus bersatu untuk membalaskan dendam pada High Table. Mereka harus menyusun strategi untuk menghancurkan satu per satu kroni-kroni High Table terlebih dahulu, hingga akhirnya menghadapi satu-satu High Council. Dan kalau proses penghancuran High Council ini diwadahi per satu <i>chapter</i>, maka masih lebih dari 12 <i>chapter</i> lagi akan dibikin. Sampai High Table punah.</p><p style="text-align: justify;">Sekali lagi, itu harapan saya. πππ </p><p style="text-align: justify;">Bagaimana menurut kalian?</p><p style="text-align: justify;">Bagi pendapat di kolom komentar!</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers</i>.</p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-9405129742397979572024-01-10T08:30:00.001+08:002024-01-10T08:30:00.138+08:00Mungkinkah Kondre Mau Memenuhi Somasi 35 Milyar?<p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkT7Ddxr7zh37-bz0CZNhOhxxLftRkow8Sub9grS3Yo1S9TgdiHWn48hGGtNt5pzvoJNtgriI7-6h1Kbims23gpGYKAIe3lY6sIVOAsxzpiYsc-L4zYbrxiGWAgs1qjHp2IjX44VAMPQYZD_e8KzedfqvOmoHB39TRcaP0GFqsRz3O8aSTvclK6Q/s1920/Mungkinkah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkT7Ddxr7zh37-bz0CZNhOhxxLftRkow8Sub9grS3Yo1S9TgdiHWn48hGGtNt5pzvoJNtgriI7-6h1Kbims23gpGYKAIe3lY6sIVOAsxzpiYsc-L4zYbrxiGWAgs1qjHp2IjX44VAMPQYZD_e8KzedfqvOmoHB39TRcaP0GFqsRz3O8aSTvclK6Q/w640-h360/Mungkinkah.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #fce5cd;">Stinky</b> adalah nama band yang yang dibentuk di Jakarta pada tahun 1992. Cikal bakalnya adalah <b style="background-color: #d9d2e9;">Peace Slugi</b> (1992 - 1995). Nama Stinky resmi dibentuk pada 2 Februari 1995. Generasi 90-an pasti akrab dengan Mungkinkah dan Jangan Tutup Dirimu. Siapa yang ada di benak kita ketika mendengar dua lagu itu? Tentu Andre Taulany, karena dia <i>lead vocal</i> alias vokalisnya. Terjadi hampir di semua band, vokalis jauh lebih terkenal dari pemain alat musik, ya karena dialah yang berada di depan dan berinteraksi dengan penonton.</p><p style="text-align: justify;">Andre Taulany hengkang dari Stinky pada tahun 2008.</p><p style="text-align: justify;">Ndhank Surahman Hartono, gitaris Stinky, diberikan cuti panjang pada tahun 2013.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Adududu, <a href="https://www.tuteh.com/2019/09/karya-mereka-terlalu-eksklusif-untuk.html">Karya Mereka Terlalu Eksklusif Untuk Tampil di Televisi</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Setelah lama berlalu, nama Stinky hilang muncul, karena dunia hiburan dijejali musisi dan penyanyi baru. Tapi generasi-generasi baru tahu lagu Mungkinkah karena masih dibawakan oleh <b style="background-color: #d0e0e3;">Stinky Reborn</b>, dan masih pula dibawakan petikan-petikannya oleh Andre Taulany dalam tayangan-tayangan komedi seperti OVJ, Lapor Pak, dan BTS. </p><p style="text-align: justify;">Sayangnya, lagu Mungkinkah itu diciptakan oleh dua personil Stinky yaitu Ndhank dan Irwan Batara, di mana kita tahu Ndhank telah diberikan cuti alias tidak lagi bersama Stinky.</p><p style="text-align: justify;">Pada tanggal 30 Desember 2023, Ndhank melakukan somasi untuk Stinky dan Andre Taulany melalui video pada akun media sosialnya. </p><p style="text-align: justify;"><b>"Selamat sore saya Ndank Surahman Hartono hari ini tanggal 30 Desember 2023 saya membuat video pelarangan terbuka atau somasi untuk diketahui banyak pihak bahwa mulai hari ini saya melarang keras Stinky dan Andre Taulany membawakan lagu karya saya seperti Mungkinkah, Jangan Tutup Dirimu dan lain-lain."</b></p><p style="text-align: justify;">Somasi kedua pun dilayangkan untuk Andre Taulany pada 8 Januari 2024, melalui kuasa hukum Firdaus Oiwobo:</p><p style="text-align: justify;"><b>1. Andre Taulany mengganti rugi sebesar Rp 35 Milyar.</b></p><p style="text-align: justify;"><b>2. Andre Taulany harus meminta maaf minimal di 20 media baik televisi maupun <i>online</i>.</b></p><p style="text-align: justify;">Sementara itu, sesama pencipta lagu Mungkinkah yang juga saat ini menjadi personil Stinky Reborn yaitu Irwan Batara mengatakan bahwa Stinky telah memenuhi semua hak Ndank perkara royalti. Setiap satu lagu ciptaan Ndank yang dibawakan, Stinky Reborn membayar royalti sebesar Rp 250.000 per lagu. Sehingga jika ada dua lagu ciptaan Ndhank yang dibawakan maka akan dibayar sejumlah Rp 500.000 meskipun lagu Mungkinkah adalah ciptaan dua orang.</p><p style="text-align: justify;">Tameng Ndhank untuk urusan lagu ini adalah jika Stinky atau Andre Taulany mau membawakan lagu Mungkinkah tanpa dipermasalahkan, maka bagian yang dibawakan adalah bagian yang diciptakan oleh Irwan yaitu pada lirik:</p><p style="text-align: justify;"><i>Kau kusayang</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Selalu kujaga</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Takkan kulepas selamanya</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Hilangkanlah</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Keraguanmu pada diriku</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Di saat kujauh darimu</i></p><p style="text-align: justify;">Mungkinkan (bukan lagu) Andre Taulany yang terkenal dengan julukan Kondre (Komandan Andre) mau memenuhi somasi Rp 35 Milyar tersebut? Sementara batas akhir yang diajukan dalam somasi kedua adalah 8 Februari 2024.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Apa kabarnya, ya, <a href="https://www.tuteh.com/2019/03/the-willis-clan.html">The Willis Clan</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Somasi kedua untuk Andre Taulany sungguh menggetarkan karena angka Rp 35 Milyar itu tidak pernah terlintas di benak saya pribadi. Sangat sangat sangat fantastis.</p><p style="text-align: justify;">Saya ingin mengulas ini dari sisi hukum, tapi kita tunggu dulu sampai tanggal 8 Februari 2024 nanti, ya. Menurut perkiraan saya, Andre Taulany tidak mungkin mengeluarkan uang sejumlah itu untuk somasi yang menurut saya masih kabur. Bagaimana perhitungannya sehingga bisa menetapkan angka segitu? Kerugian sebesar itu kah yang dialami Ndhank? Kan tidak juga. Jika memang mau hitung-hitungan dengan jumlah royalti sebagaimana yang selama ini dibayarkan oleh Stinky Reborn, maka harus ditelusuri ke belakang, berapa banyak kali lagu itu dibawakan Andre Taulany di media. Sepemahaman saya yang awam ini sih begitu.</p><p style="text-align: justify;">Semoga ada jalan keluar terbaik.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">asdf</p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-87770883108682445332024-01-09T09:30:00.001+08:002024-01-09T09:30:00.169+08:00 Investasi dan Sedekah Melalui BPJS Kesehatan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPapBIzmp-_vLNsElyHy6HyHJI2UuXzat2SkvkpOcCKPWc1W5qZG0woyAO-n4ZpfJjiz3LH7p2uoXmSLum4akIA6nfrTfDvFuGJVEYojLZd1hNr62UWFLXFHT9WlKQjQCBzB6QKQTqrkaDhZ_v2993xFnLhNUq7EPPjZPVt0PH2eQ7TFXo8tjnpg/s1920/Inestasi%20dan%20Sedekah%20Melalui%20BPJS%20Kesehatan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPapBIzmp-_vLNsElyHy6HyHJI2UuXzat2SkvkpOcCKPWc1W5qZG0woyAO-n4ZpfJjiz3LH7p2uoXmSLum4akIA6nfrTfDvFuGJVEYojLZd1hNr62UWFLXFHT9WlKQjQCBzB6QKQTqrkaDhZ_v2993xFnLhNUq7EPPjZPVt0PH2eQ7TFXo8tjnpg/w640-h360/Inestasi%20dan%20Sedekah%20Melalui%20BPJS%20Kesehatan.jpg" width="640" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) terbagi dalam dua kategori layanan yaitu <b style="background-color: #d0e0e3;">BPJS Kesehatan</b> dan <b style="background-color: #ead1dc;">PBJS Ketenagakerjaan</b>. Saya peserta dari dua layanan tersebut. Untuk memudahkan, iuran bulanan BPJS Kesehatan dan PBJS Ketenagakerjaan menggunakan sistem pemotongan gaji. Sehingga, tidak ada alasan tidak dan/atau tertunda membayar iuran dengan berbagai alasan. Saya cukup tegas/keras mendisiplinkan diri untuk urusan BPJS Kesehatan dan PBJS Ketenagakerjaan ini.</p><p style="text-align: justify;">Bagi saya, BPJS Kesehatan dan PBJS Ketenagakerjaan sama-sama memberikan manfaat yang luar biasa kepada masyarakat. Di luar dari berbagai keluhan masyarakat pada <b style="background-color: #fce5cd;"><a href="https://ombudsman.go.id/news/r/ombudsman-ri-respons-banyaknya-keluhan-soal-bpjs-kesehatan ">Ombudsman soal BPJS Kesehatan</a></b>, saya pribadi sungguh memandang layanan ini sebagai layanan yang sangat membantu masyarakat, terutama masyarakat ekonomi lemah (seperti saya) π</p><p style="text-align: justify;">Sejak lama, lamaaa sekali, saya selalu berdoa agar tidak jatuh sakit. Sakit, yang mana mengharuskan saya pergi ke pusat layanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit. Juga layanan kesehatan privat seperti dokter. <b>Sungguh, sakit itu sangat tidak enak</b>. Tapi saat saya disarankan mengikuti BPJS Kesehatan dengan sistem pemotongan gaji, saya segera mengiyakan. Demikian pula BPJS Ketenagakerjaan. Gaji yang dipotong pun tidak besar, karena rata-rata teman seperjuangan memilik kelas paling bawah. Kelas III. </p><p style="text-align: justify;"><b>Kelas III: Rp 42.000 (mendapat subsidi pemerintah Rp 7.000. Jadi, peserta hanya membayar Rp 35.000).</b></p><p style="text-align: justify;">Menukil <b style="background-color: #d9ead3;"><a href="https://www.gadjian.com/blog/2023/02/22/potongan-gaji-untuk-bpjs-ketenagakerjaan/">Gadjian</a></b>,</p><p style="text-align: justify;"></p><ol><li>Adapun ketentuan tentang perhitungan potongan BPJS Kesehatan adalah sebagai berikut.</li><li>Tarif BPJS Kesehatan karyawan adalah 5% dari gaji sesuai Perpres No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, yaitu 4% ditanggung perusahaan dan 1% ditanggung karyawan. </li><li>Tunjangan JKN termasuk dalam komponen penambah penghasilan bruto sehingga ikut dipotong pajak PPh.</li><li>Gaji yang digunakan sebagai dasar hitung potongan BPJS Kesehatan adalah gaji tanpa tunjangan atau gaji pokok termasuk tunjangan tetap. Batasan gaji minimal UMP/UMK atau maksimal Rp12 juta. </li><li>Tarif 5% tersebut mencakup perlindungan kesehatan untuk 5 orang anggota keluarga. Jika lebih, akan dikenai tarif 1% dari gaji per orang.</li><li>Karyawan dengan gaji >Rp4 juta berhak mendapatkan rawat inap kelas I, sedangkan gaji hingga Rp4juta berhak atas kelas II. </li></ol><p></p><p style="text-align: justify;">Jika tidak salah, potongan gaji saya untuk iuran BPJS Kesehatan tidak sampai angka Rp 35.000. Kalaupun menyentuh angka itu, <i>no problem</i>. Karena bagi saya, BPJS Kesehatan adalah bentuk investasi sekaligus sedekah.</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: large;">Investasi</span></b></p><p style="text-align: justify;">Dari mana bisa saya simpulkan BPJS Kesehatan adalah bentuk investasi? Cari tahu dulu definisi investasi. Investasi, penanaman modal, atau pelaburan adalah suatu kegiatan menanamkan modal, langsung maupun tidak langsung dengan harapan di kemudian hari pemilik modal akan memperoleh manfaat tertentu dari hasil penanaman modalnya. Garisbawahi: <b>investor akan memperoleh manfaat tertentu dari hasil penanaman modalnya</b>.</p><p style="text-align: justify;">Januari - April 2023 saya memperoleh manfaat dari hasil berinvestasi di BPJS Kesehatan. Saat <i>testpack</i> menampakkan garis dua, segera pergi ke puskesmas, rumah sakit, dan dokter yang ditunjuk BPJS Kesehatan. <b>Semuanya gratis</b>. Uang saya keluar hanya ketika pergi ke dokter kandungan dan dokter penyakit dalam yang buka praktek (privat). Perlu kalian ketahui, bahkan dari dokter penyakit dalam pun saya mendapat kemudahan untuk memperoleh pen insulin dengan alur: dokter penyakit dalam (privat) π dokter penyakit dalam di rumah sakit π dokter BPJS Kesehatan π Kimia Farma untuk mendapatkan pen insulin gratis. <b style="background-color: #f4cccc;">Tiga pen insulin per bulan saya peroleh gratis</b> dengan kartu BPJS Kesehatan.</p><p style="text-align: justify;">Pada April 2023, di usia empat bulan dalam kandungan, jantung Rumi berhenti berdetak. Itu yang dinyatakan oleh dokter kandungan. Maka saya dirujuk ke rumah sakit untuk melakukan aborsi induksi atau abortus provokatus. Tindakan medis atas kondisi saya dilakukan dengan segera, dengan sangat baik, petugas yang selalu ramah, dan pada akhirnya penuh tangis. Tangis saya, Buya, dan semua orang yang mencintai kami. Kehilangan Rumi itu bikin saya patah hati dan jangka waktu sembuh (hati) yang sangat lama.</p><p style="text-align: justify;">Dan, ya, saya tidak perlu membayar sepeserpun! Serius! Saya sampai ternganga. Ini salah satu investasi yang sangat bagus, selain investasi tanah dan emas π </p><p style="text-align: justify;">Lalu, jika ternyata Allah SWT memberi kesehatan yang baik, investasi itu lepas begitu saja? Ah, siapa bilang? Itu adalah <b>sedekah</b>!</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: large;">Sedekah</span></b></p><p style="text-align: justify;">Untuk dapat menyebut iuran BPJS Kesehatan sebagai sedekah, cari tahu dulu apa itu sedekah. Sedekah adalah memberi secara sukarela harta atau bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Aturan dalam sedekah lebih bebas dibanding zakat atau infak. Sedekah bukanlah suatu kewajiban, tetapi adalah perbuatan baik. Sedekah juga termuat dalam beberapa ayat Al Qur'an. Salah satunya adalah dalam Surah Al-Baqarah Ayat 261.</p><p style="text-align: justify;">Surah Al-Baqarah Ayat 261, yang artiya: "<b>Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.</b>"</p><p style="text-align: justify;">Oleh karena itu bersedekahlah. Dari iuran BPJS Kesehatan itu, saat kita tidak mengambil manfaatnya karena kebaikan Allah SWT, maka akan menjadi rahmat bagi sesama peserta BPJS Kesehatan yang mengalami sakit dan/atau membutuhkan biaya. Kok bisa? Bukankah mereka juga membayar iuran? Ada yang tidak membayar iuran (dibayarkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah). Selain itu, meskipun membayar iuran, belum tentu iuran bulanan itu bisa menutupi kebutuhan pengobatan yang sangat besar (lebih besar dari jumlah iuran jika ditotalkan).</p><p style="text-align: justify;">Sesederhana itu.</p><p style="text-align: center;">πππ</p><p style="text-align: justify;">Demikianlah, sehingga saya berani menulis investasi dan sedekah melalui BPJS Kesehatan. </p><p style="text-align: justify;">Menulis ini bukan karena saya ingin mengajak kalian semua menjadi peserta BPJS Kesehatan. Tapi saya ingin kalian harus menjadi peserta BPJS Kesehatan π Berkaca dari pengalaman pribadi, saya sungguh sangat tertolong oleh layanan yang satu ini. Semoga semakin banyak masyarakat Indonesia terbantu. <i>Insya Allah</i>.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-85503489621553823022024-01-07T13:09:00.000+08:002024-01-07T13:09:02.972+08:00Dua Bocil Lincah Itu Bernama Beti dan Momo<p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYsSXCwLC-drWX-RemJwFUh_oU-FneIM9_xWErZS__x715vGlnTN5mMPqebXyOFnKETRAuiliBVB1a-gO4TTJQot-uR2ceY0r1nlMt_ZI4weJBBJ82hcIeWaTlTNp5e-vngpJzvFmp3RbnRkU7IatOAFvX51vvF76MSJrgbJlerjEbMEDhNfuiGQ/s1920/Terima%20Kasih%20Beti%20dan%20Momo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYsSXCwLC-drWX-RemJwFUh_oU-FneIM9_xWErZS__x715vGlnTN5mMPqebXyOFnKETRAuiliBVB1a-gO4TTJQot-uR2ceY0r1nlMt_ZI4weJBBJ82hcIeWaTlTNp5e-vngpJzvFmp3RbnRkU7IatOAFvX51vvF76MSJrgbJlerjEbMEDhNfuiGQ/w640-h360/Terima%20Kasih%20Beti%20dan%20Momo.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;"><b>Ini adalah catatan jauh sebelum Momo menghilang dari rumah. Pun, jauh sebelum Beti meninggal dunia pada Jum'at, 5 Januari 2023. Saya tetap ingin mempublis catatan ini. Karena, Beti dan Momo adalah pelipur lara sejak gerenasi Jerusalem, King James, dan Cleopatra meninggal dunia.</b></p><p style="text-align: center;">πππ</p><p style="text-align: justify;">Kucing bukan satu-satunya jenis hewan peliharaan yang ada di Pohon Tua (rumah kami). Burung, kelinci, dan ikan, pernah menemani dan menjadi penghibur Mamatua semasa hidupnya, dan tentu saja kami. Tapi kucing menjadi satu-satunya hewan peliharaan sepanjang masa yang selalu ada di Pohon Tua. Bermula dari Mila yang usianya tak panjang dan saya kuburkan di halaman depan Pohon Tua, Polar yang ditemukan Indra di SD-nya dulu, sampai Ngenge yang saya bawa pulang gara-gara hampir tertabrak angkot di Jalan Banteng.</p><p style="text-align: justify;">Semua punya kenangan indah bersama kami. Saya pernah menangis berhari-hari ketika kehilangan 3 kucing yang dirawat sejak lahir gara-gara induknya mati keracunan potas. King James, Cleopatra, dan Jerusalem yang sangat saya cintai. Kami betul-betul mengurus mereka layaknya bayi manusia. Mencari susu yang tepat, botol dengan dot yang tepat, memberi susu dengan takaran sedot tertentu, sampai harus membawa mereka berkali-kali ke ESA Petshop untuk disuntik atau diberi obat oleh dokter Said, sahabat saya. Kata dokter Said, "Naluri kucing itu naluri pemburu. Biarpun di rumah selalu tersedia makanan, kadang mereka masih mencari di luar."</p><p style="text-align: justify;">Tidak heran, beberapa kucing kami mati karena keracunan potas, dari makanan yang ditujukan untuk tikus ... misalnya. Makanan berpotas itu bukan berasal dari rumah kami, tapi dari rumah lain, atau dari tempat lain.</p><p style="text-align: justify;">Setelah sekian lama rumah kami kehilangan kucing peliharaan, muncul Poppy pemberian Rara (cucu saya). Tapi Poppy pun meregang nyawa dengan cara yang sama. Saya frustasi. Rasanya tidak rela kalau terus-terusan seperti ini. Masihkah Allah SWT mengizinkan kami memelihara kucing?</p><p style="text-align: justify;">Masih.</p><p style="text-align: justify;">Suatu hari Cahyadi mengantar dua anak kucing: si hitam dan si belang. Keduanya tidak diberi nama. Saya tidak mau mengikatkan diri dengan keduanya. Betul ternyata. Si hitam menghilang setelah seminggu berada di rumah. Tinggal si belang yang ringkih itu. Semakin ke sini si ringkih ini semakin gendut. Rupanya selama ada si hitam, si belang stress karena makanannya selalu direbut si hitam. Padahal tersedia 2 mangkuk makanan dengan takaran yang sama. Setelah hidup sendirian menjadi raja di rumah, si belang semakin menunjukkan kesejahteraan. Semakin besar, semakin tebal bulunya, semakin menyenangkan, dan bikin saya jatuh cinta. Jadilah dia bernama Beti: belang tiga.</p><p style="text-align: justify;">Beti hidup di dalam kandang. Dikeluarkan dari kandang hanya jika kami sedang berada di rumah. Malam hari, dia wajib masuk kandang agar tidak berkeliaran di luar rumah mencari mangsa yang tidak perlu karena makanan sehat selalu tersedia. Sampai kemudian Indra membawa pulang seekor anak kucing berbulu abu-abu. Penampakannya mengingatkan saya pada Momo dalam Avatar. Iya betul, si mungil ini diberi nama Momo.</p><p style="text-align: justify;">Berdasarkan pengalaman merawat kucing, kami tahu, kehadiran Momo akan menjadi saingan sehingga bisa saja Beti melarikan diri karena ngambek. Maka tugas Indra dan Thika adalah saling memperkenalkan Beti dan Momo. Awalnya mereka saling meraung. Tapi kemudian mereka malah akrab bermain saling kejar-kejaran. Ah, Beti punya adik sekarang. Adik yang semakin lama pun semakin besar seiring Beti yang kemudian hamil dan melahirkan 3 bayi lucu. Bayi yang dirawat dengan baik oleh Beti. Tidak pernah kami biarkan Beti kelaparan alias mangkuk makanan selalu penuh. Dia sedang menyusui, butuh banyak asupan. Sesekali diberi susu murni agar perutnya baik. Sesekali saja, jika dianjurkan dokter.</p><p style="text-align: justify;">Setiap pagi ketika mendengar saya membuka kunci pintu kamar, Beti dan Momo sudah menunggu di depan pintu sambil mengeong manja. Tugas saya tentu menuang makanan mereka. Oh ya, mereka sudah pintar, tidak bermain keluar Pohon Tua. Paling banter ke teras. Tidurnya pun bareng Indra di kamar. Kalau tidak Indra, ya Thika. Meskipun Momo paling suka tidur bersama saya, tapi kalau malam saya meminta Indra mengambilnya dari kasur.</p><p style="text-align: justify;">Yang kami sadari adalah Beti dan Momo itu penjaga rumah sekaligus penghancur. Deretan sepatu rapi diobrak-abrik sama mereka. Mengacaunya mereka ya begitu itu. Menggaruk jok motor, menggaruk sofa, menarik taplak meja, mengacaukan deretan sepatu. Urusan makanan di atas meja, mereka tidak tertarik mengacau. Mereka selalu punya stok makanan terbaik di mangkuk.</p><p style="text-align: justify;">Apa yang paling menggemaskan dari Beti dan Momo? Mereka suka menemani kami bekerja. Setiap kali menyapu, mereka akan tiduran di area yang sudah disapu. Begitu areanya pindah, mereka pun pindah mengikuti. Setiap kali saya mencuci piring, Beti selalu ada bersama saya di dapur belakang. Dia tiduran di atas lantai dapur, menemani saya mencuci piring, memperhatikan gerak-gerik saya, seakan-akan kalau saya jatuh bisa ditangkap sama dia. Kalau sudah selesai mencuci piring, Beti pun pindah dari lantai dapur, mengikuti ke mana pun saya pergi selama masih di dalam area rumah.</p><p style="text-align: justify;">Sering saya berbicara pada mereka. Paham atau tidak, itu urusan nanti. Selalu saja pesan saya, "Jangan main di luar rumah ya, Beti, Momo. Main di dalam rumah saja. Jaga rumah ini. Makanan selalu ada, minum juga selalu ada. Kaliah berdua sehat-sehat selalu, ya. Jangan bikin saya patah hati ... lagi. Kecuali jika Allah SWT memang telah mencukupkan usia kalian. Temani kami."</p><p style="text-align: justify;"><i>Alhamdulillah</i>, Allah SWT masih mengizinkan kami memelihara dan merawat Beti dan Momo.</p><p style="text-align: center;">πππ</p><p style="text-align: justify;">Mempublis catatan ini cukup mengguncang mental saya setelah Jum'at kemarin menangis melepas kepergian Beti. Patah hati saya dibuatnya. Saat ini tugas kami adalah merawat tiga bocil, anak-anak Beti: <b>Avatar</b>, <b>Mocil</b> (Momo Cilik), dan <b>Becil</b> (Beti Cilik). </p><p style="text-align: justify;">Semoga mereka bertiga diberi waktu yang lebih panjang untuk menemani kami.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p><div style="text-align: justify;"><br /></div>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-58608816361868858572024-01-03T13:39:00.004+08:002024-01-07T19:15:18.264+08:00 Suka Duka Migrasi ke Mode Profesional Facebook<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNjeJDdQcPYlxsscbmoZxi05Mb8PEMaCUZCG9-H8eMHJ2JZNb1tLkPeu_3XMXKgb8t06HmqJimgeVDPch-Bru5xyP5eMvGJ-wPDxX3FjSNXwR1slx2uB8BBXVCy79Ia356xlCJhyGV8vPtdHGIyhWRM_zvBKPxSnEbm-31P3At43dvkv6YW42HOw/s1920/Suka%20Duka%20Mode%20Profesional%20Facebook.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNjeJDdQcPYlxsscbmoZxi05Mb8PEMaCUZCG9-H8eMHJ2JZNb1tLkPeu_3XMXKgb8t06HmqJimgeVDPch-Bru5xyP5eMvGJ-wPDxX3FjSNXwR1slx2uB8BBXVCy79Ia356xlCJhyGV8vPtdHGIyhWRM_zvBKPxSnEbm-31P3At43dvkv6YW42HOw/w640-h360/Suka%20Duka%20Mode%20Profesional%20Facebook.jpg" width="640" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Mode profesional di media sosial Facebook sudah bermula sejak akhir tahun 2021. Namun, mode ini baru ramai di <i>timeline</i> saya pada akhir 2023. Menukil dari Facebook, mode profesional bertujuan untuk berbagi pembaruan dengan pemirsa yang lebih luas dari profil pengguna, tempat pengguna terhubung dengan teman dan ekluarga. Mengaktifkan mode profesional, siapa saja di Facebook bisa mengikuti untuk melihat pembaruan publik di kabar beranda mereka, meskipun tidak berteman di Facebook. Pengguna mode profesional bisa memilih memposting konten ke pemirsa publik atau ke teman saja.</p><p style="text-align: justify;">Apa yang membedakan mode profesional dengan mode umum, dan kenapa pengguna Facebook ramai-ramai bermigrasi ke mode profesional?</p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #fce5cd;">Monetisasi!</b></p><p style="text-align: justify;">Monetisasi, kata bernuansa mukjizat. Sulit menghindari kata ini, termasuk saya. </p><p style="text-align: justify;">Apa yang Facebook janjikan kepada pengguna mode profesional?</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Benar juga, <a href="https://www.tuteh.com/2023/07/bikin-konten-jangan-sampai-ngoyo-dan.html">Bikin Konten Jangan Sampai Ngoyo dan Salah Kaprah</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Yang pertama, tentu harus memenuhi persyaratan kelayakan melalui langkah-langkah yang ditetapkan oleh Facebook. Salah satunya pengguna Facebook di bawah usia 18 tahun tidak memenuhi syarat untuk melakukan monetisasi.</p><p style="text-align: justify;">Yang kedua, iklan di Facebook Reels: pengguna bisa menempatkan iklan langsung di Facebook Reels yang dibagikan secara publik untuk menghasilkan uang. </p><p style="text-align: justify;">Yang ketiga, iklan In-stream: pengguna bisa memutar iklan sebelum, selama, atau sesudah video berdurasi panjang dan pendek yang memenuhi syarat di Facebook untuk menghasilkan uang.</p><p style="text-align: justify;">Yang keempat, langganan: pengguna bisa memonetisasi konten yang dibagikan dengan penggemar untuk memperoleh pendapatan yang bisa diprediksi dan menciptakan koneksi yang lebih dalam dengan pemirsa.</p><p style="text-align: justify;">Dan jangan lupakan <b style="background-color: #ffe599;">bintang</b> (seharusnya ini poin pertama sih, π). Bintang Facebook adalah fitur yang memungkinkan pengguna memonetisasi konten video dan audio. Pemirsa yang menggunakan Bintang di Reels bisa membeli Bintang dan mengirimnya secara langsung melalui reels untuk menunjukkan apresiasi mereka terhadap suatu konten. </p><p style="text-align: justify;">Tidak perlu menunggu iklan di Facebook Reels, tidak perlu menunggu iklan In-stream, tidak perlu pelanggan, selama ada yang mengirimkan Bintang Facebook, pengguna sudah memperoleh hasil/uang (setelah mengisi berbagai persyaratan termasuk NPWP). Dan saya belum mengatur yang satu ini karena tidak hafal NPWP dan malas untuk membongkar dompet kartu. Nanti-nanti saja, lagi pula saya tidak serajin orang-orang membikin konten, yang mana konten-konten itu cukup mengganggu aktivitas saya berselancar di Reels.</p><p style="text-align: justify;">Saya adalah penonton setia Facebook Reels dan Youtube Shorts. Sampai detik ini belum pernah satu kali pun aplikasi Tiktok ngetem di telepon genggam saya. Jangan tanya alasannya, karena saya pun tidak tahu. π Facebook Reels, secara algoritma penggunaan Facebook, saya selalu ditawarkan Reels tentang makanan, cara memasak makanan, pedagang keliling, dan hal-hal berkaitan dengan lelucon. Iya, itu tontonan receh jika mata sudah sangat mengantuk. Jika bosan Facebook Reels, saya membuka Youtube Shorts sampai akhirnya saya terlelap dengan jempol posisi siaga menggeser layar ke atas.</p><p style="text-align: justify;">Sejak ramainya mode profesional di Facebook, Reels saya menjadi kacau. Begitu banyak Reels tentang kehidupan sehari-hari, bahkan yang cuma dua tiga detik. Template yang dipakai pun sama, sehingga kuping saya jadi kebal dengan suara yang sama, kalimat yang sama, atau lagu yang sama. Itu, itu, ituuu terus. Mungkin ini disebabkan adanya daftar periksa harian pada mode profesional. Setiap hari, kreator digital wajib memenuhi daftar periksa harian tersebut. Tapi kalau konten Reels cuma sekadar <b>pasang lepas masker</b>, atau <b>pasang telepon genggam lalu <i>record</i> dan <i>un-record</i></b>, atau cuma sekadar bilang <b>hai</b>, sungguh saya merasa terganggu π Apa lagi template dengan tulisan: <b>biarpun konten sepi, yang penting tetap ngonten</b>.</p><p style="text-align: justify;">Konten seperti itu, tidak apa-apa sih.</p><p style="text-align: justify;">Saya merasa terganggu, juga tidak apa-apa kan?</p><p style="text-align: justify;">Sama-sama punya hak π</p><p style="text-align: justify;">Tapi saya senang melihat teman-teman pengguna Facebook di Kota Ende. Setidaknya konten mereka lebih berwarna dan berisi, bukan sekadar asal ada konten sebagaimana tuntutan daftar periksa. Misalnya, konten jalan-jalan, karena bikin mata saya segar bisa ikut menikmati pemandangan. Konten memasak, karena memang saya suka Reels memasak dan sejenisnya. Konten pekerjaan, misalnya saat sedang melayani pelanggan di salon kecantikan. Atau konten yang lebih nyeni, seperti anak-anak sedang bernyanyi atau berkreasi. </p><p style="text-align: justify;">Bagaimana dengan saya sendiri? Ya, sama. Kalau memang sedang ada kegiatan atau video yang mau dibikin Reels, baru lah saya bikin. Kalau tidak ... daftar periksa tetap belum terpenuhi. Karena saya sendiri juga tidak mau dipaksa membikin konten oleh Facebook πππ Karena kalau dipaksa, malah hilang ide, hilang semangat. Kegiatan sehari-hari, apa lagi yang lucu-lucu bareng Buya, biasanya itu saya jadikan konten. Atau saat saya sedang gitaran dan bernyanyi. Dan ternyata banyak video pendek buat lucu-lucuan yang tersimpan di telepon genggam. Ya kalau memang lucu, saya Reels-kan.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Ini dia ... <a href="https://www.tuteh.com/2023/07/tantangan-menulis-kreatif-dengan-teknik.html">Tantangan Menulis Kreatif dengan Teknik Tiga Paragraf</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Migrasi ke mode profesional Facebook, apa lagi ditambah kata mukjizat 'monetisasi', penuh suka duka, dan memang bisa meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu, bikinlah konten-konten yang juga berkualitas. Tidak perlu berkualitas tinggi, setidaknya jangan cuma sekadar <b>pasang lepas masker</b>, atau <b>pasang telepon genggam lalu <i>record</i> dan <i>un-record</i></b>, atau cuma sekadar bilang <b>hai</b>,</p><p style="text-align: justify;">Bagaimana dengan kalian?</p><p style="text-align: justify;">Bagi pendapat di komen!</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-79166805328242959362024-01-01T02:00:00.003+08:002024-01-07T19:15:33.607+08:00Refleksi Adalah Bekal Untuk Bergerak Maju<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQt1yWKCIWDo78mu9Ocui1iTVjOctRBI3oIHkvOlJWDRBYueRHuah6knX2BKy4YFkwdt-lj_QnVhHdY37xsQ2DDL3UDdMSM4n6jOxnOM2G-aBp624T_dvzchyphenhyphenQ_mK6jbjmp4UjSQqvlAKMR4dGFbwDOe1JadX778ZOD9I0Kyc7_eggK6xyGH2b0Q/s1920/New%20Year%202024.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQt1yWKCIWDo78mu9Ocui1iTVjOctRBI3oIHkvOlJWDRBYueRHuah6knX2BKy4YFkwdt-lj_QnVhHdY37xsQ2DDL3UDdMSM4n6jOxnOM2G-aBp624T_dvzchyphenhyphenQ_mK6jbjmp4UjSQqvlAKMR4dGFbwDOe1JadX778ZOD9I0Kyc7_eggK6xyGH2b0Q/w640-h360/New%20Year%202024.jpg" width="640" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Mengawali tahun 2024 dengan refleksi, sebuah bekal bernalar untuk bergerak maju. Ini benar. Apa pun yang akan kita lakukan, sebaiknya berkaca dulu pada apa saja yang telah terjadi sebelumnya, agar yang buruk tidak terulang dan yang baik dapat ditingkatkan. Contoh paling sederhana adalah diri saya sendiri. Ketika Rumi pergi saat masa kandungan empat bulan gara-gara diabetes (menyebabkan gizi ibu tidak tersalurkan ke janin) pada April 2023, maka saya harus menurunkan kadar gula dalam darah jika hendak program hamil lagi.</p><p style="text-align: justify;">Refleksi. Mungkin terlihat sepele bagi sebagian orang. Ah, biarkan hidup berjalan apa adanya. Tapi ingatlah, hidup pun perlu rekayasa melalui rencana, jika ... jika kita memang menginginkan hidup yang baik. Hidup manusia adalah hadiah dari Allah SWT, manusia diberi akhlak untuk berpikir tentang hadiah ini, mau jadi baik atau buruk.</p><p style="text-align: justify;">Tidak perlu berpanjang prosa.</p><p style="text-align: justify;">Apa refleksi kalian dari tahun kemarin?</p><p style="text-align: justify;">Dan perkenankan saya mengakhiri artikel ini dengan kalimat bagus yang satu ini:</p><p style="text-align: justify;"><b>"Untuk mencari apa yang mereka tak miliki dan tak butuhkan, mereka mempertaruhkan apa yang mereka miliki dan butuhkan. Itu sangatlah bodoh. Benar-benar bodoh."</b> ~ Warren Buffet.</p><p style="text-align: justify;">Tetap nge-<i>blog</i>!</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-21874484508370512992023-12-30T22:48:00.002+08:002024-01-07T19:15:51.866+08:00Kasus-Kasus Hukum Dalam Catatan Akhir Tahun<p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3CUTXZLhm24KCYJQ9svTNkSKFQ-qt4lHC8UY61ILPH6gLAl8I1Og6hQcidap7SltdNQa8aibPoul_pnMF-sdUFbfRV0gQ9Ssiq8P3VHNOwz616NoE4fzbFBx6mmUWOvdrkxob1hSF_3pwhV2D7pYzIwIoaBS3zdsuXHBgsTIDpk47IuJasmww_Q/s1920/Kasus-Kasus%20Hukum%20Dalam%20Catatan%20Akhir%20Tahun.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3CUTXZLhm24KCYJQ9svTNkSKFQ-qt4lHC8UY61ILPH6gLAl8I1Og6hQcidap7SltdNQa8aibPoul_pnMF-sdUFbfRV0gQ9Ssiq8P3VHNOwz616NoE4fzbFBx6mmUWOvdrkxob1hSF_3pwhV2D7pYzIwIoaBS3zdsuXHBgsTIDpk47IuJasmww_Q/w640-h360/Kasus-Kasus%20Hukum%20Dalam%20Catatan%20Akhir%20Tahun.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Sepanjang tahun 2023 begitu banyak permasalahan hukum yang terjadi di Indonesia. Padahal Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan pada UUD 1945. Produk-produk hukum pun sebenarnya sudah cukup mengakomodir setiap jenis pelanggaran (dan perlawanan) yang terjadi. Tapi terkadang produk hukum menjadi angin lalu bagi para pelaku tindak pidana (orang-orang yang melanggar dan melawan hukum), dan menjadi lelucon di mata masyarakat jika aparat penegak hukum menjalankan tugas pokok dan fungsinya tidak sebagaimana mestinya. Selain itu, produk hukum juga kemudian harus diperbaharui sesuai kondisi saat ini (terbaru).</p><p style="text-align: justify;">Tahun 2023 dibuka dengan kasus-kasus hukum dengan nama-nama besar yang semua orang kenal. Sebut saja Gubernur Papua Lukas Enembe yang ditangkap oleh KPK. Sejak beberapa tahun terakhir Lukas selalu mengelak pemanggilan dengan berbagai alasan, salah satunya sakit. Kesulitan KPK adalah kediaman Lukas di Timika selalu dijaga ratusan pendukungnya dan tentu akan tercetus keributan jika dia dipaksa memenuhi panggilan KPK. Awal Januari, KPK dibantu Polda Metro Jaya diam-diam menangkap Lukas di Papua dan membawanya ke Jakarta pada 10 Januari 2023. Keesokan harinya, Lukas resmi menjadi tahanan KPK.</p><p style="text-align: justify;">Pengadilan Tindak Pidana Korupsi memvonis Lukas 8 tahun penjara pada 19 Oktober 2023. Hakim meyakini Lukas terbukti menerima suap Rp 17,7 miliar dan gratifikasi Rp 1,99 miliar terkait proyek-proyek infrastruktur di Papua. Hakim juga mewajibkan Lukas membayar uang pengganti sebesar Rp 19,6 miliar. Pengadilan tinggi kemudian memperberat hukuman Lukas menjadi 10 tahun penjara. <i>Anyhoo, update</i> ... Lukas telah meninggal dunia pada 26 Desember 2023.</p><p style="text-align: justify;">Nama besar berikutnya adalah Johnny G. Plate. Setelah melalui rangkaian sidang, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menyatakan Plate terbukti bersalah. Dia divonis 15 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Plate juga diwajibkan membayar uang pengganti senilai Rp 15,5 miliar. Plate bukan satu-satunya pejabat tinggi yang ikut terseret di kasus ini. Dari pengembangan perkara, kasus BTS ditengarai terbagi menjadi beberapa klaster, yakni kasus inti, klaster pengamanan perkara dan klaster pengaturan audit BPK. Di dalam klaster pengamanan perkara, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo sempat diperiksa. Belakangan, Kejaksaan juga menetapkan anggota Badan Pemeriksa Keuangan menjadi tersangka kasus ini.</p><p style="text-align: justify;">Nama Jessica Wongso kembali mencuat setelah dokumenter oleh Netflix berjudul: Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. Kasus yang sudah inkrah ini masih akan diupayakan lagi oleh Pengacara Jessica Wongso yakni Otto Hasibuan. Otto mendapat dukungan dari ratusan, mungkin ribuan, advokat seluruh Indonesia. Hal ini yang membikin kasus ini kembali dan rasanya masih hangat seperti 7 tahun lalu. Kejanggalan-kejanggalan saat proses persidangan dikuak, pernyataan demi pertanyaan orang-orang di pihak Edi Salihin dipertontonkan kembali, dan tentu netizen tersadar pada hal-hal yang tidak disadari 7 tahun lalu itu. Jika kalian penasaran, silahkan cari tahu di berbagai media pemberitaan baik media massa maupun individu seperti kanal-kanal Youtube.</p><p style="text-align: justify;">Mencuatnya kembali kasus kopi sianida memang mengejutkan, tapi lebih mengejutkan adalah pengakuan Danu atas kasus kematian ibu dan anak di Subang. Danu bertindak sebagai <i>justice collaborator</i> dan membongkar para pelaku pembunuhan tersebut. Seperti diketahui, pada 18 Agustus 2021, warga Kabupaten Subang dikejutkan dengan temuan mayat ibu dan anak bersimbah darah di dalam bagasi mobil. Polisi memastikan mayat tersebut merupakan korban pembunuhan. Siapa sangka, suami/ayah yang selama ini terlihat super sedih itu ternyata salah satu pelaku utamanya, menurut pengakuan Danu.</p><p style="text-align: justify;">Di luar isu sosial-politik-hukum perang antara Israel dan Palestina, Indonesia juga dijadikan tempat perlindungan (katanya) oleh para pengungsi Rohingya. Akhir tahun 2023 kita seringkali mendengar nama Rohingya, mulai dari kedatangan mereka yang diam-diam merapat di Aceh, penanganan mereka oleh UNHCR, hingga tingkah laku para pengungsi yang dianggap kurang bersyukur. Ada masyarakat yang menolak Rohingya memberikan makan dan bekal lantas meminta mereka kembali ke kapal. Mahasiswa pun kemudian gerah dan melakukan aksi pengusiran pengungsi Rohingya dari rubanah Gedung Balee Meuseraya Aceh (BMA), Kota Banda Aceh, ke halaman Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh. Pengungsi Rohingya ini masalah pelik ... sungguh pelik.</p><p style="text-align: justify;">Yang receh-receh kasus hukum juga terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah pembakaran ijazah seorang laki-laki oleh pacarnya yang baru saja SMA. Wow sekali kan? Dengan alasan apa pun, ijazah adalah berkas berharga seseorang, yang diperoleh melalui dedikasi yang tinggi, dan merupakan pencapaian yang besar. Meskipun helem yang dipermasalahkan berharga super mahal namun helem bisa dibeli jika memang ada uangnya dalam sejekap waktu, tapi tidak dengan ijazah. Kasihan sekali saat saya mengetahui kasus ini ... semoga semua orang sadar bahwa ijazah bukanlah mainan.</p><p style="text-align: justify;">Masih banyak kasus hukum lainnya yang terjadi di Indonesia, dari tingkat atas sampai tingkat paling bawah. Ini membuktikan bahwa meskipun ada produk hukum yang memayungi tetapi situasi dan kondisi mampu 'mengundang' orang-orang melakukan kejahatan dalam bentuk apa pun. Kita tidak bisa menghakimi, toh belum tentu kita lebih baik dari mereka yang melakukan kejahatan. Tapi setidaknya, jika masih bisa berpikir rasional, marilah hidup sewajarnya sebagai manusia ciptaan Tuhan, dan sebagai warga negara.</p><p style="text-align: justify;">Sampai ketemu tahun depan ... 2024!</p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-77939492667209282752023-10-06T23:17:00.003+08:002024-03-09T08:44:40.816+08:00 Kasus Ini Masih Hangat Seperti 7 Tahun Lalu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuXOqs0Gu6B71iigGaQGe1IjqoYvRJw7Og0QwKXoPynd0eTJphrW7-Rn38sS86-Sk35FBFy1iKEpVJmhe8tAe3WSdW3FFOw0uYbdB0-B4e9efTY6kNRMd8pIFMlKA_y2DpadqKm-Rzbldz1xl33X8llXndDMpk4cvNkbLP_edH9BPh3UjhQuetFw/s1920/Kasus%20Ini%20Masih%20Hangat%20Seperti%207%20Tahun%20Lalu.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuXOqs0Gu6B71iigGaQGe1IjqoYvRJw7Og0QwKXoPynd0eTJphrW7-Rn38sS86-Sk35FBFy1iKEpVJmhe8tAe3WSdW3FFOw0uYbdB0-B4e9efTY6kNRMd8pIFMlKA_y2DpadqKm-Rzbldz1xl33X8llXndDMpk4cvNkbLP_edH9BPh3UjhQuetFw/w400-h225/Kasus%20Ini%20Masih%20Hangat%20Seperti%207%20Tahun%20Lalu.jpg" width="400" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">6 Januari 2016, <b style="background-color: #d0e0e3;">Wayan Mirna Salihin</b> meninggal dunia setelah meminum Es Kopi Vietnam yang dikatakan mengandung sianida, di Kafe Olivier - Grand Indonesia. Es Kopi Vietnam itu dipesankan oleh sahabatnya, <b style="background-color: #f4cccc;">Jessica Kumala Wongso</b>, yang tiba lebih dulu di kafe tersebut. Sepanjang tahun 2016 kasus kopi sianida bergulir hingga Putusan PN JAKARTA PUSAT Nomor 777/Pid.B/2016/PN.JKT.PST menyatakan Jessica Kumala Wongso bersalah dan dijatuhi pidana penjara selama 20 tahun. Pidana yang sama (tidak berubah) juga diputuskan dalam tingkat banding dan kasasi melalui Putusan PT JAKARTA Nomor 393/PID/2016/PT.DKI dan Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 498 K/PID/2017.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Supaya tahu, baca dulu ini: <a href="https://www.tuteh.com/2023/01/antara-dalang-intelektual-pelaku.html">Antara Dalang Intelektual, Pelaku Penyerta, dan Eksekutor</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">28 September 2023 Netflix merilis film dokumenter berjudul <b><a href="https://www.netflix.com/watch/81467099?trackId=255824129&tctx=0%2C0%2Cf91029c7-2698-4080-8404-fac48d405ed6-88422169%2Cf91029c7-2698-4080-8404-fac48d405ed6-88422169%7C2%2Cunknown%2C%2C%2CtitlesResults%2C81467099%2CVideo%3A81467099%2CminiDpPlayButton" style="background-color: #cfe2f3;">Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso</a></b>. π£π£π£Meledak. Kasus kopi sianida (kembali) masih hangat seperti 7 tahun lalu. Netizen yang penasaran berat sama kasus ini, sama seperti saya, mulai menganalisa kembali kejadian, persidangan, hingga putusan hakim. <b style="background-color: #f4cccc;">Hardly Stefano</b> (Commissioner, Indonesian Broadcasting Commission) mengatakan, "Belum pernah ada kasus sedemikian rupa yang menarik perhatian publik begitu besar. Kasus kopi sianida ini mungkin bisa dibandingkan dengan OJ Simpson, tapi OJ Simpson kan adalah atlit profesional begitu kan? Lagi-lagi OJ Simpson adalah publik figur. Maka pertanyaannya kenapa hal ini bisa menjadi sangat menarik bagi masyarakat?"</p><p style="text-align: justify;">Menukil <a href="https://wartakota.tribunnews.com/2023/10/03/hotman-paris-endus-kejanggalan-kasus-kopi-sianida-jessica-mirna-protes-keras-keterangan-ahli"><b style="background-color: #ead1dc;">Hotman Paris dalam berita ini</b></a>: di akun instagramnya pada Selasa (3/10/2023) seperti dikutip Wartakotalive.com Hotman Paris menuangkan kecurigaannya atas kasus kematian Mirna Salihin pada tahun 2016 lalu. Dalam unggahan itu, Hotman Paris mengatakan bahwa dari dulu yang sudah sanksi dengan penetapan tersangka Jessica Kumala Wongso atas pembunuh Mirna Salihin. Pasalnya kata Hotman, tidak ada prinsip <i>beyond reasonable doubt</i> dalam kasus tersebut. Di mana prinsip pentingnya dua alat bukti untuk menetapkan tersangka kepada seseorang sangat lemah dan hanya berpedoman pada keyakinan hakim.</p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #f4cccc;">Hani Juwita Boon</b>, sahabat Mirna dan Jessica yang menjadi saksi kunci karena berada di TKP saat kejadian, mengatakan bahwa aroma kopi sangat tidak enak. Dia mencicipi sedikit dan merasa kopi yang diminum Mirna tersebut sangat aneh tidak seperti rasa kopi pada umumnya. Menurut para saksi pegawai Kafe Olivier, warna sisa Es Kopi Vietnam itu kekuningan seperti warna jamu atau warna kunyit. Sementara itu, ayah Mirna yakni <b style="background-color: #ea9999;">Darmawan Salihin</b> menolak untuk dilakukan autopsi keseluruhan terhadap jasad/jenazah Mirna. Hanya dilakukan pengambilan sampel saja. </p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #d0e0e3;">Djaja Surya Atmaja</b>, ahli patologi forensik RSCM sekaligus Doktor DNA pertama di Indonesia mengatakan, "Kalau tidak dipisah seluruh organ, kamu tidak bisa tahu sebab matinya. Dan itu dogma di forensik." Dilanjutkan, "Kalau tidak diperiksa otaknya, kita tidak tahu apakah di otaknya ada stroke apa nggak, Pak, misalnya. Parunya ada penyakit tertentu atau tidak, di jantungnya ada yang semuanya potensi bisa bikin mati, Pak."</p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #fff2cc;">Otto Hasibuan</b>, pengacara Jessica, dalam film dokumenter tersebut mengatakan, "Apa hakim itu dukun? Kemampuan apa yang dimiliki seorang hakim bisa mengatakan itu mati karena sianida? Ya kalau mati karena alami ya nggak bisa ada kriminal dong. Mereka mulai melihat ada keanehan di dalam kasus ini." Dilanjutkan, "Kedua, yang sangat lebih penting adalah, ketika Mirna diperiksa dalam waktu 70 menit setelah dia meninggal, ternyata di dalam lambungnya itu negatif sianida."</p><p style="text-align: justify;">Demikian pula yang bisa dilihat dari keterangan saksi, keterangan ahli, hingga fakta tentang sianida.</p><p style="text-align: justify;"><b><a href="https://news.republika.co.id/berita/rhkj0u423/ciri-makanan-atau-minuman-bercampur-sianida-kata-ahli-sulit-dibedakan#:~:text=REPUBLIKA.CO.ID%2C%20JAKARTA,tak%20berasap%20dan%20tak%20berbau." style="background-color: #f4cccc;">Republika</a></b> merilis fakta tentang sianida: Ahli Toksikologi <b style="background-color: #ead1dc;">I Made Agus Gelgel Wirasuta</b> mengatakan, senyawa kimia sianida tak berubah dan berbau ketika dicampurkan ke makanan atau minuman. Jadi, tak ada perbedaan khusus makanan atau minum yang mengandung sianida karena ia tak berasap dan tak berbau. Sementara para saksi di persidangan mengatakan bahwa Es Kopi Vietnam yang diminum Mirna berwarna kuning atau kunyit jamu, beraroma tidak sedap, dan rasa yang sangat tidak enak.</p><p style="text-align: justify;">Kalian bingung? Saya juga. π</p><p style="text-align: justify;">Benarkah Mirna meninggal karena Es Kopi Vietnam bersianida?</p><p style="text-align: justify;">Sementara kita tahu Jessica bersalah atas bukti CCTV meskipun di CCTV tersebut tidak terlihat dengan jelas Jessica menuang dan/atau menambahkan sianida di dalam Es Kopi Vietnam yang diminum Mirna. Semua berdasarkan gerak-gerik Jessica yang sangat mencurigakan mulai dari masuk ke kafe, memesan minuman, meletakkan <i>papper bag</i> di depan gelas minuman, hingga pergerakan tangan. Yang lainnya tidak ada bukti nyata bahwa Jessica melakukan itu. Mungkin, menurut saya, perilaku Jessica yang aneh itu lah yang membikin dirinya semakin kuat menjadi terduga π tersangka π terdakwa π terpidana.</p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #fff2cc;">Reza Indragiri Amriel, S.Psi., M.Crim.</b> adalah ahli <a href="https://www.namiraconsulting.com/" target="_blank">psikologi</a> forensik, konsultan sumber daya manusia, dan dosen Indonesia. Ia orang Indonesia pertama yang mendapat gelar Master Psikologi Forensik. Reza mengatakan, "Sampai sekarang, hanya pada kasus ini lah, ada pihak tertentu yang sampai kemudian menelepon saya dan meminta saya untuk berhenti bicara. Ada pihak tertentu yang memasukkan uang ke dalam tas saya. Maka saya tafsirkan bahwa uang jajan itu adalah sebuah cara agar saya tidak banyak bicara dalam kasus ini. Nah kalau saya ini notabene adalah orang biasa yang tidak punya sangkut-paut dengan kasus ini, kenapa orang itu mau kasih saya uang? Saya khawatir bahwa keotoritas penegakan hukum justru pihak ini secara tidak bertanggungjawab justru juga menyuap uang dalam jumlah yang lebih besar. Saya khawatir seperti itu."</p><p style="text-align: justify;">π£π£π£ Ada bom meledak lagi di kepala saya.</p><p style="text-align: justify;">Executive Director, Institute For Criminal Justice Reform (ICJR) <b style="background-color: #d9ead3;">Erasmus Napitupulu</b> mengatakan, "Ini akan terdengar kontroversi, tapi menurut saya dan menurut penelitian setidaknya yang dilakukan oleh ICJR, bisa jadi Jessica dinyatakan bersalah karena harus ada orang yang bersalah dari kematian seseorang. Jadi dalam konteks itu, Polisi, jaksa, tidak bisa menemukan siapa tersangka lainnya." Dilanjutkan, "Bukan masalah benar atau salah, tapi yang paling penting bagaimana kemudian sistem peradilan di Indonesia menunjukkan bahwa dia membuktikan seseorang salah dengan keragu-raguan yang masif, tersisa."</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Ini penting: <a href="https://www.tuteh.com/2023/01/atasi-krisis-moral-dengan-lebih.html">Atasi Krisis Moral Dengan Lebih Mengenal Diri Sendiri</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Dalam kasus kopi sianida, dua hal yang terus digaungkan adalah <b>Mirna meninggal karena kopi sianida, dan orang yang bersalah hanyalah Jessica seorang. Tidak ada kemungkinan lain, tidak ada dugaan lain, pokoknya begitu</b>. </p><p style="text-align: justify;">Saya tentunya turut berduka pada keluarga Mirna. Tapi saya juga iba pada Jessica dan keadilan di negeri ini. Intervensi-intervensi yang tidak perlu, seperti adanya penyuapan pada Reza Indragiri hingga wawancara bersama Jessica yang dihentikan petugas, membikin dugaan publik akan berbagai kejanggalan kembali mencuat. Ya, kasus ini masih hangat seperti 7 tahun lalu.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-4192147227216109392023-10-04T18:48:00.003+08:002023-10-04T18:48:37.771+08:00 Apa Hukumnya Melakukan Doxing?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimoezPmw6K3oVzxC1pPEAmah9r2AlhNUm6HZ7iojEVQPzZT3IBkEw4efSoZ-pqFvxgWGgbhUk40hlkUV6Ug_ODydS7Oph7aTBzRFg-ZNGbODO1rw-zI2IrL4WYUc21P5XN2N0kElBEmuqLVOsWUOrvc5U4EUGvK93M-CrYlh8wAVdMC037qpUnFw/s1920/Hukumnya%20Doxing.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimoezPmw6K3oVzxC1pPEAmah9r2AlhNUm6HZ7iojEVQPzZT3IBkEw4efSoZ-pqFvxgWGgbhUk40hlkUV6Ug_ODydS7Oph7aTBzRFg-ZNGbODO1rw-zI2IrL4WYUc21P5XN2N0kElBEmuqLVOsWUOrvc5U4EUGvK93M-CrYlh8wAVdMC037qpUnFw/w400-h225/Hukumnya%20Doxing.jpg" width="400" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Tahun 2022 saya pernah menulis artikel berjudul <b><a href="https://www.tuteh.com/2022/10/doxing-salah-satu-toxic-media-baru.html" style="background-color: #f4cccc;">Doxing, Salah Satu Toxic Media Baru</a></b>. Menukil dari <b><a href="https://www.kaspersky.com/resource-center/definitions/what-is-doxing" style="background-color: #cfe2f3;">Kapersky</a></b>, <i>doxing</i> (<i>doxxin</i>g) adalah tindakan mengungkapkan informasi identitas tentang seseorang secara online, seperti nama asli, alamat rumah, tempat kerja, telepon, keuangan, dan informasi pribadi lainnya. Informasi itu kemudian diedarkan ke publik β tanpa seizin korban. Istilah ini muncul di dunia peretas <i>online</i> pada 1990-an. Perselisihan antara <i>hacker</i> saingan kadang-kadang akan menyebabkan seseorang memutuskan untuk "menjatuhkan dokumen" pada orang lain, yang sebelumnya hanya dikenal sebagai nama pengguna atau alias. "Docs" menjadi "dox" dan akhirnya menjadi kata kerja dengan sendirinya (yaitu, tanpa awalan "drop").</p><p style="text-align: justify;">Baru-baru ini, berawal dari <i>food vlogger</i> dan <i>food critic</i> atas warung <b>Bang Madun (Nyak Kopsah)</b>, berbuntut seorang <i>food vlogger</i> dilaporkan ke pihak berwajib oleh <i>food vlogger</i> lainnya yang lebih tepat disebut <i>food critic</i>. Alkisah <i>food vlogger</i> <b>Farida Nurhan</b> alias <b>Omay</b> melakukan <i>doxing</i> terhadap <b>William Anderson</b> dan <b>Rosa</b> (sang isteri) yang punya nama alias: <b>Codeblu</b>. Semua bermula dari kritikan pedas Codeblu atas menu makanan dan harga di warung Bang Madun. Alih-alih membela Bang Madun, Omay malah men-<i>doxing</i> Codeblu. Padahal kita tahu, perbuatan itu tidak baik karena tidak semua orang bersedia profil pribadinya dibeber di media sosial. Omay membocorkan percakapan antara ibu dari Rosa dengan Bang Madun, bahkan, dengan wajah agak menghina dikomentari pula fisik Codeblu. </p><p style="text-align: justify;">Codeblu murka. Jelas. Saya juga bakal murka jika diperlakukan demikian oleh orang yang sama sekali saya tidak kenal. <i>Anyhoo</i>, siapa kita mengomentari fisik seorang manusia? Itu karunia dari Allah SWT! </p><p style="text-align: justify;">Lantas, apa hukumnya melakukan <i>doxing</i>? Nah, ini yang asyik. Mari kita bahas.</p><p style="text-align: justify;"><i>Doxing</i> termasuk dalam perbuatan tidak menyenangkan karena melanggar batas-batas <i>privacy</i> seseorang. Artinya hak asasi manusia pun telah dilanggar karena setiap manusia berhak untuk melakukan apa pun yang disukainya asalkan tidak melanggar hukum dan norma masyarakat. Oleh karena itu, jika dilihat dari sisi hukum, <i>doxing</i> termasuk dalam (1) perbuatan tidak menyenangkan (2) melanggar hak asasi manusia, dan (3) melanggar etika berinternet. </p><p style="text-align: justify;">Perbuatan tidak menyenangkan telah dihapus dala KUHP sebagaimana menukil <b style="background-color: #d9ead3;"><a href="https://www.hukumonline.com/klinik/a/pasal-perbuatan-tidak-menyenangkan-cl7081/">Hukum Online</a></b>: Mahkamah Konstitusi (βMKβ) melalui Putusan MK No. 1/PUU-XI/2013 menyatakan bahwa frasa, βsesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkanβ dalam pasal tersebut bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat (hal. 40-41) atau dengan kata lain frasa pada pasal perbuatan tidak menyenangkan dihapus.</p><p style="text-align: justify;">Sehingga, yang paling tepat dipakai di sini atas tindakan <i>doxing</i> apa lagi yang dilakukan melalui media sosial/internet adalah pencemaran nama baik dan penghinaan yang termuat dalam <b>Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik</b> (ini adalah perubahan atas <b>Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik</b>). Selanjutnya undang-undang ini saya tulis UU ITE. Pasal berapakah yang dapat menjerat para <i>doxer</i>? Pasal 27 ayat (3). Inilah pasal yang saya pakai saat melakukan penelitian/skripsi dulu.</p><p style="text-align: justify;">Pasal 27 ayat (3) UU ITE berbunyi: <b>"Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik"</b>.</p><p style="text-align: justify;">Beserta Pasal 36 UU ITE yaitu: <b>"Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain"</b>.</p><p style="text-align: justify;">Pelanggaran atas Pasal 27 ayat (3) UU ITE dipidana sebagaimana termuat dalam Pasal 45 ayat (3) UU ITE yaitu: <b>"Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta Rupiah).</b>"</p><p style="text-align: justify;">Perilaku dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik (berhenti sampai di sini dulu), telah terlihat dari video yang diunggah Omay. Di situ terlihat dia membocorkan obrolan antara Bang Madun dengan ibunda Rosa (isteri Codeblu) yang memuat informasi pribadi. Benar Bang Madun mengirimkan rekaman percakapan itu pada Omay, tapi itu bukan berarti Omay boleh membocorkannya pada publik.</p><p style="text-align: justify;">Perilaku menghina dan/atau pencemaran nama baik, seperti yang terlihat pada video menghina fisik Codeblu, sampai perkara kecerdasan, bisa terseret atau terjerat Pasal 27 ayat (3) UU ITE. Dalam permasalahan yang <i>viral</i> ini, jika Omay meminta maaf, maka Codeblu akan menerimanya, selama akunnya ditutup (Instagram dan Tiktok). Atau, ada pilihan lain, boleh minta maaf secara tertulis bahwa Omay akan stop bullying. Artinya yang bukan urusan Omay, Omay tidak boleh ikut campur. Kata Codeblu, "Kalau kamu ikut campur, saya penjarakan." </p><p style="text-align: justify;">Ngeri-ngeri sedap.</p><p style="text-align: justify;"><i><b>Harus kalian baca: <a href="https://www.tuteh.com/2023/01/yuk-pahami-whistleblower-dan-justice.html">Yuk Pahami WhistleBlower dan Justice Collaborator</a>.</b></i></p><p style="text-align: justify;"><b>Lantas, apa pelajarannya untuk kita?</b></p><p style="text-align: justify;">Bersenang-senanglah saat menggunakan media sosial. Jika bisa mengedukasi, <i>Alhamdulillah</i>. Itu poin lebihnya. Jangan pernah membocorkan data-data pribadi orang lain. Jangan pernah menghina dan mencemarkan nama baik orang lain. Jangan pernah menganggap remeh orang lain. Siapa tahu, orang yang kita anggap 'tidak ada apa-apanya' itu, justru sangat ada apa-apanya. Saya pikir, telah banyak kasus UU ITE terjadi di Indonesia, dan itu dapat menjadi pelajaran berharga untuk kita.</p><p style="text-align: justify;">Semoga bermanfaat!</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-20896530949907058722023-09-30T14:37:00.001+08:002023-09-30T14:37:00.140+08:00Bagi Psikopat Kebaikan Orang Lain Adalah Kewajiban<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdbZlqtIRnXEnMi2dtzMSks3MLfHMmmohkSC7PDbvhCMUZbUzrikDKFs4ZEEOHWRkUVQUSEw2tbwTyfTtI9PAkG1nXegaTp9HNLMUqyPQhnSSqf27BubMaxmwSepOLzhHedyCUn08CrH-8uJFtsqHYs9G5vf_8OJsC8k1bYsN8yAvPwyZOAvwmJg/s1920/A%20Fall%20from%20Grace.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdbZlqtIRnXEnMi2dtzMSks3MLfHMmmohkSC7PDbvhCMUZbUzrikDKFs4ZEEOHWRkUVQUSEw2tbwTyfTtI9PAkG1nXegaTp9HNLMUqyPQhnSSqf27BubMaxmwSepOLzhHedyCUn08CrH-8uJFtsqHYs9G5vf_8OJsC8k1bYsN8yAvPwyZOAvwmJg/w400-h225/A%20Fall%20from%20Grace.jpg" width="400" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Sebenarnya saya tidak yakin dengan kalimat pastinya. Lupa pula siapa yang mengatakannya. Waktu itu sedang bekerja sambil mendengarkan Youtube (ya, jatuhnya macam dengar radio karena saya suka menghemat waktu), dan lupa mengecek ulang videonya sampai keesokan hari kembali terngiang kalimat itu. Tidak pasti, tapi mirip: <b>bagi psikopat, kebaikan orang lain adalah kewajiban</b>. Mungkin kalian tahu asal muasal kalimat ini? Bagi tahu dong. Silahkan corat-coret di <i>comment board</i>.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Nonton <a href="https://www.tuteh.com/2015/10/mr-holmes-sebuah-pencarian-ingatan.html">Mr. Holmes, Sebuah Pencarian Ingatan</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Seakan menjawab kalimat itu, malam harinya saya menonton film di Netflix. Film ini berjudul <b style="background-color: #ead1dc;">A Fall from Grace</b>. </p><p style="text-align: justify;">Apa hubungan psikopat dan A Fall from Grace?</p><p style="text-align: justify;">A Fall from Grace merupakan film dengan <i>plot twist</i> yang mendebarkan. Bercerita tentang seorang pengacara bernama Jasmine Bryant (diperankan oleh Bresha Webb) yang ditugaskan oleh pimpinan firma hukumnya yaitu Rory Garraux (diperankan oleh Tyler Perry) untuk menangani kasus seorang perempuan bernama Grace Waters (diperankan oleh Crystal R. Fox). Sang suami, Shannon DeLong (diperankan oleh Mehcad Brooks), meninggal dan Grace mengaku telah membunuh sang suami.</p><p style="text-align: justify;">Dalam perjalanan menangani kasus ini, yang seharusnya Jasmine sudah menyerahkan berkasnya pada jaksa, ditemukan kejanggalan demi kejanggalan. Grace diajak Jasmine untuk tidak menyerah begitu saja. Pasti ada alasan di balik semua itu.</p><p style="text-align: justify;">Ternyata, sahabat Grace, Sarah Miller (diperankan oleh Phylicia Rashad), bekerja sama dengan Shannon untuk melakukan kejahatan terencana. Mereka akan mencari perempuan-perempuan yang mudah tergoda pada Shannon, lalu mengeruk hartanya, lantas menyanderanya. Salah seorang perempuan itu bunuh diri, loncat dari bangunan bertingkat, yang mana saat itu tidak dapat diselamatkan oleh suami Jasmine, Jordan Bryant (diperankan oleh Matthew Law).</p><p style="text-align: justify;">Anak Grace, Malcom Waters (diperankan oleh Walter Fauntleroy) yakin ibunya tidak membunuh Shannon tanpa alasan. Setidaknya, ada sesuatu yang sangat kuat di balik semua itu.</p><p style="text-align: justify;">Shannon hadir dalam hidup Grace bak pangeran impian yang membikin hidup Grace lebih berwarna setelah menjanda sekian lama. Tapi beberapa minggu setelah mereka kawin, Grace dipecat dari kantor karena dituduh menggelapkan dana perusahaan untuk suatu penagihan tertentu. Selidik punya selidik, ternyata semua itu perbuatan Shannon. Sampai-sampai uang milik Grace yang ditabungnya dihabiskan Shannon tanpa ampun. Belum cukup, setelah Grace jatuh miskin, Shannon bahkan berselingkuh dengan perempuan lain di dalam kamar mereka. Di rumah milik Grace! Ah, kurang ajar sekaliiiii. Gemaaas.</p><p style="text-align: justify;">Shannon kemudian mengakui perbuatannya. Dia bahkan menghina-hina Grace hingga titik paling rendah. Baginya, perkawinan mereka merupakan kunci bahwa dia berhak atas semua kekayaan milik Grace. Betul-betul sudah jatuh tertimpa tangga. Meledak emosi Grace, dihantamnya kepala, leher, tubuh Shannon menggunakan tongkat baseball. Menurut Grace, Shannon telah meninggal dunia. Nyatanya, <i>plot twist</i> pun bermain di sini.</p><p style="text-align: justify;">Shannon, baik datang dari pribadinya sendiri, maupun karena modus kejahatannya bersama Sarah, boleh saya sebut psikopat. Bagi Shannon, kebaikan Grace adalah suatu kewajiban. Alasannya? Karena Grace adalah isterinya, yang harus tunduk/patuh, tidak boleh rewel, dan rela berkorban alias mengorbankan segalanya demi suami. Yaaa, kalau suaminya adalah laki-laki normal sih tidak masalah, pasti akan ada solusi. Tapi kalau psikopat? Kalian bisa jawab sendiri. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-32403083366537383562023-09-28T22:47:00.001+08:002023-09-28T22:47:16.735+08:00Food Vlogger, Food Critic, What's The Difference?<p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_bsKOgIzZMeV5ck8BzjAuxqB5jfDTGx_XC051ioERzrs3APfKdIvRlXUXkYyLMz2BATmcEjkljOKwnmfOocDfmA-NyYzvFGRdIpP10tbZsbePRFhboIkao_RltNaTlVydxo7pCmhWeqmMXbl4nIixdIPExLh6V5mliaw-hvr1iBsTFT9VePYBWg/s1920/Food%20Critic.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_bsKOgIzZMeV5ck8BzjAuxqB5jfDTGx_XC051ioERzrs3APfKdIvRlXUXkYyLMz2BATmcEjkljOKwnmfOocDfmA-NyYzvFGRdIpP10tbZsbePRFhboIkao_RltNaTlVydxo7pCmhWeqmMXbl4nIixdIPExLh6V5mliaw-hvr1iBsTFT9VePYBWg/w400-h225/Food%20Critic.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Meskipun dirilis 2014, saya baru menonton film <b style="background-color: #f4cccc;">Chef</b> pada Jum'at, 6 november 2015. Detail sekali kah ingatan saya? Tidak. Itu karena adanya arsip postingan tentang <b style="background-color: #fce5cd;"><a href="https://www.tuteh.com/2015/11/t-fruck.html">T-Fruck</a></b>. Cita-cita ketinggian saya. <i>Anyhoo</i>, Chef adalah film Amerika Serikat bergenre drama komedi yang ditulis skenarionya, diproduseri, dan disutradarai oleh Jon Favreau (<b><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Chef_(2014_film)" style="background-color: #cfe2f3;">Wikipedia</a></b>). Jon Favreau berperan sebagai <i>chef</i> profesional (Carl Casper) yang tidak terima ketika seorang <i>food critic</i> (kritikus makanan) mengkritik habis-habisan makanan yang dia masak di restoran tempat dia bekerja. Dia kemudian menantang si kritikus makanan, Ramsey Michel (Oliver Platt), untuk mencoba masakan terbarunya, tapi ditolak oleh pemilik restoran, Riva (Dustin Hoffman). </p><p style="text-align: justify;"><b><i>Ramai, <a href="https://www.tuteh.com/2023/09/tiktok-shop-versus-pasar-konvensional.html">Tiktok Shop Versus Pasar Konvensional</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Ramsey memang menguliti Carl sampai ke akar-akarnya. Ulasan Ramsey di media sosial Twitter, bikin gaduh. Bukan hanya kredibilitas Carl yang digunjing tapi juga, tentu, restoran itu sendiri. Berantemnya Carl sama Riva pun beredar di media sosial, sampai akhirnya Carl (setelah berhenti jadi <i>chef</i>) sulit mencari kerja. Singkat cerita Carl kembali bersinar setelah membuka/membangun <i>food truck</i> milik sendiri. Dia bertemu Ramsey yang datang meminta maaf dan pada akhirnya membuka restoran. Sisi positif dari Chef adalah mengajarkan penontonnya untuk mampu mengendalikan diri terhadap hasrat memasak dan bagaimana kita bisa menerima kritikan dari sudut pandang positif.</p><p style="text-align: justify;">Ramsey juga mengingatkan kita pada <b style="background-color: #d9ead3;">Ratatouille</b>. Film garapan Walt Disney dan Pixar dengan pemeran utama seekor tikus bernama Remy. Oleh <i>food critic</i> paling disegani di Prancis, Anton Ego, masakan Remy diakui dan sangat memuaskan. Restoran peninggalan Auguste Gusteau itu pun kembali ramai setelah Anton mengulasnya di koran.</p><p style="text-align: justify;">Meskipun terlihat sama, antara <i>food critic</i> dan <i>food vlogger</i> itu ada bedanya. Seperti yang baru-baru ini ramai, tentang ulasan jujur Aa Juju di warung Bang Madun dengan karakter Nyak Kopsah. Ulasan jujur ini membikin Bang Madun mengamuk sampai menangis. Justru itu yang membikin seorang <i>food critic</i>, Codeblu, turut mengulas warung tersebut. Seperti Ramsey mengkritik masakan Carl, sungguh total alias maksimal jujur. Mulai dari rasa makanannya sampai pengemasan yang berbeda dengan yang dialami oleh Aa Juju. Ya, Codeblu adalah nama besar yang saya tahu setelah Pak Bondan Winarno dan Nex Carlos! Maafkan saya jika tidak mengetahui <i>food critic</i> lain yang kalian ketahui.</p><p style="text-align: justify;"><b>Lantas, apa bedanya <i>food vlogger</i> dan <i>food critic</i>? Bukankah keduanya sama-sama mengulas makanan?</b></p><p style="text-align: justify;">Menjadi seorang <i>food vlogger</i> sangat menyenangkan. Beberapa video saya di Youtube dengan taggar #MariMakan mengulas tentang makanan. Seorang <i>food vlogger</i> tidak perlu punya <i>skill</i> tinggi tentang makanan. Cukup tahu: enak, dan tidak enak. Datang, nikmati, beri penilaian, tanpa perlu membandingkan dengan makanan yang betul-betul benar-benar π Tujuannya banyak. Bisa untuk konten, bantu promosi sebuah tempat makan, atau untuk sekadar menikmati makanan favorit. Bisa jadi yang diulas melebar sampai ke suasana tempat makan tersebut (warung, kafe, restoran).</p><p style="text-align: justify;">Menjadi seorang <i>food critic</i> itu berat bebannya. Seorang <i>food critic</i> harus punya <i>skill</i> di bidang makanan. <i>Skill</i> ini bisa berkaitan dengan cara memasak hingga ketajaman lidah soal rasa. Bagaimana seorang <i>food critic</i> bisa mengkritik suatu menu makanan tidak enak? Karena dia sudah merasakan yang paling <i>the best</i> dari menu makanan yang sama di tempat lain. Dia bahkan bisa tahu proses masak yang salah sehingga makanan tersebut terasa tidak menyenangkan di lidah. Jam terbang <i>food critic</i> sangat tinggi sehingga dia bisa didaulat menjadi seorang <i>food critic</i>.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Food vlogger</i> bisa bilang, "Ini enak sekali! Kurang garam sedikiiiit saja." Tetapi seorang <i>food critic</i> akan bilang, "Ini tidak enak. Ayamnya dimasak terlalu lama. Saosnya tidak begini karena butuh waktu yang lama untuk menyiapkan saos khusus bla bla bla."</b></p><p style="text-align: justify;"><i>Food critic</i> berbekal <i>skill</i> mengulas yang tinggi. Tidak asal bicara. <i>Food critic</i> pun harus punya <i>skill</i> menulis yang baik terhadap makanan yang diulasnya. Pengetahuan/wawasan harus luas. Karena apa? Karena kritikannya akan menjadi bahan membangun alias akan menjadi pengetahuan tambahan terhadap pihak yang dikritik. Artinya pihak yang dikritik, jika menerima kritikan, niscaya akan banyak belajar demi kualitas makanan yang jauh lebih baik. </p><p style="text-align: justify;"><b>Meskipun beda antara hinaan dan kritikan hanya setipis kertas, perlu diingat bahwa kritikan selalu membawa perubahan baik.</b></p><p style="text-align: justify;"><b><i>Pernah coba, <a href="https://www.tuteh.com/2010/11/berburu-kuliner-khas-nasi-jamblang.html">Nasi Jamblang Bu Nur</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Sebagai omnivora, bukan lagi <i>food vlogger</i> dan bukan pula <i>food critic</i>, saya mencintai makanan karena untuk bisa makan saya harus bekerja memperoleh uang. Iya kan? Iya dong. Oleh karena itu, saya salut pada para <i>food critic</i> di dunia ini. Mereka berani mengkritik makanan karena memang mereka ahli di bidang itu. Hasil kritikannya pun bukan untuk menjatuhkan orang lain tetapi untuk membangun agar di hari depan makanan tersebut lebih berkualitas. Meskipun kata orang urusan rasa dan selera itu tidak bisa disejajarkan, tapi saya respek terhadap para <i>food critic</i>!</p><p style="text-align: justify;">Bagaimana dengan kalian?</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-21325686252602405452023-09-26T16:48:00.002+08:002023-09-26T16:48:16.413+08:00 Tiktok Shop Versus Pasar Konvensional<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigMomR5Vg2J8CR17J8pbo1Kpad0ZjYi4rDp14VQR0ZJnUEY4OKbLUS0Ush5lET8iVpWHuby5ZVs3kAD1nDF4QDudPua6UGvxdbgRFrsiejGiwfgnOzns8CUJKY1S7aRMJByPqgdDkciTgZlfkwuN9EF0QfEvJQJT-u9IcZ1DfIx7wrYvw0JvEJjw/s1920/Tiktok%20Shop.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigMomR5Vg2J8CR17J8pbo1Kpad0ZjYi4rDp14VQR0ZJnUEY4OKbLUS0Ush5lET8iVpWHuby5ZVs3kAD1nDF4QDudPua6UGvxdbgRFrsiejGiwfgnOzns8CUJKY1S7aRMJByPqgdDkciTgZlfkwuN9EF0QfEvJQJT-u9IcZ1DfIx7wrYvw0JvEJjw/w400-h225/Tiktok%20Shop.jpg" width="400" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Siapa pun pasti tahu prinsip ekonomi. Sederhananya, prinsip ekonomi adalah berusaha dengan modal sekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya atau keuntungan maksimal. Contohnya, jika 1 buah pisang goreng dijual seribu Rupiah ternyata tidak menguntungkan, maka strategi harus diubah yaitu 4 buah pisang goreng dijual seharga 5ribu Rupiah, tanpa mengurangi kualitas pisang goreng tersebut. Dengan demikian, mau tidak mau konsumen receh harus mengikuti strategi paketan dari si penjual pisang goreng favoritnya. Minimal pembelian tidak bisa per sebuah lagi, tetapi per 4 buah.</p><p style="text-align: justify;">Dari sisi konsumen, prinsip ekonomi ini juga berlaku di mana konsumen berusaha mengeluarkan uang sekecil-kecilnya untuk mendapat barang sebanyak-banyaknya, kalau bisa sih barang dengan kualitas sebagus-bagusnya. Sebagian konsumen memilih: biar mahal asal dari sisi pemakaian bisa memberikan rasa puas. Sebagian kosumen lagi memilih: semakin murah semakin bagus meskipun barang yang dibeli murah tersebut lekas rusak.</p><p style="text-align: justify;">Pada masa <b style="background-color: #cfe2f3;">Facebook</b> berjaya, banyak pedagang memanfaatkan media sosial tersebut untuk mempromosikan barang dagangannya. Di Kota Ende, banyak pengusaha jasa boga atau <i>catering</i> belajar foto produk makanan agar bisa mempromosikannya di Facebook. Hal ini juga berlaku bagi para <i>make up artist</i>, jasa mobil <i>travel</i>, hingga pemilik salon. Teman-teman saya yang menetap di Jakarta atau Bandung, memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan barang dagangan berupa pakaian, tas, dan sepatu. Tidak hanya Facebook, mereka juga memanfaatkan Instagram. Sehingga sebenarnya istilah <i><b style="background-color: #fce5cd;">social-commerce</b></i> sudah ada sejak dulu, hanya saja antara barang dan harganya masih bersaing ramah dengan toko/pasar konvensional.</p><p style="text-align: justify;">Semakin ke sini, konsumen semakin dimanjakan dengan bermunculan <i><b style="background-color: #ead1dc;">e-commerce</b></i> atau <i>market place</i> seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli, Zalora, hingga yang jarang saya lihat/dengar seperti Bhinneka, Sociolla, Mapemall, hingga Elevania. Tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi pergi ke pasar konvensional dan bisa dilakukan sambil rebahan, konsumen ditawari ratusan (mungkin ribuan) pilihan barang, dengan harga yang murah, dan bahkan bebas ongkos kirim. Transaksi jual-beli dilakukan secara daring.</p><p style="text-align: justify;">Pandemi Covid-19 semakin mendongkrak eksistensi <i>e-commerce</i>. Dengan demikian, terdongkrak pula keuntungan dari layanan antar barang seperti salah satunya GoJek. Selain itu muncul pula berbagai usaha rumahan jasa titipan (jastip). Bagi kami-kami yang jauh dari Pulau Jawa, membeli barang di <i>e-commerce</i> bisa lebih murah ongkos kirimnya dengan memanfaatkan jastip. Alamat pengiriman bisa menggunakan alamat jastip di kota-kota besar di Pulau Jawa (paling banyak Surabaya), ongkos ke Kota Ende jatuhnya bisa jauh lebih murah.</p><p style="text-align: justify;"><i>E-commerce</i> tidak menjadi masalah karena para pemilik toko di pasar konvensional juga menggunakan lapak di <i>e-commerce</i>. Ini juga berlaku bagi yang tidak punya toko konvensional di pasar konvensional. Dari rumah pun mereka bisa berjualan di <i>e-commerce</i>. Istilahnya, luring jalan, daring pun jalan. Solusi terkini menjawab tantangan zaman.</p><p style="text-align: justify;">Seperti yang sudah saya tulis di atas, <i>social commerce</i> sudah ada sejak dulu, sejak orang-orang memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan dagangannya (Facebook, Instagram, aplikasi mengobrol, atau blog). Tapi hari-hari ini, kabar sepinya pasar grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara membikin kaget. Apa lagi beberapa pedagang Pasar Tanah Abang 'menjerit' tentang <b style="background-color: #d9ead3;">Tiktok Shop</b> yang dikatakan sebagai sumber kerugian mereka. Berdasarkan berbagai informasi yang ada, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa harga yang ditawarkan Tiktok Shop membikin persaingan menjadi sangat tidak ramah dengan toko/pasar konvensional. Misalnya kaos di Tanah Abang sebuahnya 25ribu, di Tiktok Shop 10 buah kaos diharga 100ribu.</p><p style="text-align: justify;">π</p><p style="text-align: justify;">Terkejut? Ya jelas. Pasar Tanah Abang menjadi sangat sepi. Beberapa pedagang mengaku, juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan dagangannya, tapi tetap saja ... sepi. Baik luring maupun daring.</p><p style="text-align: justify;">Apakah Tiktok Shop akan ditutup/dilarang oleh pemerintah Indonesia? Bisakah?</p><p style="text-align: justify;">Tiktok membuka fenomena baru di Indonesia. Melalui Tiktok Shop, <i>influencer</i> maupun <i>affiliator</i> mampu meraup keuntungan yang sangat besar dengan harga barang dagangan yang sangat murah. Belum lagi artis turut serta di situ. Siapa sih yang tidak mau membeli barang yang dijual sama artis idolanya? Ini membingungkan. Di sisi lain pedagang Pasar Tanah Abang dirugikan, di sisi lain banyak orang Indonesia diuntungkan (<i>affiliator</i>).</p><p style="text-align: justify;">Menjadi tugas pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini. Perlu regulasi-regulasi khusus agar menciptakan <b><i>win-win solution</i></b>. Karena kita punya istilah: lindungi produk dalam negeri. Tentu dalam hal ini berkaitan erat pula UMKM.</p><p style="text-align: justify;">Menurut Deryansha Azhary (eks <i>bassist</i> Vierratale) di marketing itu, kuncinya ada di 3 sampai 10 detik pertama. Singkatnya, pakai <b>rumus <i>marketing</i>: <i>problem</i> π <i>solution</i></b>. Bagi pedagang Tanah Abang yang begitu <i>on</i> di Tiktok Shop, misalnya, jangan cuma tawarkan, "Ayo kak, barangnya bagus ..." Tetapi gunakan rumus <i>marketing</i> tadi. Saya setuju dengan solusi Dery di tayangan <b><a href="https://www.youtube.com/watch?v=k2PpDP9N-J4">TvOne</a></b> itu. Karena zaman memang menggila. Kita pun harus 'gila' π Kalau lagi lihat Reels, saya juga lihat pedagang laki-laki promosiin tas perempuan dengan gaya yang aduhai memikat. Itu yang bikin calon konsumen bertahan menonton dan tertarik membeli.</p><p style="text-align: justify;">Kalau kalian bertanya pada saya, saat ini suka membeli barang di mana? Jelas, di toko daring yang ada di <i>e-commerce</i>. Pertama: tidak perlu keluar rumah. Kedua: pilih barang sesuka hati tanpa lelah berdiri alias bisa sambil rebahan atau sambil makan malam. Ketiga: tidak perlu malu jika menawar harga tidak disetujui pedagang. Keempat: pengiriman cepat dengan ongkir murah melalui jastip. Tapi bukan berarti saya tidak ke toko/pasar konvensional. Bakcang misalnya, makanan itu di Kota Ende cuma dijual luring di Pasar Mbongawani dengan stok terbatas (biasanya untuk pagi hari saja, siang sudah ludes).</p><p style="text-align: justify;"><u>Kesimpulan saya:</u></p><p style="text-align: justify;">Tidak apa-apa Tiktok Shop tetap ada. Tapi pemerintah Indonesia bisa menyiapkan regulasi yang baik untuk semua pihak. Sekaligus harus ada peningkatan kapasitas SDM agar bisa bersaing di era digital ini.</p><p style="text-align: justify;">Bagaimana menurut kalian?</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-46336518742522044372023-09-13T14:34:00.003+08:002023-09-13T14:34:17.766+08:00Modus Penipuan Daring Semakin Bervariasi<p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpN6SZb2WR_bPi9o-XHDqDZODX_ha3Zmbbf1w_bhsBBx7FCPOWyYs7q6HXW1fBXYzRrNpyI9KzER26pJ33g1QcpTaD230eZ23Mxno-RrkP0dLnsA3UP3HQNk8pe58yoMuMDiaQI61rpRrsmLkUYJJLyFcawoLSh_ePkCZlwvJ87zcBH26nG-UiGw/s1920/Modus%20Penipuan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpN6SZb2WR_bPi9o-XHDqDZODX_ha3Zmbbf1w_bhsBBx7FCPOWyYs7q6HXW1fBXYzRrNpyI9KzER26pJ33g1QcpTaD230eZ23Mxno-RrkP0dLnsA3UP3HQNk8pe58yoMuMDiaQI61rpRrsmLkUYJJLyFcawoLSh_ePkCZlwvJ87zcBH26nG-UiGw/w400-h225/Modus%20Penipuan.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Semakin tinggi nilai sumber daya manusia, maka semakin canggih teknologi yang ditemukan atau diciptakan (meskipun kata 'cipta' lebih suka saya gunakan untuk Allah SWT). Bukankah demikian seharusnya? Karena, teknologi ditemukan oleh manusia sebagai hasil dari kebudayaan dan peradaban. Thomas Alva Edison dikenal sebagai penemu bohlam lampu pijar, namun tidak boleh kita lupakan cikal bakalnya oleh Alessandro Volta. Teknologi Nikuba (<i>Niku Banyu</i>: ini air) oleh Aryanto Misel. Jan Koum dan Brian Acton, penemu/pendiri WhatsApp. Saya bisa menulis lebih banyak lagi para penemu, tapi kita cukupkan sampai di situ π</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Sedang proses <a href="https://www.tuteh.com/2023/09/kawasan-hutan-produksi-berbasis-wisata.html">Kawasan Hutan Produksi Berbasis Wisata Pendidikan di Desa Mbobhenga</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Sayangnya, di tengah kehidupan manusia saat ini, yang katanya canggih, masih banyak pula manusia yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk melakukan penipuan. Khususnya, penipuan daring.</p><p style="text-align: justify;">Era 2000-an, seorang wanita datang ke warung internet (warnet) tempat saya bekerja, lalu membeli dua <i>voucher</i> pulsa Simpati Nusantara nominal Rp 100.000. Dia menghilang ke warung telepon (wartel) tepat di sebelah warnet. Kenapa saya tahu dia ke wartel? Karena pada saat saya pergi ke wartel untuk menukar sejumlah uang, si wanita sedang mengantri untuk menelepon di depan salah satu Kamar Bicara Umum (KBU). Tidak lama, dia kembali ke warnet dan membeli 10 <i>voucher</i> pulsa. Bahkan, dia menggosok bagian abu-abu untuk membuka deretan angka <i>voucher</i>. </p><p style="text-align: justify;">Saya penasaran dan bertanya, "Kak, untuk apa beli <i>voucher</i> sebanyak ini? Mau kasih hadiah kah? Kok bagian abu-abunya digosok?"</p><p style="text-align: justify;">Dia menjawab, "Ini, saya tadi dapat SMS menang undian. Dapat dua puluh Juta. Kalau sudah kirim kode <i>voucher</i> ke mereka, nanti mereka kirimkan uangnya. Makanya tadi saya ke sebelah, telepon mereka, kasih tahu kode <i>voucher</i>."</p><p style="text-align: justify;">Yess. Itu salah satu modus penipuan zaman dulu. Tidak perlu saya ceritakan bagaimana lunglainya si wanita saat sadar bahwa dia ditipu.</p><p style="text-align: justify;">Lucunya, meskipun zaman sudah sedemikian canggih, masih ada pula pengguna internet yang tertipu. Modusnya, penipu mengabarkan sanak keluarga kecelakaan dan calon korban harus mengirim sejumlah uang untuk mempermudah proses di Kepolisian (kasihan Kepolisian, terus-terusan jadi korban kambing hitam para penipu ini). Di mana letak lucunya? Ya lucu! Yang menipu justru tinggal nun jauh di sana, di Sidrap, yang saat digerebek pihak Kepolisian malah sembunyi atau lari tunggang-langgang ke kebun. π Sedangkan korban mereka, bisa jadi masyarakat golongan ekonomi atas, yang sehari-hari berkendara mobil pribadi.</p><p style="text-align: justify;">Saat ini, modus penipuan daring jauh lebih bervariasi.</p><p style="text-align: justify;">Skema ponzi (modus investasi palsu) yang sangat marak di Kota Ende pada era Covid-19 adalah New Epoch. Luar biasa New Epoch ini. Sampai-sampai ada yang tertipu hingga puluhan Juta Rupiah. Itu baru satu orang. Sedangkan yang terjebak dalam New Epoch ini bisa ratusan ribu orang. Paling enak tentu saja orang-orang yang paling pertama tahu. Paling susah tentu saja orang-orang yang paling terakhir tahu. Semacam bisnis kaki-kaki ... kaki paling bawah baru merintis, eh sudah tertipu. Padahal kerjanya mudah loh, cuma menonton Youtube! Haha π</p><p style="text-align: justify;">Ada lagi modus lain. Si penipu menghubungi calon korban menggunakan aplikasi antara lain WhatsApp. Menggunakan bahasa Inggris yang fasih dan mencomot nama perusahaan <i>marketing</i> ternama, mereka menawarkan calon korban menjadi <i>freelancer</i>. Kerjanya gampang. Tinggal memberi <i>review</i> tentang suatu hotel, tempat wisata, dan lain sebagainya yang mereka tawarkan. Untuk membayar tugas pertama, mereka akan meminta calon korban menggunakan Telegram. Di Telegram ini, calon korban dimasukkan ke dalam grup. Semua berjalan normal, sampai kemudian ada ketentuan melakukan deposit atau investasi sejumlah uang. Di sini, jika tidak segera cabut, calon korban akan menjadi korban penipuan daring sesungguhnya.</p><p style="text-align: justify;">Dan saya menemukan modus terakhir ini. Tertawa sendiri sambil membalas pesan si penipu dengan sopan. Dan mengucapkan terima kasih. <i>Screen shoot</i>-nya tidak saya tampilkan. Karena lebih baik kalian cukup tahu saja bahwa yang macam begini bisa terjadi pada siapa saja.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Yang muda yang memilih, <a href="https://www.tuteh.com/2023/09/pemilih-pemula-cerdas-kuasai-literasi.html">Kuasai Literasi Digital</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Penipu akan bekerja dengan berbagai cara, dengan berbagai modus, dengan segudang janji-janji manis. Jangan sampai kita tertipu.</p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #d9ead3;">Ingat, bekerja keraslah untuk mendapatkan uang. Karena uang akan datang pada orang-orang yang bekerja dengan kesungguhan hati.</b></p><p style="text-align: justify;">Semoga postingan ini bermanfaat untuk kita semua. Biasanya kita merasa cerdas dan sudah sangat canggih, merasa tidak mungkin dengan mudahnya tertipu. Tapi pada kondisi tertentu, bisa saja pikiran kita terbagi, atau atas kondisi psikis tertentu, kita mempercayai para penipu. Jadilah ... kita tertipu. Jangan sampai, ya! Ingat, kita sudah bekerja sangat keras untuk mengumpulkan uang. Yang normal-normal saja lah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-37957116252813254242023-09-09T20:02:00.000+08:002023-09-09T20:02:09.237+08:00Kawasan Hutan Produksi Berbasis Wisata Pendidikan di Desa Mbobhenga<p style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh_cKJPRBBC_4Oqe2ujTIw1ZGfAhi5RQnFt0yuA5XUuuqKReOvD1TEANyOtmjNCkbJApGJVzruMEtFMnNyJRT-LzBiDqoaitFgAXrmAZb3HNXZYd5hYw6t-FQb_YK3PHm0q49_Hu4MKtTFIg3xsHxndz3EXpMXWEMa06bs2rLEfVAakKLkpzjEIA/s1920/KAWASAN%20HUTAN%20PRODUKSI%20BERBASIS%20WISATA%20PENDIDIKAN.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh_cKJPRBBC_4Oqe2ujTIw1ZGfAhi5RQnFt0yuA5XUuuqKReOvD1TEANyOtmjNCkbJApGJVzruMEtFMnNyJRT-LzBiDqoaitFgAXrmAZb3HNXZYd5hYw6t-FQb_YK3PHm0q49_Hu4MKtTFIg3xsHxndz3EXpMXWEMa06bs2rLEfVAakKLkpzjEIA/w400-h225/KAWASAN%20HUTAN%20PRODUKSI%20BERBASIS%20WISATA%20PENDIDIKAN.jpg" width="400" /></a></p><p></p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #f4cccc;">Desa Mbobhenga</b>, <b style="background-color: #fff2cc;">Kecamatan Nangapanda</b>, <b style="background-color: #d9d2e9;">Kabupaten Ende</b>. 1 Agustus 2023 saya dan Booya harus bertanya pada penduduk Nangapanda perihal lokasi desa ini. Sayangnya, beberapa penduduk tidak mengetahui lokasi desa, bahkan mengaku baru pertama kali mendengar nama Desa Mbobhenga. Ah, mungkin mereka <i>ata mai</i> alias pendatang yang menetap di pusat kecamatan Nangapanda. Pada akhirnya skill malu bertanya sesat di jalan tetap bisa diandalkan hingga kami tiba di Kantor Desa Mbobhenga. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNtP_11w4qwJ9DtYfterC8sPS6Dkcd01eB4dJ22F9S9nwJYX24KZABVKITFmEl5bwZvV8zYLHI0jKnA3J-5WYSJ7p1jQb6OHEySll--qFwv79qzQthpM2tXn2s93bawTVy8XjZvUFGlSF7i9zKIEAplfROQwiAwZ8fSV4rrQub3RStDJ3evWlvng/s862/Mbobhenga_Pet-removebg-preview.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="289" data-original-width="862" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNtP_11w4qwJ9DtYfterC8sPS6Dkcd01eB4dJ22F9S9nwJYX24KZABVKITFmEl5bwZvV8zYLHI0jKnA3J-5WYSJ7p1jQb6OHEySll--qFwv79qzQthpM2tXn2s93bawTVy8XjZvUFGlSF7i9zKIEAplfROQwiAwZ8fSV4rrQub3RStDJ3evWlvng/w400-h134/Mbobhenga_Pet-removebg-preview.png" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;">Kali ke-2 ke Desa Mbobhenga (hari ini: Sabtu, 9 September 2023), kami tidak perlu kebingungan bertanya pada penduduk, tinggal tarik gas terus-menerus ke Kantor Desa Mbobhenga. Iya, jangan kendor tarikan gas karena kantor alias pusat pemerintahan desa ini terletak di lokasi paling puncak area tersebut. Desa Mbobhenga terletak di Jalan Jurusan Puukungu-Maukaro, Tendambepa. Jarak dari Kota Ende ke Desa Mbobhenga sekitar 46 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 10 menit. Tapi waktu tempuh ini bisa lebih cepat, bisa juga lebih lambat, tergantung kecepatan <i>speedometer</i>.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Hmmm wajib tahu, <a href="https://www.tuteh.com/2023/09/pemilih-pemula-cerdas-kuasai-literasi.html">Pemilih Pemula Cerdas Kuasai Literasi Digital</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Urusan saya di Desa Mbobhenga adalah meliput kegiatan <b style="background-color: #cfe2f3;">Uma Rema Class</b>. <b>Uma Rema Class merupakan tim kelas kreatif yang berbasis di Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Flores (Uniflor). Tim ini adalah salah satu tim penerima bantuan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) 2023 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi pada Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI)</b>. Tim lainnya yang juga mendapat bantuan yang sama adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Faperta Uniflor.</p><p style="text-align: justify;">Kegiatan hari ini adalah evaluasi sekaligus penjemputan 10 anggota Uma Rema Class untuk kembali ke kampus. Tapi 2 bulan ke depan mereka akan tetap melanjutkan kegiatan, terutama menyelesaikan program-program desa dan UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Kabupaten Ende. Selain Dosen Pembimbing sekaligus Dekan Faperta Uniflor Dr. Sri Wahyuni, S.P., M.Si., hadir juga Kaprodi Agroteknologi Agustinus J. P. Anasaga, S.P., M.P., Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Mardiah Sarah, S.P., M.P., Penjamin Mutu Internal Faperta Faperta Josina I. B. Hutubessy, S.P., M.Si., Kepala Desa Mbobhenga Bruno Goa beserta jajarannya, Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Kabupaten Ende Yoseph Th. Dasi Muda, S.Hut., M.Si. beserta jajarannya, mosalaki/tokoh adat setempat, Kelompok Jasa Keliling (Jasling), dan perwakilan masyarakat Desa Mbobhenga.</p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #d9ead3;">2 program utama URC yang telah terlaksana adalah penataan <i>Camping Ground</i> dan Jalur <i>Trekking</i></b>. 2 program utama tersebut dilaksanakan sebagai pengembangan dari hutan wisata berbasis pendidikan serta adanya rencana Mbobhenga Eco Green Park yang menyediakan Camping Ground, Wisata Herbarium, dan juga edukasi tentang hutan. <i>Alhamdulillah</i>, tadi setelah selesai kegiatan di kantor desa kami meluncur ke <i>Camping Ground</i>-nya.</p><p style="text-align: justify;">Menarik. Sangat menarik. Bagaimana para pihak berkolaborasi (Uma Rema Class, Pemerintah Desa Mbobhenga, dan UPT KPH) menjadikan hutan sebagai lokasi wisata yang mengutamakan sisi edukasi. Jujur, saya suka <i>Camping Ground</i>-nya. Terbayang jika kamar mandi sudah selesai dibangun, ada titik api unggun dan tempat barbeku, mungkin bisa pula disiapkan dapur umum, serta lapak-lapak pedagang sebagaimana yang diungkapkan oleh Pak Yos dari UPT KPH tadi. Oh ya, tentu saja direncanakan akan disiapkan panggung bagi yang ingin berkegiatan, semacam malam hiburan bersama tamu, atau malam hiburan oleh murid sekolah yang melakukan kemping di situ.</p><p style="text-align: justify;">Ini bermakna SDM harus digenjot. Eh, diasah. Agar masyarakat Desa Mbobhenga mampu berdikari dan memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan taraf ekonomi.</p><p style="text-align: justify;">Kalau soal SDA, jangan ditanya lagi. </p><p style="text-align: justify;">Sebenarnya di Kabupaten Ende sudah ada hutan wisata yaitu Kebesani. Tapi nampaknya kurang dikelola dengan baik sehingga gaungnya agak memudar saat ini. Sebagai masyarakat, saya berharap kawasan hutan produksi di Desa Mbobhenga kelak benar-benar 'menjadi' hutan produksi berbasis wisata pendidikan. Banyak hal yang harus dibenahi:</p><p style="text-align: justify;">1. Peningkatan <i>skill</i>/SDM.</p><p style="text-align: justify;">2. Pembangunan unsur pendukung wisata hutan.</p><p style="text-align: justify;">3. Penambahan sarana wisata edukasi.</p><p style="text-align: justify;">Sarana wisata edukasi ini selain Jalur <i>Trekking</i> dengan pohon-pohon yang diberi papan nama (Uma Rema Class sudah menyiapkan papan-papan nama, tapi masih belum dipasang) dan Wisata Herbarium, bisa juga ditambah dengan <b>Rumah Sejarah dan Budaya</b>. Bisa disiapkan satu bangunan kecil (semacam rumah panggung juga boleh) yang di dalamnya memuat barang-barang bersejarah, jika ada: foto-foto desa sejak awal sampai sekarang, struktur adat, dan alat tenun. Alat tenun ini bisa menggunakan <i>lopo</i> dengan atraksi menenun yang dipertontonkan kepada pengunjung.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Sudahkah kalian pahami <a href="https://www.tuteh.com/2023/01/yuk-pahami-whistleblower-dan-justice.html">WhistleBlower dan Justice Collaborator?</a></i></b></p><p style="text-align: justify;">Itu sih yang terlintas di benak saya. π Karena setiap wilayah di Indonesia pasti punya sejarah dan budayanya kan? Boleh juga ditambahkan dengan buku panduan bagaimana tempat wisata ini berdiri.</p><p style="text-align: justify;">Yang jelas, saya salut pada Uma Rema Class dan kegigihan mereka membangun Negeri. Menjadikan Indonesia <b style="background-color: #d0e0e3;">Gemah Ripah Loh Jinawi</b>. Kelak nanti tempat ini sudah dibuka untuk umum, yuk, ramai-ramai kita nge-<i>camp</i> di sana! Kalau bukan kita yang meramaikan dan memperkenalkan tempat wisata di daerah sendiri ... siapa lagi?</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-88026636940496578382023-09-03T18:04:00.004+08:002023-09-03T18:04:38.673+08:00Pemilih Pemula Cerdas Kuasai Literasi Digital<p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHQ1opgVCNHbl3mEWiveqW1kp_sy2pPw6FCbBkeHzKw0ZQO3xQPdTpOr4r-Epsat-tWq89S8YnA6iti0-Zn7GEZMBf7XvfZd9BrLnXriwiFSTqWONwY3AO10k-wo8E-vrymaXyVPFClT22fkfFLlGmiyLbhJmSqDM5Q_UHzoQU017QhmMFwi2LIQ/s1600/Pemilih%20Pemula%20Cerdas%20dan%20Media%20Sosial.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHQ1opgVCNHbl3mEWiveqW1kp_sy2pPw6FCbBkeHzKw0ZQO3xQPdTpOr4r-Epsat-tWq89S8YnA6iti0-Zn7GEZMBf7XvfZd9BrLnXriwiFSTqWONwY3AO10k-wo8E-vrymaXyVPFClT22fkfFLlGmiyLbhJmSqDM5Q_UHzoQU017QhmMFwi2LIQ/w400-h225/Pemilih%20Pemula%20Cerdas%20dan%20Media%20Sosial.jpeg" width="400" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #ffd966;">Gerakan Cerdas Memilih</b> - Menuju Pemilih Cerdas oleh <b style="background-color: #cfe2f3;">Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI)</b> telah bergaung sejak Mei 2023 (<i>correct me if I'm wrong</i>). Demikian pula dengan RRI Ende. Dari laman <a href="https://www.rri.co.id/daerah/250453/rri-ende-sukses-gelar-variety-show-gerakan-cerdas-memilih"><b>RRI</b></a>, Kepala LPP RRI Ende Burhanudin Ramadlan mengaku, Gerakan Cerdas Memilih yang dilaksanakan ini diharapkan mampu memberikan edukasi dan informasi terkait dengan pemahaman soal pemilu, politik yang sehat, jujur, dan seimbang kepada pemilih pemula. RRI sebagai lembaga penyiaran publik bertanggung jawab untuk mengejawantahkan etika politik melalui berbagai materi termasuk melalui <i>talkshow</i> Gerakan Cerdas Memilih.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Asyik nih baca ini: <a href="https://www.tuteh.com/2023/07/wah-indonesia-sedang-ramai-sekali.html">Wah Indonesia Sedang Ramai Sekali</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Minggu, 3 September 2023, t<i>alkshow</i> tentang pemilih pemula lagi-lagi digelar oleh RRI Ende. Kali ini tema yang diangkat adalah <b style="background-color: #d9ead3;">Pemilih Pemula Pemilu & Media Sosial</b>. Narasumbernya Izmir Rizaldi dari KPU Ende, dan saya. Menariknya, kegiatan ini diisi dengan jalan sehat, dan berbagai hiburan oleh Yusta Yunita, Rapper Family, Diva, Sanggar Kunebara Syuradikara, dan Theo Silla dengan hits Laskar Ana Fua. Tentu saja, bertabur hadiah menarik. </p><p style="text-align: justify;">Saat diminta menjadi narasumber kegiatan tersebut, saya langsung membikin <i>slide</i> (presentasi). Pasti kalian bergumam, "Wah, semangat sekali ya, Anda?" Haha. Pemilu 2024 yang dikaitkan dengan pemilih muda dan media sosial, bikin gemas-gemas bergembira begitu π Karena saya paling senang berbicara tentang <b style="background-color: #ead1dc;">literasi digital</b>.</p><p style="text-align: justify;">Proses dan pesta demokrasi sudah di depan mata. Dalam hitungan bulan rakyat Indonesia akan bertemu tanggal 14 Februari 2024. Pada tanggal itu, Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia akan dipilih untuk masa jabatan 2024-2029. Berkaca dari pesta demokrasi sebelum-sebelumnya, belajar dari pengalaman, kita tahu bahwa masa kampanye hampir selalu diramaikan berita hoaks dan konten mengandung ujaran kebencian. <i>Yess, hoax and hate speech</i>. Pemilih pemula cerdas setidaknya harus kuasai literasi digital untuk bisa menangkal hoaks dan ujaran kebencian. </p><p style="text-align: justify;">Literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan konten/informasi digital. Karena Pemilu 2024 didominasi oleh Gen Z dan Milenial yang rata-rata setiap hari menggunakan internet untuk bersosialisasi dan berkomunikasi, maka dua generasi ini harus diberikan pemahaman tentang penggunaan media sosial yang lebih bijaksana. Tapi sesungguhnya Gen Z dan Milenial (menurut saya) 80% paham tentang literasi digital karena dalam beberapa tahun terakhir kegiatan yang berkaitan dengan literasi digital dilakukan secara <i>massive</i> di Indonesia untuk kalangan pelajar dan mahasiswa.</p><p style="text-align: justify;">Lantas, siapa yang harus diwaspadai?</p><p style="text-align: justify;">Kaum ibu dan kaum bapack. Meskipun tidak semua. Catat, ya. Tidak semua.</p><p style="text-align: justify;"><i>Sorry to say</i>. Faktanya demikian. Saya melihatnya sebagai gegar budaya atau keterkejutan budaya atau <i>culture shock</i>. Mereka-mereka yang disebut Gen X dan Baby Boomers, belum mengenal internet (apa lagi media sosial) saat mereka butuh media untuk menyampaikan pendapat (di masa remaja). Kebebasan berekspresi pun belum sebebas sekarang. Adanya media sosial bak angin segar bagi mereka untuk menunjukkan eksistensi diri, termasuk pendapat. Sayangnya, sering saya temui mereka tidak membaca keseluruhan suatu berita/postingan di media sosial, terjebak pada judul yang memancing, dan akhirnya berkomentar dengan kalimat-kalimat yang menurut saya agak di luar nurul. </p><p style="text-align: justify;">Menyikapi hal ini, literasi digital selayaknya diperuntukkan untuk semua kalangan. Tujuannya, agar rakyat Indonesia mampu melakukan <i>think before posting</i> dan saring sebelum <i>sharing</i>. Kenapa demikian? Karena ada istilah <i>digital safety</i>. Semacam pakai helem agar jika terjadi sesuatu saat berkendara setidaknya kepala (salah satu bagian vital tubuh) terlindungi. Rakyat Indonesia perlu mawas diri agar tidak terprovokasi judul berita dan konten ujaran kebencian, mampu menahan diri untuk tidak instan membagikan berita hoaks dan konten mengandung ujaran kebencian. Terutama pada masa kampanye. Kata Bang Napi, waspadalah ... waspadalah!</p><p style="text-align: justify;">Memangnya ada akibat hukumnya?</p><p style="text-align: justify;">Ada dong.</p><p style="text-align: justify;">Ketentuan tentang hoaks dimuat dalam Pasal 28 ayat (1) j.o. Pasal 45 A Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yaitu: "Setiap orang yang menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1Milyar."</p><p style="text-align: justify;">Ketentuan ujaran kebencian dimuat dalam Pasal 28 ayat (2) j.o. Pasal 45A Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik: "Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1Milyar."</p><p style="text-align: justify;">Mengingat dampaknya yang sangat besar bagi masyarakat, maka ujaran kebencian ditetapkan sebagai tindak pidana oleh kepolisian Indonesia melalui surat edaran tentang ujaran kebencian pada 8 Oktober 2015 bernomor SE/06/X/2015.</p><div style="text-align: justify;">Ngeri kan? π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><p style="text-align: justify;">Sebelum menutup postingan ini, izinkan saya mengajak kita semua (mengajak diri saya sendiri juga haha) agar lebih cerdas memilih.</p><p style="text-align: justify;">1. Pilihlah calon pemimpin dengan visi dan misi yang sejalan dengan keinginan kalian.</p><p style="text-align: justify;">2. Memilih bukan karena paksaan apa lagi uang.</p><p style="text-align: justify;">3. Jangan memilih calon pemimpin karena kekerabatan.</p><p style="text-align: justify;">4. Pemilih pemula, ayo sukseskan Pemilu 2024.</p><p style="text-align: justify;">5. Pemilih pemula cerdas, kuasai literasi digital.</p><p style="text-align: justify;">Semua aman, semua senang. Iya kan? Iya dong! Dan saya berharap, <i>talkshow</i> bersama RRI Ende tadi dapat memberi manfaat bagi banyak orang, baik peserta yang mengikuti rangkaian kegiatan, maupun yang menontonnya di Youtube. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-3867064785118526682023-07-26T16:49:00.002+08:002023-07-26T16:49:19.075+08:00Wah Indonesia Sedang Ramai Sekali <p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTXhjtQ05J8HW342F7qd1Mw5jF3CUafKI-sCYbDgaa9UU2brF1Hf6u-8RfRVFUDZ6URH5F2CSJJKYAtE6hBNUluepcOwszYRCr6oOJwmyGNCh_yUdjy0HRVfIDCfjddAHoTMSKAG5vsUIkPfn5X4FVHuqmGueQAeqpQ5qIapKFw44RvgmZf4DIMw/s1920/Indo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTXhjtQ05J8HW342F7qd1Mw5jF3CUafKI-sCYbDgaa9UU2brF1Hf6u-8RfRVFUDZ6URH5F2CSJJKYAtE6hBNUluepcOwszYRCr6oOJwmyGNCh_yUdjy0HRVfIDCfjddAHoTMSKAG5vsUIkPfn5X4FVHuqmGueQAeqpQ5qIapKFw44RvgmZf4DIMw/w640-h360/Indo.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Seorang perempuan, dalam berbagai <i>podcast</i> yang dihadiri, menutur kisah hidupnya. Meylisa Zaara tidak pernah menyangka rumah tangganya hanya seumur jagung. Menurutnya, sang suami ternyata penyuka sesama jenis (<i>gay</i>). Sama seperti yang dikatakan Meylisa, saya pribadi tidak pernah bermasalah dengan LGBTQ+. Itu hak mereka. Tetapi, setidaknya si laki-laki tidak perlu berpalsu-palsu kawin dengan seorang perempuan, lantas menghancurkan perasaan perempuan yang dijadikan isteri itu, yang telah bucin setengah mampus. Iya kan? Bagaimana perasaannya, bagaimana kehidupannya, bagaimana dia menyembuhkan diri? Sungguh kasihan. Yang harus dilakukan Meylisa adalah berjuang untuk bangkit dan melanjutkan hidup. Dan dia telah bertindak benar untuk mengungkap hal ini pada publik agar menjadi pelajaran bagi perempuan lain di Indonesia, mungkin di dunia.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Bagus dibaca: <a href="https://www.tuteh.com/2023/07/tantangan-menulis-kreatif-dengan-teknik.html">Tantangan Menulis Kreatif Dengan Teknik 3 Paragraf</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Dari Bogor datang kisah dari seorang laki-laki bernama Fahmi Husaeni yang kawin dengan Anggi Anggraeni. Sehari setelah akad nikah, pada siang/sore hari, Anggi pamit hendak bertemu pengantar COD ayam geprek. Mereka bahkan sempat <i>video call</i> saat Anggi pergi ke depan gang (mungkin, atau depan jalan) untuk bertemu pengantar ayam geprek ini. Sejak saat itulah Fahmi kehilangan kontak dengan Anggi. Segala upaya dilakukan untuk mencari Anggi. Orang pintar (bukan dokter, tapi dukun), bertanya sana-sini, dan melapor ke pihak kepolisian. Ternyata Anggi melarikan diri alias kabur bersama mantan pacar (yang mungkin bahkan masih berstatus pacar). Kisah panjang kekecewaan Fahmi sungguh menyayat hati. Resepsi dengan biaya besar yang telah dikeluarkan pun batal, Fahmi membakar undangan resepsi itu, dan menyatakan bahwa Anggi bukan lagi isterinya. Mantap. </p><p style="text-align: justify;">Kisah lain datang dari Cirebon di mana seorang perempuan diperkosa oleh tunangan dan calon mertua (bapak dari tunangannya sendiri). Dijodohkan, diajak bekerja pada toko milik tunangan dan orangtuanya, lalu diperkosa. Hei hei hei ... setega itukah? Tapi ini masih belum cukup saudara-saudara! Karena masih dari Cirebon seorang oknum polisi melakukan kekerasan kepada anak sambung hingga tega memperkosanya. Kasus ini terungkap dari laporan ibu korban. Korban disebut menerima kekerasan fisik pada 25 Agustus 2022 dan mengalami kekerasan seksual pada 5 September 2022. Konon oknum tersebut dihukum sekitar 1,5 tahun penjara sementara tuntutan jaksa adalah 15 tahun penjara. Dengan demikian kasus ini bergulir ke tingkat banding.</p><p style="text-align: justify;">Mari kita tarik nafas dulu ... rasanya sungguh di luar nurul.</p><p style="text-align: justify;">Tapi di Indonesia masih banyak orang baik berhati mulia. Salah satunya dokter Richard. Dalam <i>podcast</i>-nya, dokter Richard mewawancarai Farel. Semalam saya menontonnya dan berlinang air mata. Sejak lahir Farel tinggal bersama neneknya karena papanya dipenjara, lalu saat usia 3 bulan mama si Farel ini kemudian kawin lagi dan meninggalkan Farel bersama sang nenek. Kakeknya pun sudah kawin lagi. Praktis Farel hanya tinggal bersama nenek. Yang diinginkan Farel hanyalah pengakuan dan kasih sayang dari kedua orangtua. Tapi ternyata dirinya seolah-olah tidak diinginkan oleh kedua orangtua sendiri. Farel berjuang, bangkit, menjadi anak yang soleh dan berprestasi. Dokter Richard lalu mengutarakan niatnya mengasuh Farel. Semua utang dilunasi dan Farel akan dibiayai kuliahnya, terutama masuk Fakultas Kedokteran UI. Tantangan dokter Richard disambut Farel dengan <i>Insya Allah</i>. Ah, anak ini luar biasa.</p><p style="text-align: justify;">Anak yang juga luar biasa adalah Fadia, asal Jambi. Ia dan kakaknya (Fadila) memperjuangkan nama baik dan hak si nenek. Mereka dilaporkan oleh Kabag Hukum Pemkot Jambi ke Polda Jambi karena mengkritik karena ingin memperjuangkan hak rumah si nenek. Ah, panjang sekali perjalanan mereka berdua: sepuluh tahun berjuang. Kalian bolehlah menontonnya di Uya Kuya TV. Fadia ini masih kecil tapi dia sangat cerdas. </p><p style="text-align: justify;"><b><i>Yuk dibaca: <a href="https://www.tuteh.com/2023/01/atasi-krisis-moral-dengan-lebih.html">Atasi Krisis Moral Dengan Lebih Mengenal Diri Sendiri</a>. </i></b></p><p style="text-align: justify;"><i>Multitasking</i> (sambil bekerja, sambil mendengar <i>podcast</i>) adalah kebiasaan saya sehari-hari. Dari itulah saya jadi tahu begitu banyak peristiwa di Indonesia yang mungkin terlewatkan oleh media-media <i>mainstream</i>. Bahkan, saya terkejut karena para selebriti pemilik <i>podcast</i> tidak hanya mewawancarai narasumber baik yang viral maupun yang tidak viral (tapi menohok), mereka pun bersedia membantu tanpa biaya. Uya, misalnya, yang bersedia memberikan bantuan hukum kepada narasumber yang membutuhkan. Sama halnya Hotman Paris. Atau dokter Richard yang saking tersentuhnya bersedia menjadi orangtua asuh bagi Farel. Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka dan semoga semakin banyak orang Indonesia yang terbantu.</p><p style="text-align: justify;">Semoga bermanfaat.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-18106639.post-65271099069220719682023-07-08T13:21:00.003+08:002023-07-08T13:21:47.632+08:00Belajar Bersama Mahasiswa Promat di Box Cafe<p style="text-align: justify;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0_sGZTWTe6TS6ja0vWyejhHOKtnPuDJQEy-oB21ldV9BwAYnZprrBHmrULEqDxfJXJGVsun_WlUPsA_rGJhOuI8tooAEvwQXRbY8Dsw-ovi2vsEdNcwt7M1z5hQV9IqdUWyALDO0lyKXgut9nAEhCWmU4QpwmjVdoN9sDgQWLHv6Xr8ooVEKOTg/s1920/Box%20Cafe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0_sGZTWTe6TS6ja0vWyejhHOKtnPuDJQEy-oB21ldV9BwAYnZprrBHmrULEqDxfJXJGVsun_WlUPsA_rGJhOuI8tooAEvwQXRbY8Dsw-ovi2vsEdNcwt7M1z5hQV9IqdUWyALDO0lyKXgut9nAEhCWmU4QpwmjVdoN9sDgQWLHv6Xr8ooVEKOTg/w640-h360/Box%20Cafe.jpg" width="640" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;"><b style="background-color: #ea9999;">Program Studi Pendidikan Matematika</b> (Promat), <b style="background-color: #d9ead3;">Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan</b> (FKIP), <b style="background-color: #d0e0e3;">Universitas Flores</b> (Uniflor) baru-baru ini mendapatkan dana dari <b style="background-color: #ffe599;">Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia</b> (Kemendibudristek RI). Secara kelembagaan, Promat adalah yang paling pertama (di Uniflor) menerima dana Program Kompetisi - Kampus Merdeka (PK-KM) Kemendibudristek RI. Secara tim, kolaborasi antara dosen dan mahasiswa Uniflor telah langganan lolos seleksi untuk dana-dana serupa. Menjadi penerima dana tentu merupakan tanggung jawab besar. Oleh karena itu berbagai program berkaitan pun mulai dilaksanakan oleh Promat. Diantaranya adalah pengajaran dosen praktisi.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Coba dibaca: <a href="https://www.tuteh.com/2023/07/bikin-konten-jangan-sampai-ngoyo-dan.html">Bikin Konten Jangan Sampai Terlalu Ngoyo dan Salah Kaprah</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;"><b>Program Praktisi Mengajar adalah bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek RI agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen perguruan tinggi agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring. Melalui Program ini, diharapkan lulusan dapat memperoleh ilmu dan kecakapan yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan di dunia kerja.</b></p><p style="text-align: justify;">Pater Johanes Wadu, SVD atau karib disapa Pater Yohan, nama yang tidak asing lagi di dunia kreatif terutama teater. Ia merupakan salah seorang dosen praktisi yang berkolaborasi dengan dosen Promat dalam Mata Kuliah Matematika Ekonomi. Pater Yohan membangun Box Cafe, sebuah kafe dengan konsep luar biasa. Pengunjung tidak saja dapat menikmati suasana kafe yang tenang dan asri tetapi juga dapat mengasah kreativitas dengan menyewa studio yang disediakan (studio <i>podcast</i>, rekaman/musik, maupun video). Di hadapan mahasiswa, Pater Yohan menjelaskan tentang bagaimana mahasiswa harus mampu melihat peluang usaha dan memperhitungkan untung-rugi jika ingin membuka usaha.</p><p style="text-align: justify;">Sudah dua kali saya datang ke Box Cafe. Pertama saat awal buka (sekitaran tahun 2021, lalu hari ini bersama Promat. Kesan saya tetap sama. Kafe ini super <i>instagenic</i> dan menggairahkan hati untuk berfoto.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWkS-C9hgJim24_TMi2jjlL3-8kTrxwH1uChZQVfpRGj78dQahR3evKls1YX5Mj_3kNbIVVTLEm1ALa57g-85ieTUguQFofyNuyc56L6w4HMYuLEjDai8FE3x1z1059SXOdAUz8UumjMBxzQdH1jWtZfFAWqdZU6I7sz8sOWKZIlN1gK3DOMWQoQ/s4592/P1040069.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="4592" data-original-width="3448" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWkS-C9hgJim24_TMi2jjlL3-8kTrxwH1uChZQVfpRGj78dQahR3evKls1YX5Mj_3kNbIVVTLEm1ALa57g-85ieTUguQFofyNuyc56L6w4HMYuLEjDai8FE3x1z1059SXOdAUz8UumjMBxzQdH1jWtZfFAWqdZU6I7sz8sOWKZIlN1gK3DOMWQoQ/w480-h640/P1040069.JPG" width="480" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSbB5IMds7IIqXILVhvMEKw7dkwDxqkQ8hR30ltrw8UQh2CvC_wt91p92kchqMXP2xwQAH7GdH18uHZNwOgfe-IwnFRL4Xp6mKkO4PnSLDXGH7Gr4hprhrz51Zu-AFLBbsYajz6KFE_v1upffpqqAbyT9J-jeVv-7VsrolWgMrT6b5g-hrJ_JWQA/s1000/7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSbB5IMds7IIqXILVhvMEKw7dkwDxqkQ8hR30ltrw8UQh2CvC_wt91p92kchqMXP2xwQAH7GdH18uHZNwOgfe-IwnFRL4Xp6mKkO4PnSLDXGH7Gr4hprhrz51Zu-AFLBbsYajz6KFE_v1upffpqqAbyT9J-jeVv-7VsrolWgMrT6b5g-hrJ_JWQA/w640-h480/7.jpg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5SHeTe9YFlnVeBrsxb6z28FcHSnwHzhfrJmKdlJl5FfQY1kksFvZ0Nv0YbFLt1-NDdAA9CGR8QyiKcybgIHsc1xSqRA8jcrt5zFcqDOFM0qi8NzNF72rIGURAJNfZ57xIp56Vfa8_cq4bkJR4xyK-u_RJS_umgtdaieG-wLCm1LKs9xezIgHeEQ/s1000/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5SHeTe9YFlnVeBrsxb6z28FcHSnwHzhfrJmKdlJl5FfQY1kksFvZ0Nv0YbFLt1-NDdAA9CGR8QyiKcybgIHsc1xSqRA8jcrt5zFcqDOFM0qi8NzNF72rIGURAJNfZ57xIp56Vfa8_cq4bkJR4xyK-u_RJS_umgtdaieG-wLCm1LKs9xezIgHeEQ/w640-h480/8.jpg" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><p style="text-align: justify;">Kekuatan <i>quotes</i> tersaji indah. Mendengar bagaimana awal mula Pater Yohan membangun tempat ini membikin saya terkagum-kagum. Inspiratif!</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Betul, <a href="https://www.tuteh.com/2023/01/satu-pekerjaan-saja-memang-tidak-pernah.html">Satu Pekerjaan Saja Memang Tidak Pernah Cukup</a>.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Setelah menyesap secangkir teh dan sepiring sosis <i>roll</i>, saya pun pamit lebih dulu pulang. Lagi pula kegiatan yang berlangsung selama dua jam pun telah selesai. Suatu saat saya pasti akan kembali ke Box Cafe bersama Buya. Ya, selama ini kami selalu nongkrong di K3, kafe milik Makcik Rossa di Pantai Kotaraja (dan belum saya <i>review</i> di blog!). Sesekali boleh lah yang adem-adem kayak di Box Cafe.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Cheers.</i></p>Tutehhttp://www.blogger.com/profile/00293243762676060832noreply@blogger.com0