Prynt, The Print Pocket


Akhir Desember 2017, tepatnya seminggu sebelum Natal 2017, datanglah teman traveler dari Bali. Mereka sekeluarga: Eko, Diana, dan Lala, mengendarai mobil alias jalan darat. Jadi mereka sudah keliling-keliling beberapa wilayah di sekitar Pulau Flores dan memutuskan untuk ngetem sehari dua di Ende. Keren lah keluarga ini. Bikin iri maksimal. Di Ende, mereka menginap di rumah teman saya Mukhlis A. Mukhtar yang kebetulan waktu rumah yang dibangunnya itu kelar, dia malah pergi ke Malang untuk melanjutkan kuliah S3 (doktor), diangkutnya pula istri dan anaknya (Lucy dan Auriel) hehe. Praktis rumah kosong itu dimanfaatkan untuk Eko, Diana, dan Lala.

Lalu, apa hubungannya sama Prynt?

Sabar donk ...

Hari terakhir Eko, Diana, dan Lala di Ende, kami pun memanfaatkan waktu tersisa untuk mengisi air di bak kamar mandi ahahaha. Bukan, bukan itu. Kami memanfaatkan waktu tersisa sebelum mereka berangkat ke Labuan Bajo dengan foto-foto. Keluarga ini memang memersiapkan kamera polaroid untuk setiap kesempatan dimana hasilnya bakal mereka serahkan ke orang lokal. Kemarin fotonya diberikan ke saya satu, dan satunya lagi ditempel di pigura foto di rumah Mukhlis. Tentu dengan sedikit ucapan bla bla. Dan itu amat sangat berkesan.

Bersama Eko, Diana, dan Lala ... Nyelip Thika juga haha.

Hasil fotonya, beserta tulisan tangan Lala, masih saya simpan di dompet. Pengalaman dan kenangan ini akan menjadi cerita seru untuk anak cucu kelak hihi.
 
Kamera polaroid itu mengingatkan saya pada Prynt. Eh ... kebalik dink! Prynt mengingatkan saya pada kamera polaroid itu. Bedanya adalah Prynt merupakan printer mini yang dapat langsung mencetak foto dari gadget (Android, ect). Fungsinya mirip dengan kamera polaroid, bedanya dengan Prynt, kita tidak butuh kamera polaroid karena fotonya tersimpan aman di gadget dan tinggal cetak saja. Dilansir dari situs resminya, Prynt mengubah gadget kalian menjadi kameran instan. Okay ... polaroid. Meskipun tidak penting-penting amat, tapi kita membutuhkannya juga. Hayo ngaku.
 
Bagi para traveler, Prynt kece badai dan sangat praktis. Apalagi traveler yang punya sistem seperti Eko sekeluarga. Kita tidak hanya membawa pulang momen dalam bentuk foto di kamera maupun telepon genggam, tapi juga dapat mencetaknya dan membagi momen itu dengan penduduk setempat; orang-orang di lokasi wisata, sahabat di kota tujuan, dan lain sebagainya. Kalau dulu kan biasanya kita bakal bilang, "Nanti fotonya saya cetak dan kirim ya!" atau "Sambungkan blututnya dulu!" Ya kalau penduduk lokalnya punya telepon genggam? Kalau tidak? Prynt bisa jadi solusi.

Kapan punya Prynt? Maunya sih sekarang juga. Tapi belum butuh hihihi. Kalau kalian berminat, harganya bervariasi dan bisa dilihat langsung di situsnya.

Semoga bermanfaat!

#SelasaTekno


Cheers.

2 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. Wah luar biasa, ini mini yg keberapa sih? ...
    Ide yg super kreatif menciptakan alat ini, jadi bisa berbagi foto langsung ke warga lokal deh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. mini yang ke sekian hahaha banyak barang mini bermanfaat besar 😋😂

      Hapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak