5 Ide Menulis


Pada awal nge-blog, sehari saya bisa ngepos dua sampai tiga tulisan. Rajin? Sangat! Gelora nulis dan ngepos bagi blogger pemula seperti saya pada waktu itu (tahun 2003an) tidak dapat kalian padamkan dengan air, tanah, udara (tiup-tiup bergembira), atau lelaki tampan. Lemparkan saja lelakinya! Sayangnya waktu itu kuantitas tidak berbanding lurus dengan kualitas. Siapapun yang membaca konten blog saya waktu itu pasti bakal geleng-geleng kepala sambil berdecak. Bukan decak kagum, tapi decak dengki. Sampai sekarang pun, ketika saya membaca lagi konten blog yang lama (dimulai tahun 2003) dengan konten blog yang ini (dimulai tahun 2005), rasanya ngeri-ngeri sedap.

Pada awal nge-blog, setahun saya bisa ganti kulit sampai lima kali. Belum puas sama tampilan yang ini, ganti yang itu. Belum lama pakai yang itu, ganti yang sana. Begitu terus. Template atau layout blog saya berganti-ganti dari layanan Blogger, cari gratisan di Blogskin, dibikinkan sama Mas Isnaini, Mami Yovita Atmadjaja, hingga si Balung. Sempat lama juga pakai template yang dibikin sama Balung (warnanya perpaduan kuning dan oranye). Iya, sudah lama saya norak sama warna kuning. Bukan baru sekarang.

Kembali pada konten blog, penyakit langganan semua blogger adalah hiatus. Alasan hiatus? Entah dengan orang lain tapi bagi saya, ketika tidak mengkekinikan (duileh bahasanya) konten blog, itu artinya saya sedang berada pada puncak rasa malas. Blogger juga manusia yang tak lepas dari rasa malas. Tapi soal ide, jangan ditanya. Belum pernah saya kehabisan ide untuk menulis, terutama konten blog. Hanya, ya itu tadi, rasa malas memang penyakit yang menggerogoti kehidupan manusia. Karena malas menulis, ide pun meluap sampai jauh. Entah ke mana. Tidak kelihatan dari sini.

Lantas, bagaimana dengan kalian yang justru gelora nge-blog-nya sedang sulit dibendung tapi sering mengeluh kehabisan ide menulis? Kali ini saya mau bagi-bagi ide menulis, mumpung lagi baik, dan tentu berharap dengan membaca ini semangat menulis kalian semakin berkobar.

1. Pengalaman

Pengalaman adalah guru yang paling berharga bagi umat manusia. Pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman merupakan ide pertama yang saya sarankan kepada kalian. Takut kembaran dengan konten orang lain (ceritanya, kebetulan nulis pengalaman yang sama)? Tidak masalah. Meskipun terlihat sama, namun persepsi setiap orang pasti beda-beda. Pengalaman saya pergi ke Pulau Rinca pasti tidak sama dengan pengalaman kalian. Saatnya menceritakan versi kalian sendiri.

Contoh pengalaman yang bisa kalian jadikan konten blog adalah:
- Kehidupan sehari-hari di rumah.
- Pekerjaan / aktivitas di luar rumah.
- Traveling ke tempat wisata.
- Mengikuti event tertentu.
- Belanja online.
- Menjadi guru.
- Pura-pura pingsan saat lihat cowok ganteng.
Dan lain sebagainya.

Saya paling senang menulis tentang pengalaman sendiri, dari mencoba hal-hal baru, berkreasi, membaca buku, menonton filem, mencipta lagu, (pernah) siaran radio, menjadi pemateri blog, mencoba diet, traveling, dan kawan-kawan, dan teman-teman, dan seterusnya. Alangkah asyiknya apabila kita dapat berbagi pengalaman dengan orang lain, apalagi pengalaman yang bermanfaat. Di dalam Islam ada kalimat "Sampaikan walau hanya satu ayat". Cobalah. Siapa tahu pengalaman kalian dapat membantu orang lain yang sedang membutuhkan informasi terkait. Misalnya, pengalaman kalian traveling ke luar negeri dapat menjadi informasi berharga bagi orang lain yang sedang nabung bekal ke luar negeri.

2. Traveling

Traveling merupakan salah satu ide menulis yang sedang sangat digandrungi oleh para pembaca (buku konvensional maupun situs di internet). Rasa ingin tahu orang-orang tentang suatu tempat, atau pengalaman perjalanan orang lain, bisa menjadi motivasi kalian menulis tentang traveling. Alangkah baiknya dilengkapi dengan informasi penting tentang:
- Lokasi (pasti lah ya).
- Transportasi ke sana.
- Pilihan tempat menginap.
- Makanan.
- Harga/biaya ini itu.
- Adat/budaya setempat.
Misalnya, kalau kalian sempat mengikuti proses perburuan paus di Pulau Lembata, hormati adat masyarakat lokalnya. Jangan pernah memprotes tentang perasaan yang tersakiti melihat paus diburu begitu, karena ini adalah tradisi sejak jaman dahulu kala. Paus yang diburu pun hanya satu dan dimanfaatkan bersama (sekampung atau dua kampung).

3. Kreativitas

Sudah pernahkan kalian membikin tas berbahan celana jin bekas?
Sudah pernahkah kalian membikin kotak tisu berbahan koran dan kertas hias?
Sudah pernahkah kalian membikin pot semai dan celengan dari botol plastik bekas?
Sudah pernahkah kalian membikin meja dan kursi berbahan peti kayu (palet kasar) bekas buah?
Sudah pernahkah kalian menulis lagu?
Sudah pernahkah kalian membikin video tentang budaya?
Sudah pernahkah kalian membikin keranjang aneka bentuk berbahan koran?

Kreativitas kalian dapat menjadi komoditi untuk konten blog. Percayalah, orang akan lebih suka membaca pengalaman kalian berkreasi ketimbang hanya mengkopi paste dari internet.

4. Review

Seperti yang sudah kalian ketahui, saya selalu kesulitan untuk bisa me-review filem dan buku baru. Di Ende belum ada bioskop dan toko buku sekelas Gramedia. Paling banter kalau buku sih titip di teman. Sedangkan filem, itu rahasia. Biar saya dan orang-orang penggemar filem dalam lingkaran kami yang tahu. Oh, tentu Tuhan juga. Semua kendala itu tidak menyurutkan semangat saya untuk menulis tentang filem dan buku karena masih banyak hal yang bisa kita pelajari darinya (bukan tentang kekiniannya). Ya, apa lagi kalau bukan pesan moral?

5. Life is Fun(ny)

Dulu, saya gemar membaca blog Kambing Jantan milik Raditya Dika. Kontennya tentang kehidupan pribadinya semasa kuliah di Australia, serta hubungan asmaranya dengan si Kebo. Ketika blog tersebut dibukukan, setiap hari saya membacanya dan masih ngakak guling-guling. Bahasa yang digunakan sederhana tapi ngena sekali. Kalau kalian sempat membaca blog Ibu Kerani di Chaos at Work, tentu kalian akan tahu bagaimana Ibu Kerani menjadikan aktivitasnya sehari-hari bersama Bossman yang absurd itu sangat seru dan kocak. Life is fun(ny). Selalu ada sisi lucu dari setiap peristiwa dalam kehidupan kita. Siapa sih yang betah berlama-lama baca kisah sedih (kecuali novel/cerpen)? Apalagi yang jiwanya lemah seperti saya, bisa nangis darah setiap menitnya. Iya, jiwa saya agak lemah, masih butuh banyak siraman (titik-titik yang saya isi sendiri).


Mungkin kalian punya ide lain dalam perkara tulis-menulis ini. Misalnya, ide menulis dari hobi menjahit, berkomunitas, menjadi relawan, belajar tinju, atau belajar surfing. Tapi bagi saya, kelima ide di atas itulah yang paling sering mengiringi kegiatan saya menulis, terkhusus konten blog. Oia, soal ide pengalaman dan traveling. Fyi, traveling identik dengan pengalaman tapi pengalaman belum tentu identik dengan traveling. Makanya saya memisahkan keduanya. Kalau disatukan, kita harus cari penghulunya. Haha.

Bagi teman-teman yang baru mulai nge-blog, atau sudah lama membiarkan blog dipenuhi sarang laba-laba, cobalah untuk menuliskan ide-ide yang terlintas di kepala. Menundanya jangan kelamaan, nanti keburu hilang lang lang lang (((echo))). Bagaimana agar idenya tidak meluap? Nanti doooonk ... akan segera terbit di blog ini.

Selamat menulis!


Cheers.

9 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. Kak Tuteh,
    Saya membaca blog Kakak sejak saya mengikutinya di tahun 2012/2013 silam sampai sekarang. Terima kasih untuk tulisan-tulisannya yang selalu menginspirasi dan membuat saya punya ide untuk saya menulis (walau yhaaa seperti yang Kakak bilang, rasa malas memang penyakit yang menggerogoti kehidupan manusia hahahahaa). :D
    Have a nice day!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih adekkyu sayang huehehe ... mari kita pukul rasa malas, dan pecut si rajin agar tetap semangat menulis yang bermanfaat untuk banyak orang :D :*

      Hapus
  2. Hihi setuju ama yang pura pura pingsan saat ada cowok ganTeng sis 😉😉

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahah itu ide menulis paling brilian kali ya :D

      Hapus
    2. Kayaknya sih gitu sis Hihi,Abis mau gimana lagi 😊

      Hapus
  3. Wuiih ... pake gaung ya,kak ...
    Mantaap nih, kedengeran sampai sini 😁

    Terimakasih artikel penyemangatnya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha iyang gaung, echo, dan sejenisnya :P
      Ayo yuk semangat menulis, semangat ngeblog, berbagi itu selalu indah :D

      Hapus
  4. Pada intinya mah, ngeblognya sesuai dengan yang diminati hati. Jangan ada paksaan. Buatlah suatu hoby yang mengalir apa adanya. Tapi jika memang tidak suka menulis, lebih baik ya hiatus untuk selama-lamanya.
    Saya kalau membaca artikel lawas, kadang geli dan keki sendiri. Begitu pedenya saya itu menulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul hahaha. Jangan dipaksakan kalau pasionnya tidak di dunia tulis-menulis hehehe.
      Artikel lawas itu hiburan tersendiri bagi kita :D

      Hapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak