Maurongga Beach


Sampan tua di pinggir pantai... bicaralah...

Sebelumnya hanya ingin bilang, saya bangga menjadi seorang BlogPacker ;))

Saya bebas jalan-jalan yang tidak mesti ke puncak gunung. Saya bebas mengisi backpack dengan aneka barang kegemaran tanpa harus mikirin berapa kali ganti baju. Ahay! Dan yang paling penting saya bebas menulis perjalanan saya di blog. Begitu sederhana.

Okay. Kali ini saya mau cerita tentang Pantai Maurongga. Jalan-jalan lagi? Iya! Ngapain ngendon di rumah selama bisa jalan-jalan? Nah, pada hari Minggu, 26 Agustus 2012 yang lalu saya pergi ke Pantai Maurongga bersama Fauwzya, Yerry dan Afhiek. Perginya memang hanya berempat, dua motor, dua kaos hitam, dua kaos putih *loh?* hehe. Seumur-umur baru kali ini saya pergi ke pantai ini setelah Afhiek dengan suksesnya berkampanye. Awalnya Afhiek kampanye soal Pantai Batu Cincin di mana di bagian agak ke tengah laut ada batu besar dengan lobang di bagian tengah tetapi karena air sedang pasang dan untuk mencapai batu tersebut kita mesti basah-basahan sepinggang akhirnya diputuskan untuk pergi ke Pantai Maurongga.

Fauwzya dan Sandal Jepit ;))

Pantai Maurongga merupakan salah satu pantai unik di Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende. Letaknya sekitar 17 kilometer dari pusat kota Ende. Untuk mencapai pantai tersebut, dari Kota Ende, cukup menggunakan kendaraan bermotor. Tidak perlu pesawat *digampar* dan tidak dianjurkan untuk berjalan kaki karena sampainya pasti Lebaran tahun depan. Hehe. Kalau naik motor sekitar 30 sampai 45 menit, tergantung spido.

Lihat tebing di belakang sana...

Dari Ende kami berangkat sekitar pukul 10.00 setelah sebelumnya membeli bekal makan siang di Warung Atis, warung milik Sony. Wah, bekal yang dibawa Fauwzya juga tidak kalah banyak! Masih ada cookies cokelat (spekuk), sebotol Fanta dan mangga. Coba bayangkan kolerasinya hahaha. Motor kami kemudian memasuki jalan setapak (dugaan saya dibangun oleh PNPM atau gotong royong masyarakatnya) sekitar 700 meter dari jalan raya (jalan negara). Motor langsung diparkir di sebuah rumah tepat di pinggir tebing pendek yang view-nya laut! Masya Allah … saya mau donk punya rumah di sini.


Di Terowongan Alam

Jadi ingat film 127 (atau 172) Hours! Kejepit!

Pantai Maurongga. Tentunya di pantai ada pasir dan air laut *ini apa sih?* tapi di sini kami menemukan lebih dari sekadar pantai. Pertama-tama adamuara kecil. Airnya jernih tapi kata Fauwzya jelas airnya tidak higienis untuk dipakai membasuh muka apalagi untuk minum. Ada Pohon Ketapang yang gundul … autumn! Pasirnya hitam, tipikal pasir pantai selatan Pulau Flores tetapi banyak sekali bebatuan. Mungkin karena lokasinya masih berdekatan dengan Pantai Penggajawa (coba deh baca tulisan saya tentang Pantai Penggajawa). Terus di bagian baratnya ada batu besar yang menurut saya ini lebih mirip tebing batu super besar, menjulang tinggi. Uniknya di bagian tengah batu tersebut ada lorong yang menembusi sisi yang lain. Wah cuakep sekali! Kami memilih untuk makan siang di dalam lorong, menikmati laut. Ada yang iri? Hehehe. Wajib diabadikan!

Fauwzya in Silhuet

Sambil makan siang kami ditemani oleh empat bocah penduduk sekitar. Mereka begitu lugu dan sederhana. Main di pasir, tertawa-tawa, bercerita. Senangnya kalian, dek! Untuk para bocah itu, cookies dari Fauwzya difungsikan ;))

Their face so peace...

Setelah makan siang kami kembali ke bawah Pohon Ketapang, tidur-tiduran di atas bebatuan yang dilapisi dedaunan kering. Nikmat ya. Apalagi angin sepoi-sepoi berhembus. Kering yang sejuk. Entah apa jadinya isi perut kami karena setelah makan nasi, cookies cokelat, minum Fanta (bersoda), minum air putih, Fauwzya masih merecoki perut kami dengan mangga *ampus bon!* wkwkwkwk. Mangganya manis, semanis saya *digampar*

Pohon Ketapang yang Gundul

Tercetus ide untuk camping di pantai ini. Wah seru tuh! Doakan kami yaaaa hehehehe.

Sekitar pukul 14.00 kami pun kembali ke Ende soalnya langit mendung.
Well, jalan-jalan itu menyenangkan. Tidak percaya? Coba deh ;))


Wassalam.

2 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak