Trip To Riung #2

Selamat pagi, Riung. Semalam langitmu terlalu indah untuk ditinggal tidur.


Noted; Selimutnya donk! :p

Jangan salahkan saya dan kak Iros yang akhirnya memilih ngetem di depan kamar 7, Nirvana Bungalow, untuk menikmati langit dan bintang riuh bercanda di atas kepala kami. Sepertinya merugi bila terlalu cepat pergi tidur sementara alam masih mengajakmu bercengkerama. Pukul 3 pagi pun rasanya masih terlalu cepat untuk meninggalkan malam bertabur bintang itu. Riung yang begitu dingin di kala malam, jauh dari perkiraan saya tentang daerah pinggir pantai, memaksa saya dan kak Iros berada dalam satu selimut dan tidur dengan satu gaya alias nggak bergerak-gerak lagi biar hangatnya nambah *silahkan tersenyum* hehe. Terima kasih, Rustam, sudah memimjamkan lembaran tenunan sebesar lapangan bola dan tebal itu.


Siap-siap berangkat!


Nirvana Bungalow

Hari kedua #TripToRiung Flobamora Community, mau ke mana kita? Tentunya ke pulau donk! Bangun jam 7, tepatnya dibangunin Etchon dan Ilham, dari kamar kita meluncur ke rumah Rustam untuk ngopi-ngopi, sarapan dan prepare menuju pulau. Bawaan kami lumayan banyak; masker snorkeling, kaki katak, bekal seperti nasi dan ikan mentah, air mineral sebanyaknya. Setelah Rustam selesai mengurus tamu yang juga hendak pergi ke pulau, maka berangkatlah kami dengan berjalan kaki dari Nirvana Bungalow menuju dermaga. Inilah untungnya menginap di Nirvana Bungalow, jaraknya sangat dekat dengan dermaga atau pantai. Karena member Flobamora Community juga merupakan member Pasukan Narsis, jadi ajang foto-foto tidak boleh ketinggalan hahaha. Saya suka dengan jalan masuk menuju dermaga. Sebuah jalanan lurus dengan pohon kelapa berdiri gagah di kanan-kiri nampak seperti pagar alam raksasa. Keren yah.


Menuju Dermaga Riung


Angkat Jangkarnya!

Tiba di pintu masuk teman-teman menghampiri loket karcis dan warung terdekat untuk membeli tambahan air minum sedangkan saya langsung melenggang menuju dermaga. Mana tahan melihat laut begitu biru, langit begitu biru, matahari begitu ramah, pulau-pulau di depan mata. Tuhan, keindahan ini masih terus bikin saya terpukau meski ini bukan pertama kali saya ke Riung. Sudah empat kali tapi rasanya masih sama seperti pertama kali. Oia, dermaga Riung ini waktu pertama kali saya ke tempat ini memang belum dibangun, itu sekitar tahun 90-an, jadi kalo mau naik boat mesti jalan kaki sepanjang beberapa meter menuju boat dengan kaki jalan di lumpur hahaha. Nah, berapakah biaya untuk bisa masuk ke dermaga dan menikmati 17 pulau (kata Rustam sih bukan 17 melainkan 21 pulau bila dihitung dengan pulau-pulau kecil) meski nantinya tak semua pulau dieksplore? Baca di bawah donk ;))

Sewa perahu motor (tapi lebih sering disebut boat) : 300.000 - 350.000
Karcis masuk : 1.500 / orang (10 orang + hitungan untuk boat, jadinya 25.000)
Boat : 10.000/boat (yang disewa).


Bersama Kak Iros

Setelah urusan karcis dan bela-beli air minum selesai, beramai-ramai kami melewati dermaga menuju boat. Dasarnya saya dan kk Iros narsis berat dan tergiur dengan laut biru juga pemandangan indah di depan mata, masih pula kami foto-foto di dermaga berujung pada jatuhnya botol air minum kk Iros ke tepi laut. Hahaha. Kecemplung nih ye. Untung kk Iros ini gesit jadi masih bisa melompat dan naik kembali bersama botol air minum. Satu per satu kita naik boat. Rustam juga ikutan karena dia bakal temani kita snorkeling! Yuhuuu. Semua sudah di atas boat, bertolaklah boat menuju laut lepas. Asyik! Pulau pertama yang akan kita kunjungi adalah Pulau Kelelawar. Di tengah perjalanan bertemu dengan perahu kecil dengan seorang nelayan yang lagi memancing. Wah, langsung terjadi transaksi jual-beli ikan segar di tengah laut. Eh jadi ingat film-film mafia dengan perdagangan narkoba hihihi. Ikan yang dijual juga berharga murah. Hanya denga 10.000 rupiah aja bisa dapat banyak ikan! Ajegile ikan segitu kalo di Ende bisa habis 70-an ribu, bos. Transaksi beres, boat melaju lagi menuju Pulau Kelelawar.


Sungguh Ceria Ya! :D


Nelayannya


Senyum Ceria Kami!

Pulau Kelelawar
Seperti namanya, pulau ini memang menjadi tempat hidup ratusan, mungkin ribuan, kelelawar! Mereka bergelantungan di pohon-pohon dan beterbangan dengan riang gembira.


Pulau Kelelawar yang Fenomenal!


Bersama Rustam

Rustam bahkan menyuarakan bunyi tertentu agar para kelelawar yang biasanya gentayangan di waktu malam ini untuk terbang. Sekitar 15 menit kami berdiam di Pulau Kelelawar untuk mengabadikan banyak momen dan perjalanan dilanjutkan menuju arah timur, berbalik arah.


Any Comment? :p


Pulau Tiga
Ada beberapa pulau berpasir putih yang paling sering dikunjungi. Bila dari arah Pulau Kelelawar, pulau yang langsung terlihat adalah Pulau Rutong. Ada pula Pulau Meja, Pulau Tiga, Pulau Kambing, dan pulau-pulau lainnya. Nah, pulau yang akan menjadi tempat kami ngetem adalah Pulau Tiga. Tumben, biasanya juga Pulau Rutong hahaha. Pulau Tiga punya snorkeling spot yang keren. Demikian kata Rustam. Ketika boat mendekati Pulau Tiga, kira-kira 10 meter dari bibir pantai, mesin boat dimatikan.


Kaki siapa ini? :D


Siap Tour Taman Laut Riung, hahaha


Paus Terdampar

Rustam mengajak saya snorkeling kira-kira sejauh 30 meter menuju titik tempat kami istirahat. Pakai pelampung, pasang masker, pasang kaki katak, terjun ke air. Waduh, rasanya puas bisa nyebur juga setelah ditahan-tahan sejak berangkat tadi hahaha. Bersama Rustam saya menikmati pemandangan indah bawah laut Pulau Tiga. Ya ampun, itu kece sangat! Sulit untuk bisa saya wakilkan dengan beberapa kata saja ;)) Terumbu karang aneka warna dan bentuk tumbuh subur, ikan-ikan bermacam jenis dan ukuran, birunya bintang laut. Sungguh biota laut yang luar biasa bikin betah berlama-lama snorkeling. Tau nggak? Waktu snorkeling itu saya merasa seperti sedang bermain dalam film Finding Nemo. Clown Fish (iye, sering disebut nemo) dengan anemonnya, bikin ngiler dan nyaris saya teriak kalau nggak ingat sedang snorkeling hahaha. Yang kurang dari Finding Nemo a la Riung ini adalah Manta dan Hiu :P amit-amit deh kalo ketemu Hiu. Bisa kejang dan mati sesak nafas duluan sebelum pun Hiu melirik xixixixix. Sayang, nggak ada kamera air jadi nggak bisa mengabadikan keindahan Taman Laut Riung untuk kalian semua, wahai pembaca *ditimpuk pizza*


I'm Free Like a Bird, huh? :p

Dari spot snorkeling kami menepi ke titik istirahat bersama teman-teman. Ada yang sedang mendaki bukit untuk dapat pemandangan yang lebih indah lagi dari ketinggian. Iiihhh saya kan juga pengen *ditampar bolak-balik* hahaha. Rustam dan pemilik boat langsung bikin api dengan bahan-bahan kering yang berserakan di tepi pantai dan siap membakar ikan. Ikannya banyak amat, melimpah ruah bila dimakan 10 orang saja. Sementara ikan dibakar, kk Iros, Ryan, Etchon, Eddie, Ilham, Bastian, ramai-ramai cebur ke laut. Bergantian snorkeling. Ah seru sangat!


Boyband Flobamora Community :p

Ikan sudah matang dibakar, panggilan makan siang pun datang. Nikmat ya makan di pinggir laut apalagi lauknya itu ikan segar yang sama sekali nggak amis. Mengambil dengan porsi banyak pun ikannya masih saja berlebih-lebih. Tuh kan, kalo di Ende mana bisa duit 10.000 atau 20.000 dapat ikan segar dengan jumlah sebanyak ini? Aaaah pokoknya puas-puasin deh makan ikan segar dibakar! Oia, bumbunya dibawa dari Nirvana Bungalow, diracik sendiri sama Rustam. Kata Ryan, "sedhaaaap!" hahaha. Habis makan kita masih bisa cuci mulut sama pisang bekal dari bibinya Ryan yang tinggal di Mbay itu. Hidup ini indah memang bila mau dinikmati ;)) Buat yang sering galau, memang kudu ganti kaca mata deh xixixix.


Ini dia RUSTAM! My bro *kecup basah* haha

Setelah puas nyebur ke air, snorkeling, ketawa ketiwi, foto-foto, makan sekenyangnya, kita pun diajak Rustam kembali ke dermaga Riung tapi sebelumnya mampir di Pulau Rutong dulu. Dalam perjalanan menuju Pulau Rutong, Rustam banyak bercerita tentang spot diving dan snorkeling di sekitar pulau-pulau ini. Tambah ilmu dan informasi deng jadinya. Hebatnya Rustam dan pemilik boat yang saya sebut 'makhluk laut' ini adalah mereka sangat mengenal laut. Ya iyalah, tiap hari kan ke laut hehehe. Tapi bener loh. Waktu mau terjun buat snorkeling di sekitar Pulau Tiga, pemilik boat sempat bilang, "Sabar dulu, arus..." gitu aja dan Rustam hanya mengangguk dan tersenyum. Huduuuh... saya langsung terbayang terseret arus hahaha. Kacau nih otak! Apa gara-gara malam sebelumnya tertindih motor sendiri kali yah? *awas jangan senyum* :p


Di Pulau Rutong. #eaaa


No comment deh ;))


Ajeb toh!? :p

Perjalanan kembali ke dermaga Riung bikin ngantuk. Maklum, posisi lelah main air dan perut kenyang. Efeknya ke mata itu dahsyat loh. Tiba di dermaga kita berjalan kaki kembali ke Nirvana Bungalow. Sempat mampir ke warung buat beli kopi instan. Tiba di Nirvana Bungalow nggak langsung mandi tapi justru cerita-cerita dulu di depan kamar. Santai gitu deh hehehe. Encik yang sama sekali nggak nyebur ke laut bertugas menyeduh kopi untuk kita. Ck ck ck. Btw mandi dan keramas setelah dari laut itu memberi dua efek; segar dan ngantuk. Habis mandi kita kembali ke rumahnya Rustam buat ngopi-ngopi ganteng dan saya memakai Gnote si Ilham buat ngetik beberapa ide yang sudah muncul di kepala. Tapi semua tak berlangsung lama karena Ryan sudah tepar di depan televisi dan satu per satu member Flobamora Community kembali ke kamar. Karena saya kepanasan dan pengen tidur di tempat tidur maha luas seorang diri, maka Rustam mengijinkan kamarnya untuk saya pakai. Aseeeek! *ketawa senang* tidur puas guling sana guling sini sampe ileran hahaha.


Perempuan Ilalang :D

Sore hari setelah satu per satu member bangun, Rustam mengajak kita ke bukit, arah pulang, untuk menikmati kepulauan dari ketinggian bukit. Wadaaah itu si Ilham mengalami sedikit ehek sehingga ibu jari kaki kanannya terluka. Yang sabar ya, dek hahaha. Di puncak bukit ini lah kami bisa menikmati pemandangan pulau-pulau dan lautnya yang seperti kaca.


Bertiga Ini...


Romantis Mistis ;)

Foto-foto? Harus itu. Hukumnya wajib. Bukan untuk membuat kalian iri, tapi untuk mengajak kalian datang ke tempat ini. Sumpah :D Kalau iri mah itu hanya sekadar efek dari perjalanan kami yang seru ini hahaha. Sayangnya langit mendung berat sehingga tak bisa menikmati sunset dari bukit ini. Kata Rustam kalo nggak mendung, panoramanya bakal bikin ngeces seberat-beratnya. Dari bukit kami lantas kembali ke Nirvana Bungalow untuk istirahat.

Bagaimana dengan makan malam? Wah, tuan rumah sangat baik karena tiba-tiba menghilang, tiba-tiba muncul dengan sekantung cumi! Ealah, pesta cumi donk kita. Bumbu diracik dan kita ngobrol di teras belakang. Etchon dan kk Iros sih betah di depan tivi hihihi. Bastian dan Indra (ponakannya pengurus Nirvana Bungalow) bertugas mengupas bawang, saya bertugas menonton sembari ngobrol dengan Ryan dan Rustam hehe. Pukul 8 malam Rustam mulai membakar batok kelapa kering untuk membakar cumi. Aromanya sadhap bener dah! Sekitar pukul 9 malam kita mulai berperang dengan cumi bakar. Serbuuuu! Haiyah ini sungguh nikmat, teman. Meski langit masih mendung tapi segalanya menjadi sempurna dengan cumi ini.


Cumi!

Usai makan malam alias pesta cumi acara kongkow masih dilanjutkan lagi sampe pukul 3 pagi! Wah, ini deh kegemaran kita. Awalnya ngobrol di teras samping rumah Rustam ini ada saya, Rustam, Ryan, Bastian, Indra, pamannya Indra, juga kadang-kadang Ilham, kk Iros, Eddie, Etchon, datang bergabung. Tapi personil tetap hingga pagi menjelang hanya saya, Rustam, Ryan dan Bastian. Ngobrol macam begini memang bikin betah. Rasanya nggak mau berakhir deh. Tapi menjelang pukul 3 alarm di otak saya berbunyi nih, saatnya untuk bergumul dengan kasur. Hehe.

Saya pun masuk ke kamar untuk membiarkan mimpi menyapa. Sayangnya saya kelelahan jadi tidurnya macam kerbau *dilarang menyamakan saya dengan kerbau* :p

Sampai jumpa besok! Masih banyak hal yang mesti dilakukan... pulang ke Ende itu bukan perkara ringan loh.


Bonus, ini pas mo moto kk Iros :D



Wassalam.

9 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. lain kali kalau asek asekan ke pantai riung spt ini ajak ajak dong, plus beliin tiket pesawat pp, jakarta/yogyakarta - ende *nodong*

    BalasHapus
  2. tidaaaak... tidaaaaak .... *kejet-kejet sambil nadahin air liur*

    BalasHapus
  3. Wakkkkkkk Seruuuuuu, aku belum sempat Nulis petualanganku ke Riung....

    BalasHapus
  4. kereeen kakaa.....btw perempuan ilalang itu sereem baju putih lagi...hahaahha
    tuh foto i am free like a bird atau like a whale? ckckckkck becandaaaa ;)

    BalasHapus
  5. Keren... saluuttt... mantaappp
    Pengen ikuttt....

    kesall... jengkelll... marahh.. kenapa saya ndak ikut yah ?

    Kemarin waktu sy ke Ende, kok ilham gak cerita rencananya mau ke Riung yah...?

    BalasHapus
  6. Suka Ceritanya, Suka Photo2nya (GUe Banget dah) hahahaha...

    Baru sekali ke RIUNG dan memang meskipun berkali2 kesana gak bakalan PUAS juga apalagi yang suka NGILER sembarang LIHAT ALAM kaya saya :((

    I'm dying to go there... T.T

    BalasHapus
  7. liburan bersama teman emg paling seru dechhh...
    apalagi dengan tempat wisatanya yg begitu indah...

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak