Falling In Love With “Pak Hadi”

Hari ini, hari yang pelangi. Tiap waktu libur selalu saya sempatkan untuk tidur sebanyak-banyaknya. Seperti hari kemarin. Bangun, makan roti, tidur, bangun, minum air, tidur, bangun, elus-elus BB, tidur, bangun, lirik leptop, tidur, bangun, tidur, sampai menjelang sore dan mengisi perut dengan semangkuk bakso. Dihitung-hitung lebih dari 12 jam saya tidur. Kesempatan tidur di hari libur tidak berlaku untuk hari ini. Pagi-pagi saya dibangunkan mamatua. Ada tamu. Rupanya pak Mansyur, menitipkan persyaratan pemasangan sesuatuVision untuk kakak saya. Harusnya saya kembali bercengkerama dengan ranjang. Tapi tidak. Saya online, menuntaskan postingan-postingan untuk Flobamora Community. Ada 3 postingan bertema Natal yang ‘naik’ hari ini.

Kalau sudah online, susah lepas. Makanya keterusan online dan lupa tidur. Mata juga tidak mau diajak merem kok. Ya sudah, online terus. Menjelang siang saya bersih-bersih rumah. Inilah efek tinggal bertiga; tiga generasi; mamatua, saya dan Indra (ponakan). Rutinitas bersih rumah bisa dilakukan kapan saja. Tidak ada seseorang yang wajib kami layani :p hahaha. Makanya saya sering mikir; besok-besok kalo diijinkan Allah SWT punya laki, bisakah saya melayaninya seperti istri-istri pada umumnya? Duileeeeh. Kaco bener nih otak hahaha.

Habis bersih-bersih rumah dan cuci piring, tau-tau Armando nelpon. Dia mo datang ke rumah. Asyik! Ada teman ngobrol. Tidur? Lewat! Tak lama si Bleki (panggilan saya untuk Armando) datang membawa 4 bungkus es degan. Yay! Asyik lah! Ngobrol sama Bleki bikin lupa waktu. Banyak yang kita obrolin. Mulai dari suasana Natal, mau jalan ke mana saat Natal besok, tentang kerjaan, tentang komunitas-komunitas, tentang orang-orang yang hanya bisa mengumpat pemerintah tapi nggak kasih solusi dan nggak beraksi sedikitpun, tentang pernikahan, tentang buku, film, blog, dan lain-lain. Pas lagi ngobrol, datang si Fauwzya. Manusia dengan talenta menulis yang luar biasa. Fauwzya datang membawa novel
Madre karangan Dee (Dewi Lestari), dan East Wind West Wind karangan Pearl S. Buck, seperti yang sudah dijanjikannya beberapa waktu lalu. Kami memang sering bertukar novel; seperti sudah ada perjanjian, buku yang dia beli nggak boleh saya beli lagi :D hihihi.

Masih efek malas, belum mandi pula, saya terusin online dan mengkopi beberapa film untuk Armando. Sepulang Armando saya masih terus online hingga saatnya harus mematikan leptop (hidih bahasanya :p) dan tiduran. Buku yang saya baca adalah Madre.

Madre. Buku kumpulan cerita. Madre cerita pertama buku ini. Di awal kisah saya terkejut karena tidak membayangkan tokohnya adalah laki-laki. Bukan perempuan. Paragraf-paragraf berikutnya bikin saya lebih terkejut lagi. Bagaimana silsilah kehidupan seorang Tansen terobrak-abrik hanya dalam beberapa jam saja. Kenyataan bahwa Tansen ‘berhubungan darah’ dengan Madre adalah hal terajaib yang pernah saya baca dari semua buku. Begitu masuk akal. Begitu menyentuh. Dee sangat piawai mengajak saya menelusuri kebangkitan sebuah toko roti dengan resep klasik, dengan biang roti yaitu Madre. Apa bagian paling menyentuh dari Madre? Semuanya! Madre bukan cerita tentang toko roti dan warisan biasa. Di dalamnya ada keluarga, bisnis, cinta, kelucuan hingga teknologi seperti internet dan blog. Kece euy!

Lantas apa hubungan Madre, Tansen, toko roti dan pak Hadi? Aaaah. Pak Hadi ini ‘tokoh kunci’ dalam Madre. Seorang pria usia 70an dengan keriput memenuhi kulit. Kenapa saya jatuh cinta pada pak Hadi? Karena dengan dibalik keluguannya, pak Hadi menyampaikan pesan-pesan tersirat. Cara pak Hadi menggoda Tansen sungguh bikin saya terkikik geli. Dee menghadirkan tokoh seperti pak Hadi di tengah ke’muda’an si Tansen. Bagi saya, justru pak Hadi inilah yang bikin Madre jadi begitu hidup. Usia tua, lugu, guru Tai Chi, keinginan kuat, semangat hidup, masih suka iseng godain Tansen, punya keahlian luar biasa dengan sup-nya. Saya jatuh cinta pada tokoh khayalan setua ini :p *tersipu malu* ya... sama seperti saat saya jatuh cinta pada Optimus Prime di Transformers. Hihihi.

Di akhir Madre, saya terharu. Postingan blog Tansen bikin perasaan jadi gimanaaa gitu.

Saya rindu pantai. Tapi pantai tidak perlu jadi rumah saya. Rumah adalah tempat di mana saya dibutuhkan. Madre lebih butuh saya daripada pantai mana pun di dunia. – Dee, Madre.

Rumah adalah tempat di mana saya dibutuhkan. That’s it! Rumah. Rumah. Rumah. Rumah saya bersama mamatua dan Indra. Rumah saya di Flobamora Community. Saya juga butuh rumah saya bersama mamatua dan Indra. Saya juga butuh Flobamora Community untuk kepuasan bathin saya. Terlalu kompleks untuk saya jelaskan. Tapi ya... begitulah.

Bagi temans penikmat buku, silahkan baca Madre. Mungkin saya yang telat. Ah... nggak apa-apa. Intinya saya mengajak temans untuk berkelana, bertualang dengan buku ;)) Madre.
Selamat membaca! Salam #BacaBuku

Nggak lupa saya ucapkan SELAMAT NATAL - 25 DESEMBER 2011 bagi temans yang merayakannya. Salam damai Natal.


Wassalam.

9 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. Huahm... buku2 seperti ini sangat 'mengenyangkan' :D

    BalasHapus
  2. membaca buku saat liburan memang kegiatan yang sangat menyenangkan...

    BalasHapus
  3. membaca madre atau filosofi kopi-nya dee sama2 mengenyangkan...kopi tiwus yang melengkapi kenikmatan roti madre atau sebaliknya. keduanya sama2 buku antologi cerpen dan prosa pendek terbaik yg pernah dibuat dee (selain tentunya trilogi supernova). dee itu piawai bercerita, jeli memilih kata per kata. jadinya nusuk ke dada. aahhh...
    dr timeline-nya dee, dlm waktu dekat akan ada buku baru lagi, kelanjutannya supernova (petir)...hmm makin penasaran.

    BalasHapus
  4. kalau saya selain tidur sehari suntuk di waktu libur, juga tidak mandi :))

    BalasHapus
  5. kalau saya selain tidur sehari suntuk di waktu libur, juga tidak mandi :))

    BalasHapus
  6. @Goiq : iyah, pas libur, baca buku yang jadi PR selama ini. Sebagian buku sendiri, sebagian punya teman :D hihihih...

    @Dickysenda : yup, Dee itu luar biasa sekali! I love the way she writes :D

    @Jawardi : hahahah kalo nggak mandi mah samaaaa! Itu takdir kali yah P sekalian save the water lah :P

    @Mbita my sister : menurut saya bagus sekali... entah menurut dirimuw :D

    BalasHapus
  7. wah pengen beli buku itu, nabung dulu ^_^

    BalasHapus
  8. @Arif : ayo nabuuung heheheeh :D baca bukunya Dee, wawasan nambah :D itu sih menurut saya hehehe...

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak