Poligami & Game

Poligami
Waktu seorang Ustadz berpoligami, muncul aneka pro dan kontra dari masyarakat. Meskipun yang kontra pada akhirnya bilang, "alamiah ya, Manusia. Lagian dihalalkan dalam ajaran Agama dan itu menghindari zinah bukan?"
Ya betul. Poligami menghindari ZINAH. Zinah; satu kata yang sebisanya dihindari oleh Manusia. Bukan karena mempertahankan harga diri tapi untuk suatu pandangan pribadi tentang mengenal siapa diri kita. Sampai di mana tingkat CULTURE yang ada dalam diri kita. Apakah kita setingkat hewan yang kawin tanpa mengenal batasan dan UU? Atau kita adalah Manusia yang menggunakan hadiah dari Tuhan yaitu; akal dan logika, untuk mempertahankan CULTURE tersebut?
Anda yang pilih!
Masih berhubungan dengan zinah. Suatu hari sahabat saya berkata, "kakak saya meninggalkan pekerjaannya di luar negeri karena stress. Dia stress gara-gara Bapak kami menikah lagi."
Saya kaget. Kakak dari sahabat saya itu adalah idola saya karena kecerdasannya. Saya bangga mengenal Si Kakak; pintar! Seharusnya NTT bangga sama orang seperti itu. Tapi kebanggaan saya itu seolah pudar gara-gara pikiran sempitnya. Ibu mereka telah lama meninggal sementara Bapak masih sehat, segar-bugar. Bukankah baik bila Bapak menikah lagi? Bukankah baik bila Bapak memperoleh pendamping di usia senja yang mana dapat menemani hari-harinya saat anak-anak jauh merantau dan juga bisa mengurusi Bapak? Sekaligus juga menerima nafkah bathin? Itu pandangan saya. Jelas jauh berbeda dengan pandangan Si Kakak.
Jadi menurut saya, poligami boleh-boleh sajalah demi kesehatan dan kesejahteraan.

Game BerPoligami
Seorang bocah SMP ternyata punya pikiran yang tinggi tentang poligami. Kebetulan bocah itu adalah Ponakan-sharap saya sendiri yang bernama Indra. Saya tidak menyangka anak sekecil dia, SMP masih terhitung bocah/anak kecil kan?, punya pikiran sejauh itu! Insya Allah pikiran ini terus terbawa saat ia menikah nanti.
Amin.
Padahal biasanya Indra itu mikirnya cuma Harry Potter, Heroes & Supranatural.
Game yang kami mainkan adalah VIRTUAL VILLAGERS 2 (VV). Seorang sohib, Ian (seklur Potulando) membagi game ini dengan saya. Dia mengantar langsung cd game ke radio. Hehehe. Dan waktu tau ini realtime game, binar-binar indah di mata saya dan Indra langsung menyilaukan seluruh pojok kamar :D
VV berkisah tentang the lost children. Mereka mendiami sebuah pulau Isola, dengan jumlah penduduk awal 7 orang. Kehidupan primitif dijalani sambil mereka belajar tentang farming, research, heal, parenting, culture, medicine dan lain-lain. Dan... mereka juga harus menambah penduduk dengan 'go indoor' untuk memperoleh bayi. Kenapa harus? Inilah salah satu rantai kehidupan. Bila tak ada anak kecil (batas 14 tahun), maka tak ada yang memungut binatang2 kecil untuk diteliti oleh para Cientist. Kerja Cientist di bidang research inilah yang menambah angka TECH sehingga penduduk bisa membeli teknologi2 baru untuk perkembangan desa mereka.
Herannya adalah sejak awal 7 penduduk itu, Pria yang disediakan cuma 2. Dan seterusnya juga begitu; kebanyakan anak yang lahir itu Perempuan! Jadi tertulis "One Man can FATHER many children" hehehe. Enak bener. Dan itu diprotes Indra!!!! Ough.

-waktu saya mo pindahin 2 tokoh menuju rumah kawin-

Indra: JANGAN, NCIM!

Saya: Kenapa?

Indra: Si Lesmono itu kan tadi sudah nikah sama Indah.

Saya: Lalu kenapa?

Indra: Nikahnya harus sama Indah lagi. Kasian Indah! Lesmono berPOLIGAMI!

Saya: *Super Dongo terbang ke angkasa*

Membaca semua tulisan di atas, menurut teman-teman, TEMA APA SIH YANG ASYIK UNTUK PESTA TAHUN BARU NANTI?

*digampar bolak balik*

Huekekeke. Udah ah, jangan serius melulu :P
Soal tahun baru, anak2 (Gomezone Radio & Gomezone Net) udah mulai nyusun and ngusul nih. Rata2 pengen perayaan tahun baru di Gomezone kayak tahun lalu aja. Pesta sate & lontong! Makan sepuwasnya, berkali-kali, ampe teler, ampe dibawa pulang. Huhuhuhu. Dan waktu saya tanya, "kali ini sapa yang masak?"
Dengan santai dan nggak mo dibantah mereka menjawab, "TUTEH dwonk. Emangnya sapa lagi?"

*Super Dongo mempelajari ilmu baru dari Aki Dongo*

"Menunya diganti ah!"

"Barbeque!" usul Dega tanpa dosa dan tanpa rasa menyesal kalo nanti dia makan tuh barbeque ala Tuteh bisa sakit perut 9 bulan. Huhuhu.

"Gimana kalo..."

Omongan saya dipangkas Okem, "makanan itu harus mengenyangkan karena kita nongkrong di radio dari malam ampe pagi. TITIK."

-ebuset- :P

Ada usul? Enaknya kambing guling neh hehehe. Ada yang mo ngerayain Tahun Baru bersama kami? Yuk mareeee.


Notes;
Happy b'day to Kiki. Ponakan yang mewarisi bakat 'jalur sibuk' saya dengan bakat mendongeng yang tinggi dan tatapan sayu menggoda :D huekekek. Semoga jadi anak yang berbakti ya, Nak! Cepat dapet kerja, meski sekarang masih SMP, biyar cepat traktir Encim :D hihihihi ;))
Happy BLOGGING for www.ilhamhimawan.com :D hehehe *siram tepung*

Wassalam.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak