Ceramah

Suatu sore di masjid Ar-Rahman kelurahan Aphatra. Di dalam masjid sedang berlangsung acara ceramah dan bukber Remaja Masjid Gaul Banget (RMGB) masjid Ar-Rahman.

"Jadi, puasa tidak cuma menahan lapar dan haus gitu lho." ujar kiai A.Rhay kepada para anggota RMGB yang sore itu mengikuti acara ceramah dan bukber (buka bersama) di masjid Ar-Rahman.
Tau-tau Muimet menunjuk jari; Jeje dan Juju saling pandang penuh kecurigaan. Muimet gitu lho.

"Baik, pertanyaan selanjutnya oleh Muimet." ujar BolBul -siModerator- yang sore ini libur dulu dari pekerjaannya sebagai bartender cafe TuPha.

"Begini pak A.Rhay, Muimet mo tanya. Bagaimana hukumnya lihat gambar porno di internet, di bulan puasa?" langsung deh Juju dan Jeje cekikikan. Muimet kan paling suka nongkrong di warnet milik Firaun. Warnet OsOmpong.

"Baik, saya akan coba jawab ya. Melihat gambar porno itu sendiri hukumnya haram, berdosa, jika itu dilakukan dengan sengaja. Jika di luar Ramadhan saja itu berdosa, maka seharusnya hal-hal seperti itu dijauhi selama Ramadhan, demi menghormati bulan yang mulya ini. Keharaman itu jelas sekali karena, dari berbagai aspek, sesuatu yang porno itu tidak ada manfaatnya, kecuali hanya akan membangkitkan syahwat saja. Bahkan cenderung merusak mental." jelas kiai A.Rhay panjang lebar. Juju menunjuk jari, ingin bertanya.

"Ya Juju, monggo pertanyaannya meluncur." seru BolBul.

"Pak A.Rhay, mungkin saya bisa menjelaskan pertanyaan Muimet. Kaitannya dengan bulan puasa, bukankah yang Muimet maksudkan adalah 'apakah ia membatalkan puasa atau tidak?' begitu kira-kira." Muimet memonyongkan bibirnya pada Juju. Jeje terkekeh.

"Begini ya adik-adik. Memang tidak semua perbuatan dosa, termasuk melihat pronografi, itu membatalkan puasa. Yang membatalkan, menurut madzhab Malikiyah dan Hanbaliyah, adalah jika tindakan melihatnya itu dilakukan dalam suatu tempo waktu sehinngga mengakibatkan dia keluar madzi atau mani. Namun jika tidak sampai keluar madzi atau mani, maka tidak membatalkan puasanya. Berbeda dengan madzhab Hanafiyah dan Syafi'iyah, kalaupun hal itu dilakukannya sampai ia mengeluarkan mani atau madzi puasanya tetap tidak batal." semua yang hadir manggut-manggut setuju. "Maka dari itu, Malikiyah dan Hanbaliyah yang lebih baik diikuti."

Acara ceramah dan bukber di masjid Ar-Rahman itu pun diakhiri begitu bedug Maghrib bertalu-talu. Usai buka puasa bersama, mereka menjalankan sholat Maghrib yang kemudian diteruskan dengan anjang-sana; siapa saja yang ingin membawakan lagu-lagu keagamaan dipersilahkan. Setelah sholat Isya, semua melaksanakan sholat Tarawih. Amin :)

---

Hehehehe. Begitulah kira2 :P oke temans, ceramah diatas hanya pugaran yang artikel intinya saya ambil dari Sini!!
Semoga bermanfaat!
Lebaran sebentar lagi!
Lho! :P

Wassalam.

4 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. asek.. yg pertama komen ;)
    badewe blog yg inih untuk apah? yg atu lagi untuk apa? yg tuteh maksud abe ;)

    BalasHapus
  2. tutehhhh!!! selamat lebaran ya teh. klo ada makanan2 lebaran boleh dikirim ke montreal.
    maap lair batin yah

    -maknyak-

    BalasHapus
  3. met lebaran ya sist...
    maafin aq klo slama ini ada salah ;)
    *mwah*

    BalasHapus
  4. Shofa :
    Maap lair batin jugak ya sist, cupst!

    Maknyak :
    Wah, saya malah mau ke situ.. nagih tupat hueheeuhuw.. semoga lebarannya menyenangkan yak maakk muwahh :)

    Abe :
    Yang 'tuteh' biarin ajah :p yang inih yang sekarang dipake .. dih Be, jadi ribed bahasanya heheeh :)

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak